UPDATE Isu Reshuffle: Munculnya Nama Menantu Wapres hingga Pernyataan Sekum Muhammadiyah
Isu reshuffle Kabinet Indonesia Maju terus menghembus belakangan, mulai menantu Wakil Presiden Ma'ruf Amin hingga Muhaimin Iskandar dikaitkan
Penulis: Facundo Chrysnha Pradipha
Editor: Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Isu reshuffle Kabinet Indonesia Maju terus menghembus belakangan.
Sejumlah nama tokoh Tanah Air pun dikaitkan mengisi jabatan menteri untuk kementerian baru dan peleburan kementerian seperti yang beredar.
Terkini, menantu Wakil Presiden Ma'ruf Amin hingga Muhaimin Iskandar alias Cak Imin menghiasi pemberitaan tentang reshuffle kabinet.
Juru bicara presiden, Fadjroel Rachman pun memberikan pernyataan tentang isu reshuffle kabinet.
Inilah poin-poin rangkuman kabar reshuffle kabinet terkini seperti yang dirangkum Tribunnews.com.
Baca juga: BREAKING NEWS Update Corona 18 April 2021: Bertambah 4.585, Total Kasus Tembus 1,6 Juta
1. Abdul Mu'ti Tak Mau Berandai-andai
Nama Sekretaris Umum Pimpinan Pusat (Sekum PP) Muhammadiyah Abdul Mu'ti tengah hangat menjadi perbincangan jelang isu reshuffle kabinet yang akan dilakukan Presiden RI Joko Widodo.
Abdul Mu'ti digadang bakal menempati posisi sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan yang akan dileburkan dengan Kemenristek menggantikan Nadiem Makarim pada sesi reshuffle jilid II kali ini.
Namun, pria yang karib disapa Abe tersebut menanggapi hal ini dengan hemat bicara, dia menyatakan untuk saat ini tidak mau berandai-andai mengenai kabar yang beredar.
"Saya tidak mau berandai-andai," kata Abe kepada Tribunnews.com saat dimintai tanggapannya, Minggu (18/4/2021).
Abe mengatakan hingga saat ini belum terjalin komunikasi antara pihak istana dengan dirinya mengenai isi reshuffle tersebut.
Bahkan dirinya mengakui, mengetahui kabar bahwa namanya masuk ke dalam bursa calon menteri pada sesi kocok ulang kali ini sebatas dari pemberitaan di media.
"Sampai sekarang tidak ada informasi dan komunikasi dari pihak istana. Saya hanya tahu nama saya masuk bursa dari media," tuturnya.
Kendati demikian dia masih akan tetap menunggu lebih jauh terkait kabar yang seketika menyorot namanya tersebut.
"Wait and see saja," ujarnya.
Baca juga: Isu Reshuffle, PKB Beberkan Cak Imin Sudah Sempat Bertemu dengan Jokowi
2. Optimis ke Muhammad Lutfi
Muhammad Lutfi yang saat ini menjabat Menteri Perdagangan, dikabarkan akan digeser menjadi Menteri Investasi.
Menanggapi hal itu, anggota Komisi XI DPR Kamrussamad menilai Lutfi memiliki kompetensi di bidang investasi, apalagi sebelumnya pernah menjabat sebagai Kepala BKPM, duta besar, dan mempunyai jaringan dunia usaha nasional maupun global.
"Kalau benar Muhammad Lutfi dipilih jadi Menteri Investasi, saya semakin optimis bahwa kita bisa menyakinkan investor global untuk masuk ke Indonesia," papar Kamarussamad saat dihubungi, Minggu (18/4/2021).
Dalam menggenjot investasi berkualitas di Indonesia, kata Kamrussamad, pemimpin Kementerian Investasi harus tangguh dan mampu mengurai masalah atau hambatan investasi di dalam negeri.
Kemudian memiliki pemikiran visioner, di mana jeli melihat peluang dan tantangan ke depan.
"Lalu harus memiliki jaringan, sekaligus tahu investor global.
Dari ketiga itu, saya rasa figur Lutfi memiliki hal itu," ucapnya.
Baca juga: Terus Ditanya Soal Reshuffle Kabinet, Fadjroel Rachman: Yang Tahu Hanya Presiden dan Allah SWT
3. Rekomendasi ke Menantu Wapres
Partai Nasdem pimpinan Surya Paloh mendukung jika Presiden Jokowi berniat merekrut kadernya untuk diangkat jadi menteri dalam rencana reshuffle kabinet yang belakangan kencang berhembus dari Istana.
Wakil Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) NasDem, Ahmad Ali mengatakan, setiap partai politik akan senang jika kadernya dianggap layak dan punya kompetensi menduduki jabatan publik. Apalagi jabatan menteri di kabinet.
Pihaknya memastikan siapa saja kader NasDem yang dianggap mumpuni, akan mereka dukung mengisi posisi tersebut.
Salah satu kader Nasdem yang disebut akan mengisi kursi menteri adalah Rapsel Ali yang tak lain adalah menantu Wakil Presiden Maruf Amin.
Namun dia menegaskan, kewenangan mengangkat siapa saja yang akan jadi menteri dalam reshuffle nanti sepenuhnya di tangan Presiden.
Rapsel Ali dikabarkan diundang ke Istana menghadapi Presiden Jokowi di tengah wacana reshuffle kabinet.
Anggota DPR RI asal Sulawesi Selatan ini belakangan ramai diberitakan akan mengisi posisi Menteri Investasi yang merupakan kementerian baru.
Ahmad Ali mengatakan, pada dasarnya, mereka tidak pada posisi menyodorkan kader.
Bagi dia, pengangkatan dan pemberhentian menteri merupakan hak prerogatif presiden sebagai kepala pemerintahan.
“Sebagai partai pasti senang kalau ada kader dianggap layak atau mumpuni menjadi menteri.
Namun kami paham benar bahwa mengangkat atau memberhentikan seseorang pada suatu jabatan, itu menjadi kewenangan Presiden,” ujarnya kepada wartawan.
Rapsel mengakui bertemu Presiden Jokowi pada Rabu, 14 April lalu.
Sehari setelahnya, mantan Ketua Gabungan Perusahaan Konstruksi Nasional Indonesia (Gapeksindo) Sulawei Selatan dan Ketua Asosiasi Perdagangan Barang, Distributor, Keagenan, dan Industri Indonesia (Ardin) Sulawesi Selatan itu mengaku juga bertemu dengan Wakil Presiden, Ma’ruf Amin.
“Rabu pagi saya bertemu Presiden Jokowi.
Keesokan harinya saya dipanggil Wakil Presiden. Ada beberapa hal yang kami bahas, terutama persoalan-persoalan terkait kebangsaan. Intinya adalah bagaimana Indonesia bisa semakin maju,” kata Rapsel Ali Sabtu, 17 April 2021.
Soal ramainya pemberitaan dirinya akan masuk dalam kabinet, Rapsel menanggapinya dengan santai.
Ia menegaskan, dirinya merasa sangat terhormat bisa bertemu Presiden dan membahas masalah kebangsaan.
“Kami berdialog sambil jalan bersama,” beber pendiri Asosiasi Pemerintah Daerah Pesisir dan Kepulauan (Aspeksindo) tersebut.
4. Cak Imin Bertemu Jokowi
Isu reshuffle terus bergulir sejak usulan Presiden Joko Widodo terkait peleburan kementerian dan pembuatan kementerian baru disetujui oleh DPR RI.
Di tengah isu reshuffle itu, Sekretaris Bidang Sosial dan Kebencanaan DPP PKB Luqman Hakim mengungkap adanya pertemuan oleh Presiden Jokowi dengan ketua umumnya yakni Muhaimin Iskandar alias Cak Imin.
"Sudah (ada pertemuan antara Cak Imin dengan Jokowi)," ujar Luqman, ketika dihubungi Tribunnews.com, Minggu (18/4/2021).
Hanya saja, ketika disinggung lebih lanjut perihal kapan pertemuan itu terjadi hingga apa saja yang dibahas antar keduanya, Luqman enggan menjawabnya.
Sebelumnya Luqman juga sempat memberikan pernyataan bahwa menteri yang akan direshuffle Jokowi berinisial M.
Namun ketika Tribunnews.com mencoba menelusuri siapa sumber yang memberitahukan hal tersebut, Luqman mengatakan sumber itu tidak boleh disebutkan namanya.
"Dari sumber yang tidak boleh disebut namanya," jelas Luqman.
Kabar dari Istana
Sebelumnya, Tenaga Ahli Utama Kedeputian Kantor Staf Presiden Ali Ngabalin mengatakan bahwa Presiden Jokowi akan segera melantik dua menteri baru Kabinet Indonesia Maju (KIM).
Pelantikan dua menteri baru tersebut terkait dengan perubahan nomenklatur Kementerian yang telah disetujui DPR.
Dua menteri baru tersebut yakni Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Dikbud/Ristek) dan Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).
"Presiden Insya Allah akan melantik menteri baru, Menteri Dikbud/Ristek (dan) Menteri Investasi/Kepala BKPM," kata Ngabalin dikutip dari akun twitternya @AliNgabalinNew, Rabu (14/3/2021).
Ali tidak memaparkan siapa sosok yang akan dilantik dalam dua nomenklatur baru Kementerian tersebut.
Apakah pejabat lama yakni Nadiem Makarim untuk Menteri Dikbud Ristek, serta Bahlil Lahadalia untuk Menteri Investasi.
"Adakah menteri-menteri lain yang akan di lantik, kapan dan siapa para beliau itu? Wallahu'alam bisshowaab, itu hak prerogatif Presiden dan kita tunggu saja," ujar Ngabalin.
Fadjroel Rachman Beri Penjelasan
Setelah isu soal reshuffle Kabinet Indonesia Maju mencuat ke publik, Jubir Presiden, Fadjroel Rachman terus mendapatkan pertanyaan tentang siapa menteri yang akan diganti.
Dalam video pendek yang diunggahnya di Instagram Pribadinya @fadjroelrachman, pada Jumat (16/4/2021), Fadjroel pun mencoba menjawabnya.
Fadjroel mengatakan tidak mengetahui kapan Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan mengisi posisi dua kementerian yang disebutkan akan diganti dengan menteri baru.
Ia juga sempat menyinggung nama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim.
Lebih lanjut Fadjroel menegaskan, siapa saja menteri yang akan diganti, hanya Presiden Jokowi dan Allah SWT saja yang mengetahuinya.
"Kita tidak tahu kapan Presiden akan mengisi kedua kementerian ini, yang satu pembentukan baru Kementerian Investasi, yang kedua istilahnya pengubahan apakah tetap Pak Nadiem atau ada yang lain, yang tahu hanya Presiden Joko Widodo dan Allah SWT," ujar Fadjroel.
Selain itu Fadjoel menjelaskan sebagai Staf Khusus Presiden, tentu tidak boleh mendahului Presiden Joko Widodo untuk menyampaikan siapa dan kapan akan ada perombakan kabinet Indonesia Maju.
"Tetapi yang kita tahu, Presiden sudah disetujui oleh DPR untuk melakukan pembentukan kementerian baru, namanya Kementerian Investasi."
"Kemudian juga disetujui oleh DPR melakukan pengubahan kementerian, dari Kementerian Pendidikan Kebudayaan ditambah Riset dan Teknologi."
"Sementara Kemenristek dan BRIN akan dihilangkan, dan Badan Riset Inovasi Nasional akan jadi badan sendiri," pungkasnya.
(Tribunnews.com/ Chrysnha, Rizki Sandi Saputra. Seno Tri Sulistiyono, Choirul Arifin, Vincentius Jyestha, Faryyanida Putwiliani/Malvyandie Haryadi)