Ditanya Kepastian Jokowi Reshuffle Kabinet Rabu Besok, Pramono Anung: Besok Presiden ke Jawa Barat
Publik terus bertanya-tanya mengenai kapan tepatnya Presiden Joko Widodo akan mengumumkan reshuffle di Kabinet Indonesia Maju.
Penulis: Faryyanida Putwiliani
Editor: Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM - Publik terus bertanya-tanya mengenai kapan tepatnya Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan mengumumkan reshuffle di Kabinet Indonesia Maju.
Ada pula yang menyebutkan, reshuffle kabinet akan dilakukan pada Rabu (21/4/2021) besok.
Hal itu dikarenakan kebiasaan Presiden Jokowi yang kerap melakukan perombakan kabiner pada Rabu pon atau Rabu pahing.
Menanggapi isu tersebut, Menteri Sekretaris Negara, Pratikno, memastikan tak akan ada reshuffle kabinet pada Rabu besok.
Baca juga: Respons Istana soal Isu Reshuffle Kabinet, Jokowi Dipastikan Tak Lakukan Reshuffle Rabu Besok
Baca juga: Ali Mochtar Ngabalin Sebut Reshuffle Kabinet Tertunda, Ini Alasannya
Ia pun meminta semua pihak untuk menunggu saja keputusan presiden.
"Enggak ada (besok reshuffle kabinet), ditunggu aja" ucap Pratikno, dikutip dari tayangan di kanal YouTube Kompas TV, Selasa (20/4/2021).
Sementara itu, Sekretaris Kabinet Indonesia Maju, Pramono Anung, menegaskan Jokowi besok akan pergi ke Jawa Barat.
"Besok Presiden kunjungan kerja ke Jawa Barat," kata Pramono.
Baca juga: Isu Menteri M Direshuffle, Berikut Daftar Menteri Berinisial M di Kabinet Jokowi
Baca juga: Wacana Reshuffle Menteri Berinisial M Dinilai Hanya Sekadar Sensasi
Tanggapan Moeldoko soal Anggota Kabinet Indonesia Maju Berinisial M akan Diganti
Kepala Kantor Staf Presiden (KSP), Moeldoko, enggan berkomentar banyak soal beredarnya isu anggota Kabinet Indonesia Maju yang berinisial M akan diganti.
Moeldoko menegaskan yang mengetahui soal reshuffle kabinet hanyalah Presiden Jokowi.
"Yang tahu hanya Presiden, ya sudah. Jawabannya satu, tentang reshuffle kabinet yang tahu hanya Presiden. Titik," kata Moeldoko, dikutip dari tayangan video di kanal YouTube Kompas TV.
Baca juga: NasDem Yakin Tiga Kadernya Tak Akan Terkena Reshuffle Dari Kabinet Jokowi
Baca juga: Isu Reshuffle Kabinet Digelar Rabu Besok, Ali Ngabalin: Tidak Ada yang Mustahil
Diketahui sebelumnya, politikus PKB, Luqman Hakim, memberikan informasi inisial anggota kabinet yang akan di-reshuffle Presiden Jokowi.
"Presiden Jokowi akan me-reshuffle anggota kabinet yang dengan inisial huruf M," kata Luqman Hakim.
Meski begitu, anggota kabinet bukan hanya Moeldoko saja yang berinisial M.
Lainnya ada Menko PMK Muhadjir Effendi, Menko Polhukam Mahfud MD, hingga Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi.
Baca juga: Sosok 6 Menteri yang Disebut-sebut akan Diganti hingga Isu Reshuffle Menteri Berinisial M
Baca juga: Jika Menteri Berinisial M Tidak Jadi Direshuffle, Kredibilitas PKB Dinilai Patut Dipertanyakan
Ali Mochtar Ngabalin Sebut Reshuffle Kabinet Tertunda, Ini Alasannya
Diberitakan Tribunnews.com sebelumnya, Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP), Ali Mochtar Ngabalin, mengungkapkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) belum melakukan reshuffle (perombakan) kabinet karena masih menata kelembagaan.
Seperti diketahui, berdasarkan nomenklatur baru, ada penggabungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dengan Riset dan Teknologi.
“Itu menyangkut tentang penataan kelembagaan. Konsekuensi daripada penggabungan antara Menristek kepada Kemendikbud, konsekuensinya adalah penataan kembali kelembagaan,” ujar Ali Mochtar Ngabalin, Selasa (20/4/2021), seperti dilansir Kompas.TV.
“Makanya memang membutuhkan waktu dari teman-teman, karena semua yang terkait pergantian, pergeseran dan lain-lain menjadi kewenangan Bapak Presiden. Itu adalah hak prerogatif Presiden,” tambahnya.
Baca juga: Santer Isu Jokowi akan Reshuffle Kabinet pada 21 April, Enam Menteri Ini Disebut-sebut Bakal Diganti
Baca juga: TGB Zainul Majdi dan Yusril Ihza Mahendra dalam pusaran Reshuffle Kabinet
Meski demikian, Ali Mochtar Ngabalin menuturkan surat yang diajukan Presiden ke DPR tentang penggabungan Kemenristek dan Kemendikbud itu beserta pembentukan Kementerian Investasi telah disetujui oleh DPR.
“Maka ada Perpres, baru Kepres, baru ada pelantikan. Soal waktu dan lain-lain nanti kita tunggu. Makanya membutuhkan waktu sedikit kesabaran,” ujarnya.
Untuk itu, ia mengakui prediksinya soal gelaran reshuffle kabinet pada pekan lalu, meleset.
"Pekan-pekan lalu, saya memang bilang dalam waktu dekat dalam pekan-pekan ini. Saya meyakini pekan kemarin, tapi ternyata tidak cukup," ungkapnya.
(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani/Hasanudin Aco)