Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Hikmah Ramadan di Tengah Situasi Pandemi Bagi Menko Polhukam Mahfud MD

Meski sudah dua kali bulan suci Ramadan datang ke Indonesia dalam situasi pandemi covid-19, namun Mahfud masih bisa mengambil hikmah darinya.

Penulis: Gita Irawan
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Hikmah Ramadan di Tengah Situasi Pandemi Bagi Menko Polhukam Mahfud MD
Tribunnews.com/Gita Irawan
Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD ketika menyampaikan konferensi pers secara virtual pada Kamis (1/10/2020). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bulan suci Ramadan membawa hikmah tersendiri bagi sebagian umat Islam di seluruh dunia.

Bagi umat Muslim, Ramadan adalah bulan yang penuh keberkahan dan kemanfaatan bagi mereka yang meyakininya.

Tak terkecuali Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Mahfud MD.

Meski sudah dua kali bulan suci Ramadan datang ke Indonesia dalam situasi pandemi covid-19, namun Mahfud masih bisa mengambil hikmah darinya.

"Kita bisa lebih banyak di rumah sehingga kita bisa lebih akrab dengan keluarga. Itu kemudian juga menyebabkan kita tidak ada pilihan lain, lebih banyak, kalau saya ya membaca Al Quran, merenung, itu salah satu hikmah dari Ramadan itu," kata Mahfud ketika dihubungi lewat sambungan telepon oleh Tribunnews.com pada Rabu (21/4/2021).

Baca juga: Spesial Ramadan, Gramedia Hadirkan Beragam Promo Selama Satu Bulan Lebih

Lebih dari itu, kata Mahfud, menjalani ibadah puasa Ramadan juga membuat tempaan terhadap diri menjadi lebih kuat.

Ia mencontohkan, sebelum pandemi umat Muslima yang berpuasa masih bisa menghibur diri dengan berbagai alternatif kegiatan yang membuat lupa pada rasa lapar dan bisa memindahkan perhatian dari penderitaan karena puasa itu. 

Berita Rekomendasi

"Tetapi sekarang kita kan tidak bisa itu. Harus menikmati betul, merasakan lapar itu di rumah, sambil juga merenungkan betapa menderitanya orang lain sekarang ini yang tidak bisa bekerja. Semua itu kemudian menimbulkan rasa solidaritas, rasa ingin berbagi. Itu hikmah yang bisa muncul dari itu," kata Mahfud.

Mahfud menyadari tidak semua orang bisa menjawab tempaan tersebut dengan baik. 

"Ada orang yang frustrasi kemudian berbuat yang tidak-tidak, menganiaya orang lain, begitu kan? Mencuri, membunuh temannya, istrinya, suaminnya, anaknya kan banyak. Itu berarti tidak kuat dengan tempaan ini. Itu bahayanya dari situasi pandemi," kata Mahfud.

Namun demikian, bagi dia, ada hikmah lain jika bisa bertahan dalam situasi seperti itu. 

"Artinya bertaqwa dalam sikap defensif terhadap godaan-godaan itu dan kita berhasil, maka hikmah bisa kita ambil dari puasa itu," kata Mahfud.
 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas