Mantan Wamendikbud Wiendu Nuryanti: Covid-19 Memaksa Kita Memasuki Tata Cara Hidup Baru
Wiendu mengamati, setidaknya ada empat tatanan cara hidup baru yang disebabkan oleh pandemi Covid-19.
Editor: Hendra Gunawan
Laporan wartawan tribunnews.com, Lusius Genik
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mantan Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Prof. Ir. Wiendu Nuryanti menyebut pandemi Covid-19 telah memaksa umat manusia untuk memasuki norma-norma dan tata cara hidup yang baru.
Hal ini disampaikan Wiendu dalam webinar bertajuk "Tantangan Dan Strategi Kebudayaan Dalam Memperkokoh Kepribadian Bangsa" yang digelar PA GMNI, Rabu (22/4/2021).
"Covid-19 telah memporak-porandakan berbagai macam aturan, norma, yang memaksa kita semua untuk memasuki norma-norma baru, untuk memasuki tata cara baru," ujar Wamendikbud era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu.
Baca juga: India Sibuk Cari Oksigen Hingga Lokasi Kremasi Pasca Kasus Covid-19 Melonjak Drastis
Wiendu mengamati, setidaknya ada empat tatanan cara hidup baru yang disebabkan oleh pandemi Covid-19.
Pertama yaitu berubahnya pola tata krama antar kerabat dan keluarga, yang tadinya cipika-cipiki dianggap sebagai kenormalan, sekarang ini justru diharuskan untuk saling menjaga jarak.
"Itu semua sudah membawa perubahan-perubahan yang sangat signifikan, jadi tata krama ini sudah berubah," jelas Wiendu.
Kedua yakni tata rasa antar sesama yang kini bahkan menjadi bagian dari makro kosmos yang lebih besar.
Baca juga: Antisipasi Kasus Covid-19 Melonjak Seperti India, Indonesia Perlu Siapkan Fasilitas Kesehatan
Sebagai contoh yaitu rumah yang tadinya dimanfaatkan sebagai ruang personal bagi keluarga, kini juga berfungsi sebagai bagian dari interaksi berbagai macam nilai.
"Yang tadinya adalah nilai-nilai kekeluargaan saja, sekarang harus menjadi nilai-nilai yang sifatnya termasuk juga yang sifatnya hubungan profesional. Work from home dan sebagainya itu jelas-jelas merubah tatanan keseluruhan," ujar dia.
Ketiga bahwa semua tata-tata cara hidup baru ini juga memiliki konsekuensi terhadap perubahan tata ruang.
Baca juga: Panduan Pilih Hotel untuk Staycation Seru dan Aman selama Libur Panjang saat Pandemi Covid-19
Di mana manusia kini tidak bisa lagi dengan leluasa untuk menjalin tali silaturahmi dengan sesama.
"Orang jadi lebih menghargai yang sederhana, menghargai yang tadinya tidak tampak. Yang tadinya terpinggirkan yang sekarang menjadi sentral dalam kehidupan kita," kata Wiendu.
"Kesederhanaan dari semua interaksi yang tadinya sudah hyper reality menjadi sederhana kembali, menjadi sangat sederhana. Inilah saya kira yang menjadi the greatest invention, greates creation, yaitu simplicity (kesederhanaan)" sambung dia.
Terakhir yakni perubahan tata busana dan tata boga.
Menurut Wiendu akibat pandemi Covid-19 manusia saat ini lebih menghargai kebiasaan hidup sehat.
"Akibat pandemi Covid-19 sekarang ini cenderung lebih menghargai healthy living dan hal yang tadinya tidak pernah terpikirkan. Barang-barang dari luar (impor) kita anggap lebih berkasta tinggi, sekarang ini sudah berubah. Sekarang ini kita disadarkan pada satu tata nilai baru," ujar Wiendu.