Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Prabowo Sebut Mahalnya Alutsista Buat Pemerintah Dilema Pilih Pembangunan atau Jaga Pertahanan

Prabowo Subianto mengatakan, pemerintah kerap dihadapkan dengan dilema antara memilih pembangunan kesejahteraan atau upaya menjaga pertahanan negara.

Penulis: Faryyanida Putwiliani
Editor: Whiesa Daniswara
zoom-in Prabowo Sebut Mahalnya Alutsista Buat Pemerintah Dilema Pilih Pembangunan atau Jaga Pertahanan
Biro Humas Setjen Kemhan
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menungkapkan pemerintah kerap dihadapkan dengan dilema antara memilih pembangunan kesejahteraan atau upaya menjaga pertahanan negara. 

TRIBUNNEWS.COM - Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto mengatakan, pemerintah kerap dihadapkan dengan dilema antara memilih pembangunan kesejahteraan atau upaya menjaga pertahanan negara.

Hal tersebut disampaikan langsung oleh Prabowo dalam konferensi pers tentang Hilangnya Kapal Selam KRI Nanggala-402 bersama Panglima TNI AL, di Badung, Bali.

Menurut Prabowo, alutsista di bidang pertahanan bisa dibilang sangat mahal.

"Alutsista di bidang pertahanan memang cukup mahal, bahkan bisa saya katakan sangat mahal. Karena itu pimpinan negara selalu dihadapkan dengan dilema."

Baca juga: UPDATE Terkini KRI Nanggala-402: Kondisi Masih Layak Tempur, Kapasitas Oksigen Bertahan 3 Hari

Baca juga: Riwayat Kapal Selam KRI Nanggala-402, Dibuat Tahun 1977, Total Pernah 17 Kali Menembak Torpedo

"Harus mengutamakan pembangunan kesejahteraan tapi menjaga kemampuan pertahanan supaya kedaulatan kita tidak diganggu," kata Prabowo dikutip dari tayangan Live Breaking News, Kompas TV, Kamis (22/4/2021).

Menanggapi hal tersebut, Prabowo menyebutkan bahwa presiden telah memerintahkannya untuk menyusun suatu master plan.

Bersama pimpinan TNI, Prabowo akan membuat suatu master plan 25 tahun.

Berita Rekomendasi

Master plan tersebut, nantinya akan memberikan totalitas kemampuan pertahanan.

Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Yudo Margono, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto saat menjelaskan perkembangan pencarian kapal selam KRI Nanggala-402 yang hilang kontak pada Rabu (21/4/2021) pagi.
Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Yudo Margono, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto saat menjelaskan perkembangan pencarian kapal selam KRI Nanggala-402 yang hilang kontak pada Rabu (21/4/2021) pagi. (Tangkap layar Youtube Kompas TV)

Baca juga: Pakar Ungkap Kemungkinan 2 Penyebab Hilangnya Kapal Selam KRI Nanggala-402

Baca juga: Berarus Kuat dan Tempat Latihan Terbaik, 2 Ahli Jelaskan Kondisi Lokasi Hilangnya KRI Nanggala-402

"Karena itu presiden pernah memerintahkan saya satu tahun yang lalu. Untuk bersama-sama pimpinan TNI menyusun suatu master plan."

"Beliau menghendaki suatu rencana induk 25 tahun yang memberi kepada kita satu totalitas kemampuan pertahanan," terang Prabowo.

Hingga kini, Prabowo masih mencoba merampungkan dan memperbaiki master plan tersebut.

Rencananya, dalam waktu dua hingga tiga minggu ke depan, akan bisa rampung dan bisa disampaikan kepada presiden.

"Ini sedang kita rampungkan, kita sedang menyusun, kita sedang memperbaiki. Insyaallah dalam 2-3 minggu ini kita akan bersama dengan Panglima TNI dan Kepala Staff akan kita rampungkan dan kita sampaikan kepada bapak presiden," sambungnya.

Baca juga: Berarus Kuat dan Tempat Latihan Terbaik, 2 Ahli Jelaskan Kondisi Lokasi Hilangnya KRI Nanggala-402

Baca juga: KRI Nanggala-402 Belum Ditemukan, Keluarga Dansatsel Kolonel Harry Setyawan Gelar Doa Bersama

Komisi I DPR Sebut Alutsista TNI Perlu Peremajaan

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas