Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Berlomba dengan Waktu, KRI Nanggala-402 Diharapkan Ketemu sebelum Sabtu Dini Hari, Ini Alasannya

Tim pencari berlomba dengan waktu untuk segera menemukan KRI Nanggala-402. Diharapkan kapal selam ini bisa ketemu sebelum Sabtu (24/4/2021) dini hari.

Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Citra Agusta Putri Anastasia
zoom-in Berlomba dengan Waktu, KRI Nanggala-402 Diharapkan Ketemu sebelum Sabtu Dini Hari, Ini Alasannya
AFP
Foto yang diambil pada tanggal 5 Oktober 2017 ini menunjukkan kapal selam Cakra Indonesia KRI Nanggala berlayar dari pelabuhan di Cilegon, Banten. Tim pencari berlomba dengan waktu untuk segera menemukan KRI Nanggala-402. Diharapkan kapal selam ini bisa ketemu sebelum Sabtu (24/4/2021) dini hari. 

TRIBUNNEWS.COM - Tim pencarian kapal selam KRI Nanggala-402 yang hilang kontak sejak Rabu (21/4/2021) dini hari, berlomba dengan waktu.

Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL), Laksamana TNI Yudo Margono, berharap KRI Nanggala-402 bisa ditemukan sebelum Sabtu (24/4/2021) dini hari.

Pasalnya, kapasitas oksigen yang ada dalam kapal selam buatan Jerman ini hanya bisa bertahan selama tiga hari.

"Blackout itu mampu 72 jam, sekitar 3 hari. Jadi bisa sampai Sabtu jam 03.00 WIB."

"Sehingga cadangan oksigen masih ada," terang Yudo dalam konferensi pers, Kamis (22/4/2021), dilansir Tribunnews.

Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Nanggala 402 milik TNI AL hilang kontak di Perairan Utara Pulau Bali saat sedang melaksanakan latihan penembakan torpedo, pada hari Rabu 21 April 2021. Posisi terakhir diperkirakan 60 mil atau 95 kilometer di utara Pulau Bali. Hal tersebut disampaikan Kapuspen TNI Mayjen TNI Achmad Riad, S.I.P. saat memberikan konferensi pers dihadapan awak media, bertempat di Base Ops Lanud I Gusti Ngurah Rai, Denpasar Bali, Kamis (22/4/2021). TRIBUNNEWS.COM/PUSPEN TNI
Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Nanggala 402 milik TNI AL hilang kontak di Perairan Utara Pulau Bali saat sedang melaksanakan latihan penembakan torpedo, pada hari Rabu 21 April 2021. Posisi terakhir diperkirakan 60 mil atau 95 kilometer di utara Pulau Bali. Hal tersebut disampaikan Kapuspen TNI Mayjen TNI Achmad Riad, S.I.P. saat memberikan konferensi pers dihadapan awak media, bertempat di Base Ops Lanud I Gusti Ngurah Rai, Denpasar Bali, Kamis (22/4/2021). (TRIBUNNEWS.COM/PUSPEN TNI)

Baca juga: Risiko Jika KRI Nanggala-402 di Kedalaman Lebih dari 500 Meter, Kadispen AL Sebut Bisa Fatal

Baca juga: 46 Menit setelah Izin Menyelam, Kapal Selam KRI Nanggala-402 Tak Terlihat, Dipanggil Tak Ada Respons

"Mudah-mudahan ini dapat segera ditemukan sehingga kondisi oksigen masih ada," imbuhnya, dilansir Tribunnews.

Sejak KRI Nanggala-402 dikabarkan hilang kontak pada Rabu, pencarian terus dilakukan oleh berbagai unsur terkait.

Berita Rekomendasi

Dikutip dari Tribun Bali, KRI Raden Eddy Martadinata 331, satu diantara KRI yang melakukan pencarian, mendeteksi adanya pergerakan dengan kecepatan 2,5 knot di bawah air.

Namun, karena kemudian kontak tersebut hilang, belum bisa disimpulkan apakah temuan tersebut adalah KRI Nanggala-402.

“KRI REM 331 juga melaporkan secara lisan telah terdeteksi pergerakan di bawah air dengan kecepatan 2,5 knots."

"Kontak tersebut kemudian hilang, sehingga masih tidak cukup data untuk mengidentifikasi kontak dimaksud sebagai Kapal Selam,” ungkap Kapuspen TNI, Mayjen TNI Achamd Riad, dalam konferensi pers, Kamis.

Hingga Jumat (23/4/2021), TNI telah mengerahkan 21 KRI untuk mempercepat proses pencarian KRI Nanggala-402.

"KRI yang dikerahkan dalam proses pencarian sekarang sebanyak 21, 21 itu termasuk KRI Aluguro 405 yang juga kapal selam," kata Riad dalam konferensi pers, Jumat, dilansir Tribun Bali.

Dari pihak kepolisian, sebanyak empat kapal telah dikerahkan, yakni Kapal Jelantik, Kapal Enggang, Kapal Barantang, dan Kapal Balang.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas