Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Peringati Hari Bumi, KLHK dan Stakeholder Luncurkan Buku Tata Kelola Persampahan di Indonesia

Buku Tata Kelola Persampahan di Indonesia akan disebar ke seluruh pemerintah provinsi, kabupaten, dan kota untuk mengatasi masalah sampah.

Editor: Theresia Felisiani
zoom-in Peringati Hari Bumi, KLHK dan Stakeholder Luncurkan Buku Tata Kelola Persampahan di Indonesia
ISTIMEWA
Bertepatan dengan momen ini, Dana Mitra Lingkungan bersama Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dan instansi lain meluncurkan buku "Tata Kelola Persampahan di Indonesia". 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tanggal 22 April kemarin diperingati sebagai hari bumi se-dunia.

Bertepatan dengan momen ini, Dana Mitra Lingkungan bersama Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dan instansi lain meluncurkan buku "Tata Kelola Persampahan di Indonesia".

Direktur Pengelolaan Sampah Direktorat Jenderal Pengelolaan Limbah, Sampah, dan Bahan Beracun Berbahaya (PSLB3) KLHK Novrizal Tahar menyatakan, isu dan permasalahan sampah menjadi perhatian serius bagi pemerintah.

Apalagi permasalahan sampah merupakan permasalahan multidimensi dan juga Presiden Joko Widodo (Jokowi) menargetkan agar Indonesia bebas dari sampah pada tahun 2025.

Bahkan Presiden telah menyampaikan juga bahwa Indonesia menargetkan tahun 2025 pengolahan sampah rumah tangga bisa dilakukan 100 persen.

Baca juga: KLHK: Program Pengelolaan Kehutanan Bisa Sukses dengan Pendampingan

Menurut Novrizal buku ini sebenarnya merupakan hasil rangkuman dari seminar dan webinar yang diselenggarakan pada tahun 2020 atas kerja sama sejumlah pihak.

Di antaranya KLHK, Kementerian PUPR, DML, Institut Teknologi Bandung (ITB).

BERITA REKOMENDASI

"Permasalah yang dibahas untuk didapatkan solusi atau penyelesaian berkaitan dengan sampah dari hulu ke hilir, " imbuhnya, Jumat (23/4/2021).

Novrizal memastikan, pihaknya akan menyebarkan buku "Tata Kelola Persampahan di Indonesia" ke seluruh pemerintah provinsi, kabupaten, dan kota.

Supaya bisa menjadi jadi pembelajaran bagi pemerintah daerah dalam tata kelola dan penyelesaian permasalahan sampah di daerah masing-masing.

"Buku ini juga sebagai bentuk literasi bagi masyarakat dengan terkait persampahan," tegasnya.

Baca juga: KLHK Tangkap Lima Pembom Ikan di Taman Nasional Komodo

Novrizal menyampaikan butuh konsistensi dan kolaborasi seluruh elemen dari tingkat pusat hingga tingkat daerah agar benar-benar mewujudkan Indonesia bebas sampah pada tahun 2025 seperti yang dicanangkan pemerintah


"Kolaborasi antara semua pihak mulai dari pemerintah pusat sampai tingkat daerah, kemudian lembaga swadaya masyarakat, perusahaan, juga masyarakat sangat penting untuk menyelesaikan permasalahan sampah. Presiden sudah menyampaikan bahwa target kita tahun 2025 Indonesia bebas sampah," tutur Novrizal.

Lebih lanjut Direktur Sanitasi Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR Prasetyo menambahkan sampah merupakan isi dan permasalahan multi pihak.

Menurut dia, berbagai pengalaman dan keahlian yang disampaikan para pihak, telah tercantum dalam buku "Tata Kelola Persampahan di Indonesia".

Buku tersebut bisa menjadi pijakan untuk penyelesaian permasalahan sampah.

Karenanya tutur Prasetyo, buku ini bisa bermanfaat bagi para pihak yang terkait untuk memberikan kontribusi nyata.

"Kami ingin buku ini dijadikan sebagai bahan dimanfaatkan oleh para pihak bergerak di bidang persampahan. Karena, sampah ini bukan barang buangan saja ini ada material sampah yang punya nilai ekonomi maupun bisa dimanfaatkan untuk energi listrik," kata Prasetyo.

Baca juga: Kang Emil : 60 Ton Sampah Botol Plastik dari Bali Dikirim ke di Padalarang Dijadikan Botol Mineral

Ketua Dewan Pembina Dana Mitra Lingkungan (DML) Agustanzil Sjahroezah menyatakan semua pihak termasuk masyarakat umum harus memahami bahwa sampah bukan permasalahan pemerintah saja tapi menjadi tanggung jawab seluruh anak bangsa.

Dia menuturkan, penyelesaian sampah dalam konteks tata kelola persampahan di Indonesia memang "susah-susah gampang".

Musababnya masih ada pihak-pihak yang menganggap sampah adalah masalah sepele.

Padahal jika tidak dikelola dengan baik, maka pasti akan menimbulkan dampak negatif bagi banyak aspek.

Karenanya Agustanzil mengatakan, sebagai Mitra pemerintah maka DML mendorong pemerintah pusat dan pemerintah daerah tetap konsisten bergandengan tangan.

"Sampah kalau dikelola dengan sungguh-sungguh, ada peraturannya, anggaran yang dialokasikan untuk pengelolaannya, dan ditunjang dengan teknologi, maka bisa mendapat nilai tambah. Jadi kita sebagai bangsa yang cerdas bisa memanfaatkan sampah terkelola dengan baik," tegas Agustanzil.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas