Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

PROFIL KRI Rigel, Jadi Harapan agar KRI Nanggala-402 Segera Ketemu, Beda dari Kapal Perang Lainnya

Profil KRI Rigel-933 yang menjadi harapan agar KRI Nanggala-402 segera ditemukan. Kapal ini berbeda dari kapal perang lainnya.

Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Whiesa Daniswara
zoom-in PROFIL KRI Rigel, Jadi Harapan agar KRI Nanggala-402 Segera Ketemu, Beda dari Kapal Perang Lainnya
militaryphotos/defence studies
KRI Rigel 933 selanjutnya dijadwalkan untuk singgah di Port Said (Mesir), Jeddah (Arab Saudi), Cochin (India), Pelabuhan Sabang-Aceh, dan berakhir di Jakarta. Profil KRI Rigel-933 yang menjadi harapan agar KRI Nanggala-402 segera ditemukan. Kapal ini berbeda dari kapal perang lainnya. 

KRI Rigel-933 juga dilengkapi alat pencitra dasar laut Side Scan Sonar KONGSBERG 2094.

KRI Rigel-933 tiba di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Jumat (15/5/2015). Alutsista baru TNI AL buatan Perancis yang diklaim berteknologi paling canggih se-Asia dalam survei dan pemetaan bawah laut tersebut tiba di Jakarta setelah berlayar selama 50 hari dari Perancis. TRIBUNNEWS/HERUDIN
KRI Rigel-933 tiba di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Jumat (15/5/2015). Alutsista baru TNI AL buatan Perancis yang diklaim berteknologi paling canggih se-Asia dalam survei dan pemetaan bawah laut tersebut tiba di Jakarta setelah berlayar selama 50 hari dari Perancis. TRIBUNNEWS/HERUDIN (TRIBUNNEWS/HERUDIN)

Baca juga: 46 Menit setelah Izin Menyelam, Kapal Selam KRI Nanggala-402 Tak Terlihat, Dipanggil Tak Ada Respons

Baca juga: TNI Punya Waktu 72 Jam untuk Temukan Kapal Selam KRI Nanggala-402, Kapasitas Oksigen Bertahan 3 Hari

Sementara, untuk kemampuan di bidang survei oseanografi, KRI Rigel-933 dilengkapi CTD Profil RESON yang dipadu Nansen Bottle (Rosset 12x8 liter sampel air).

Alat ini berfungsi sebagai pengukur karakteristik air laut, seperti suhu, salinitas tekanan, kedalaman, dan densitas air laut.

Alat ini juga mempunyai sensor dalam mengukur parameter fisik air laut dan dapat digunakan hingga kedalaman 6.000 meter.

Kemudian, dalam riset geofisik untuk kepentingan riset dasar laut, KRI Rigel-933 dilengkapi peralatan Sub Bottom Profile SES 2000 yang mampu mencitrakan badan sedimen dasar laut.

Kapal ini juga dilengkapi peralatan untuk pengambilan contoh sedimen berupa gravity Corer OSIL (3 M) dan Grab Sampler Petite Ponar Grab untuk sedimen permukaan.

KRI Rigel-933 juga dilengkapi pendeteksi kemagnetan Magnetometer SEASPY guna memetakan sifat kemagnetan bumi serta mampu menginvestigasi anomali kemagnetan suatu area survei dalam skala detail.

BERITA TERKAIT

Peralatan canggih lainnya adalah kapal ini dilengkapi peralatan Autonomous Underwater Vehicle (AUV) dari KONGSBERG HUGIN 1000, yang berfungsi melaksanakan pencitraan bawah laut sampai kedalaman 1.000 meter.

Alat ini menjadi andalan dalam memindai bentang alam laut mengandalkan sonar sisinya.

AUV yang merupakan alat buatan Kongsberg, Norwegia ini bisa beroperasi secara mandiri (otonom) berbasis data komputer yang telah diinput dan data keluaran hasil kerjanya bisa dipancarkan seketika waktu.

AUV mampu membedakan lapisan demi lapisan air laut di kedalaman, hingga mengenali perbedaan salinitas dan pergerakan arus air.

Baca juga: Kolonel Harry Setiawan, Dansatsel di KRI Nanggala-402 Sempat Izin Kepada Sang Ibunda Untuk Berlayar

Baca juga: Ibunda Kolonel Harry Setiawan Berangkat ke Surabaya Pantau Pencarian KRI Nanggala 402

Anggota TNI AL mengamati KRI Rigel-933 yang tiba di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Jumat (15/5/2015). Alutsista baru TNI AL buatan Perancis yang diklaim berteknologi paling canggih se-Asia dalam survei dan pemetaan bawah laut tersebut tiba di Jakarta setelah berlayar selama 50 hari dari Perancis. TRIBUNNEWS/HERUDIN
Anggota TNI AL mengamati KRI Rigel-933 yang tiba di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Jumat (15/5/2015). Alutsista baru TNI AL buatan Perancis yang diklaim berteknologi paling canggih se-Asia dalam survei dan pemetaan bawah laut tersebut tiba di Jakarta setelah berlayar selama 50 hari dari Perancis. TRIBUNNEWS/HERUDIN (TRIBUNNEWS/HERUDIN)

Juga bisa membedakan apakah obyek yang dijumpai itu metal, bahan organik, dan sebagainya.

Selain itu, KRI Rigel-933 juga dilengkapi Remotely Operated Vehicle (ROV) dari OCEAN MODUL V8 buatan ECA Robotics, Perancis.

Peralatan survei robot bawah air ini dapat berfungsi sebagai survei geofisika, pipa bawah laut.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas