PROFIL KRI Rigel, Jadi Harapan agar KRI Nanggala-402 Segera Ketemu, Beda dari Kapal Perang Lainnya
Profil KRI Rigel-933 yang menjadi harapan agar KRI Nanggala-402 segera ditemukan. Kapal ini berbeda dari kapal perang lainnya.
Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Whiesa Daniswara
ROV dilengkapi sebuah lengan dengan lima fungsi gerakan, layaknya tangan manusia, sehingga dapat mengambil obyek di dasar laut.
Robot bawah air ini dilengkapi dua buah kamera bawah air dan satu buah kamera tiga dimensi.
ROV mampu mengambil contoh material dasar laut sebagai bahan penelitian, dengan kemampuan sampai dengan kedalaman 1.000 meter.
Dilansir KompasTV, KRI Rigel-933 sebelumnya sukses menemukan titik lokasi jatuhnya pesawat dan dua sinyal black box Sriwijaya SJ-182.
Berlomba dengan Waktu
Tim pencarian kapal selam KRI Nanggala-402 yang hilang kontak sejak Rabu (21/4/2021) dini hari, berlomba dengan waktu.
Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL), Laksamana TNI Yudo Margono, berharap KRI Nanggala-402 bisa ditemukan sebelum Sabtu (24/4/2021) dini hari.
Baca juga: Masih dalam Pencarian, Warga Turut Berikan Doa untuk Keselamatan Kru Kapal Selam KRI Nanggala 402
Baca juga: Australia Bergabung di Misi Pencarian KRI Nanggala 402
Pasalnya, kapasitas oksigen yang ada dalam kapal selam buatan Jerman ini hanya bisa bertahan selama tiga hari.
"Blackout itu mampu 72 jam, sekitar 3 hari. Jadi bisa sampai Sabtu jam 03.00 WIB."
"Sehingga cadangan oksigen masih ada," terang Yudo dalam konferensi pers, Kamis (22/4/2021), dilansir Tribunnews.
"Mudah-mudahan ini dapat segera ditemukan sehingga kondisi oksigen masih ada," imbuhnya, dilansir Tribunnews.
Berdasarkan hal tersebut, oksigen KRI Nanggala-402 diperkirakan hanya tersisa delapan jam hingga Sabtu pukul 03.00 WIB, terhitung sejak Jumat pukul 18.36 WIB.
Hingga Jumat (23/4/2021), TNI telah mengerahkan 21 KRI untuk mempercepat proses pencarian KRI Nanggala-402.
"KRI yang dikerahkan dalam proses pencarian sekarang sebanyak 21, 21 itu termasuk KRI Aluguro 405 yang juga kapal selam," kata Kapuspen TNI, Mayjen TNI Achmad Riad, dalam konferensi pers, Jumat, dilansir Tribun Bali.