Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 17 Segera Dibuka, Ini Bocoran Jumlah Kuotanya
Kartu Prakerja gelombang 17 atau gelombang tambahan Prakerja segera dibuka setelah pendataan pencabutan kepesertaan gelombang 12-16 selesai.
Penulis: Suci Bangun Dwi Setyaningsih
Editor: Arif Fajar Nasucha
TRIBUNNEWS.COM - Pendaftaran Kartu Prakerja gelombang 17 atau gelombang tambahan Prakerja segera dibuka.
Program Kartu Prakerja Gelombang 17 akan dibuka guna memanfaatkan kuota yang kepesertaannya dicabut dari gelombang sebelumnya.
Hal itu disampaikan Head of Communication Manajemen Pelaksana (PMO) Kartu Prakerja, Louisa Tuhatu dalam keterangan tertulis yang diterima Tribunnews.com, Jumat (23/4/2021).
Nantinya, jadwal dibukanya Kartu Prakerja Gelombang 17 diumumkan setelah pendataan pencabutan kepesertaan gelombang 12-16 selesai dilakukan.
"Gelombang 17 akan dibuka untuk memulihkan kepesertaan yang dicabut, jadi bukan penambahan kuota."
"Jadwalnya setelah kami selesai melakukan rekonsiliasi data. Segera kami kabari," kata Louisa.
Lantas, berapa kuota Kartu Prakerja Gelombang 17?
Hingga Jumat (23/4/2021), Manajemen Pelaksana Program (PMO) Kartu Prakerja resmi mencabut kepesertaan sekitar 35.809 orang dari gelombang 12-15.
Puluhan ribu orang tersebut, dicabut kepesertaannya karena tidak membeli pelatihan pertama dalam waktu 30 hari sejak ditetapkan sebagai peserta Program Kartu Prakerja.
Louisa juga menyayangkan adanya penerima Kartu Prakerja di gelombang 12-15 yang menyia-nyiakan kesempatan ini.
Terlebih, masih banyak masyarakat yang belum mendapat kesempatan untuk bergabung.
"Begitu banyak orang yang ingin bergabung dengan Program Kartu Prakerja, jangan sia-siakan kesempatan yang sudah ada di dashboard," ungkap Louisa.
Baca juga: Bocoran Jadwal Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 17, Syarat dan Cara Daftar di www.prakerja.go.id
Baca juga: 2,5 Juta Peserta Kartu Prakerja 2021 Sudah Terima Insentif
Lebih lanjut, bagi peserta Kartu Prakerja gelombang 16, batas waktu melakukan pembelian pelatihan semakin dekat.
Namun, Louisa menyebut masih ada sekira 12.000 orang yang belum membeli pelatihan pertamanya, dari sekitar 300.000 peserta.