Kiai Berzikir Doakan 53 Patriot Bangsa yang Gugur Sebagai Kusuma Bangsa
Dewan Syura DPP PKB, akan menggelar doa bersama untuk mengenang perjuangan 53 awak KRI Nanggala yang gugur sebagai kusuma bangsa.
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tenggelamnya Kapal Selam KRI Nanggala 402 beserta 53 patriot bangsa di perairan Bali mengundang duka ke seantero negeri.
Selasa (27/4/2021), secara khusus Dewan Syura DPP PKB, akan menggelar doa bersama untuk mengenang perjuangan 53 awak KRI Nanggala yang gugur sebagai kusuma bangsa.
Doa bersama akan dipimpin Wakil Ketua MPR RI, Jazilul Fawaid di Pondok Pesantren Al Mizan, Jatiwangi, Majalengka.
Hadir dalam doa bersama itu sejumlah tokoh PKB lainnya.
Baca juga: Doa Mahfud MD Bagi Seluruh Awak Kapal Selam KRI Nanggala 402
Ketua Panitia yang juga merupakan Pengasuh Ponpes Al Mizan, KH Maman Imanulhaq mengatakan, kegiatan ini merupakan respon para kiai terhadap berbagai fenomena kebangsaan dan rentetan peristiwa bencana dan musibah seperti yang menimpa KRI Nanggala 402.
"Kita sangat kehilangan dengan tengelamnya KRI Nanggala 402. Para kiai berzikir mendoakan 53 Patriot bangsa yang memilih tetap di Samudera menjaga Indonesia tercinta," tutur Wakil sekretaris Dewan Syura DPP PKB, Senin (26/4/2021).
Forum itu juga akan mengusulkan dilakukannya revitalisasi armada TNI yang sudah uzur.
Hal ini dilakukan untuk mencegah kejadian yang tidak diinginkan terulang.
Baca juga: Sertu Bambang Priyanto Gugur, Pesilat PSHT Ikut Beri Penghormatan, 3 Kali Daftar TNI Baru Lolos
Seperti diketahui, KRI Nanggala 402 yang telah dinyatakan 'On Eternal Patrol' oleh Panglima TNI sudah berusia 44 tahun.
"Gugurnya para pahlawan penjaga benteng NKRI ini harus memberikan motivasi kita semua untuk lebih bersatu dan mementingkan membangun negara dari semua aspek," kata Anggota Komisi 8 DPR RI ini.
Selain doa bersama, Dewan Syura PKB dalam kesempatan itu juga mengadakan Kajian Al-Quran yang dipimpin oleh Jazilul Fawaid.
Wakil Ketua Umum DPP PKB ini akan mengupas tema, " Hakikat Kalimat Thoyyibah", yang merupakan Kajian Tafsir Munir Surat Ibrahim: 24-25 bersama para Kiai Pengurus Dewan Syura PKB se-wilayah Subang, Majalengka, dan Sumedang.(*)