POPULER NASIONAL Prabowo Jadi Sasaran Pasca KRI Nanggala-402 Tenggelam | Kecanggihan KRI Rigel
BERITA POPULER NASIONAL. Menhan Prabowo Subianto jadi sasaran setelah KRI Nanggala-402 tenggelam hingga kecanggihan KRI Rigel.
Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Citra Agusta Putri Anastasia
Diketahui, penemuan KRI Nanggala-402 di kedalaman 838 meter ini tak lepas dari peran KRI Rigel.
Dilansir Tribunnews, KRI Rigel menemukan kapal selam buatan Jerman ini lewat upaya pemindaian.
Baca juga: Ini Kecanggihan KRI Rigel 933 dan KN SAR Antasena yang Diterjunkan untuk Cari KRI Nanggala 402
Baca juga: PROFIL Kapal Selam Nanggala Milik TNI AL yang Hilang Kontak, Dijuluki Monster Bawah Laut
"KRI Rigel telah melakukan pemindaian secara lebih akurat di lokasi tersebut menggunakan multibeam sonar dan magnetometer," ungkap Panglima TNI, Marsekal Hadi Tjahjanto, Minggu.
"Telah menghasilkan citra bawah air yang lebih detail. Telah diperoleh citra yang telah dikonfirmasi sebagai bagian dari KRI Nanggala-402," imbuhnya.
Bagian KRI Nanggala-402 yang ditemukan adalah kemudi vertikal belakang, jangkar, bagian luar badan tekan, kemudi selang timbul, serta bagian kapal lain termasuk baju keselamatan awak.
4. Dugaan Penyebab KRI Nanggala-402 Tenggelam
Seluruh awak kapal selam KRI Nanggala-402 yang berjumlah 53 dinyatakan gugur, Minggu (25/4/2021) sore.
Hal tersebut disampaikan oleh Panglima TNI, Marsekal Hadi Tjahjanto, di Base Ops Lanud I Gusti Ngurah Rai, Minggu petang.
Insiden tersebut dimulai saat kapal yang berjuluk Monster Bawah Laut tersebut hilang kontak pada Rabu (21/4/2021).
Setelah itu, kapal selam KRI Nanggala-402 resmi dinyatakan tenggelam (subsunk) pada Sabtu (24/4/2021).
Penetapan status ini berdasarkan penemuan peralatan kapal yang keluar akibat terjadi retakan.
Baca juga: Media Korsel Ini Beberkan Fakta KRI Nanggala-402, Soal Pemeliharaan Hingga Penyebab Air Masuk Kapal
Baca juga: Video Menhan Prabowo Dipeluk Erat Seorang Keluarga Awak Kapal Selam KRI Nanggala-402
"Dengan ditemukannya peralatan yang sudah keluar ini, terjadi keretakan."
"Memang terjadi tekanan kedalaman yang dalamnya sampai 700-800 meter, ini tentunya terjadi keretakan terhadap kapal selam tersebut," ujar Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL), Laksamana Yudo Margono, dalam konferensi pers, Sabtu (24/5/2021).