Ganjar Pranowo Larang Mudik, Minta Masyarakat Belajar dari Kasus Covid-19 di India
Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo mengungkapkan, dirinya kerap mendapat kritikan dari warganya karena melarang mudik lebaran 2021.
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo mengungkapkan, dirinya kerap mendapat kritikan dari warganya karena melarang mudik lebaran 2021.
Pasalnya, kata Ganjar, larangan mudik ini dua kali dialami warganya semenjak pandemi Covid-19 melanda Indonesia sejak Maret 2020, lalu.
Hal itu disampaikan Ganjar dalam webinar bertajuk Stop Mudik! Tekan Turun Laju Covid-19 yang disiarkan kanal YouTube Lawan Covid19 ID, Rabu (28/4/2021).
"Saya di-bully hampir tiap hari, 'Pak anjar kenapa tidak boleh mudik, sudah dua tahun tidak mudik' gitu," ungkap Ganjar.
Baca juga: Korlantas Polri: 333 Titik Pemeriksaan Telah Disipkan Untuk Halau Pemudik
Ganjar menjelaskan, bahwa mudik secara massal bisa meningkatkan kasus penularan Covid-19 di masyarakat.
Ia pun mengingatkan, bahwa kasus lonjakan Covid-19 di India bisa menjadi pelajaran berharga bagi masyarakat di Tanah Air.
"Kalau konteksnya mudik rame-rame menjelang lebaran, dengan jutaan orang akan pulang, terbayangkan tidak? Kemarin di India itu mengerikan, lho," kata Ganjar.
Padahal, kata Ganjar, sebelumnya India berhasil menurunkan kasus Covid-19.
Baca juga: Buat Program Mudik Online, Jasa Raharja Harap Masyarakat Tunda Mudik
Bahkan, Indonesia meniru model mikro zonasi yang sempat diterapkan di India untuk turunkan kasus penularan virus Corona.
Namun, dua agenda yang diselenggarakan yakni politik dan keagamaan menyebabkan Tsunami Covid-19 di India.
"Jangan sampai kejadian India masuk ke kita," jelas Ganjar.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.