Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

IPW Tak Yakin Aparat Bisa Tangkap Seluruh Anggota Gerombolan KKB, Ini Alasannya

Indonesia Police Watch (IPW) tidak yakin bahwa aparatur TNI Polri akan berhasil membersihkan dan menangkap seluruh anggota KKB,

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in IPW Tak Yakin Aparat Bisa Tangkap Seluruh Anggota Gerombolan KKB, Ini Alasannya
Facebook/KOMNAS-TPNPB
Pimpinan KKB Goliath Tabuni (kiri) dan Lekagak Telenggeng. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Indonesia Police Watch (IPW) tidak yakin bahwa aparatur TNI Polri akan berhasil membersihkan dan menangkap seluruh anggota KKB, seperti yang diperintahkan Presiden Jokowi.

Dalam keterangan persnya, Rabu (28/4/2021) Neta S Pane Ketua Presidium IPW menyatakan ada tiga alasan, kenapa aparatur TNI Polri tidak akan mampu menangkap seluruh anggota KKB (Kelompok Kriminal Bersenjata) Papua.

Pertama, kasus pembakaran gereja dan pembunuhan satu keluarga di Desa Lemba Tongoa, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, yang diduga dilakukan Mujahidin Indonesia Timur (MIT) hingga kini pelakunya belum juga tertangkap.

Baca juga: Baku Tembak 8 Jam, KKB Kocar-kacir Dikejar Hingga Masuk Hutan

Padahal kasus itu sudah terjadi enam bulan lalu, tepatnya Jumat 27 November 2020 pagi.

MIT pimpinan Ali Kolara hanya beranggota 14 orang. Tapi aparat keamanan seperti tak berdaya menghadapinya.

Baca juga: Kontak Tembak dengan TNI-Polri di Distrik Gome, 9 Anggota KKB Tertembak

Kedua, kasus terbunuhnya anggota Brimob Bratu Yohanes Samuel Biet dan lukanya anggota Kopassus Serda Donatus Boyau di dekat MY Bar, Blok M Jakarta pada 18 April, hingga kini belum juga terungkap dan pelakunya belum tertangkap.

Padahal Kasad Jenderal Andika Perkasa mengatakan, pihaknya sudah menurunkan empat jenderal TNI AD untuk mengawal pengusutan kasus ini.

BERITA REKOMENDASI

Ketiga, selama April setidaknya ada lima peristiwa penembakan yang dilakukan KKB Papua. Empat terhadap masyarakat sipil.

Baca juga: TNI-Polri Serbu Markas KKB di Kampung Maki, 5 KKB Tewas dan Sisanya Kabur

Satu penembakan yang menyebabkan Kabinda Papua Brigjen TNI IGP Danny Nugraha Karya gugur. Dan seluruh pelakunya belum tertangkap.

Dari ketiga kasus ini IPW menyimpulkan bahwa aparatur keamanan belum bekerja profesional. Jika tidak profesional bagaimana bisa menghabisi dan menangkap seluruh anggota KKB yang bersembunyi di dalam hutan, wong menangkap pelaku penusukan Brimob dan anggota Kopassus yang terjadi di Jakarta saja tak kunjung mampu.

Padahal jika KKB Papua terbiarkan terus beraksi masyarakat dan aparatur akan terus menerus menjadi bulan bulanan.

IPW berharap Kapolri dan Panglima TNI membuat konsep yang jelas untuk memberantas KKB dan memberi jaminan keamanan di Papua.

Baca juga: Kabinda Papua Gugur Ditembak KKB, DPR: Perlu Penguatan Operasi di Dalam Tubuh BIN

Namun sebelum memberantas KKB, Polri bersama TNI harus menunjukkan terlebih dulu kemampuannya untuk menangkap pelaku pembunuhan anggota Brimob dan penusukan anggota Kopassus di Blok M.


Setelah itu Polri bersama TNI menangkap kelompok MIT Ali Kolara. Sehingga penangkapan ini bisa menjadi kekuatan moral bagi para personil TNI dan Polri untuk menangkap dan menghabisi KKB di Papua.

Untuk itu Kapolri diharapkan bisa segera melakukan konsolidasi di internal Polri dan mengajak TNI bersatu padu untuk menangkap semua anggota KKB. Dengan soliditas ini tentunya akan lebih fokus lagi untuk menuntaskan KKB.

Berita terkait

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas