Nadiem Makarim Komitmen Perbaiki 4 Hal Terkait Pendidikan di Indonesia
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Anwar Makarim berkomitmen memperbaiki 4 hal terkait pendidikan di Indonesia.
Penulis: Larasati Dyah Utami
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribunnews, Larasati Dyah Utami
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbud Ristek) Nadiem Anwar Makarim berkomitmen memperbaiki 4 hal terkait pendidikan di Indonesia.
Hal itu ia sampaikan saat memberikan sambutan di upacara Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas), yang diselenggarakan di kantor Kemendikbud, Jakarta, Minggu (2/5/2021).
"Empat upaya perbaikan terus kami kerjakan bersama berbagai elemen masyarakat," kata Nadiem.
Pria yang kerap disapa mas Menteri itu mengatakan, pertama ia akan melakukan perbaikan pada infrastruktur dan teknologi.
Kedua, ia akan melakukan perbaikan kebijakan, prosedur, dan pendanaan, serta pemberian otonomi lebih bagi satuan pendidikan.
Baca juga: Peringati Hardiknas 2020, Pemerintah Diminta Perhatikan Sekolah Swasta Terdampak Pandemi Covid-19
Ketiga, perbaikan kepemimpinan, masyarakat, dan budaya.
Keempat, perbaikan kurikulum, pedagogi, dan asesmen.
"Sejak saya menjabat sampai dengan saat ini, termasuk pada masa pandemi, sepuluh episode Merdeka Belajar telah diluncurkan dan akan masih banyak lagi terobosan-terobosan Merdeka Belajar yang akan kita lakukan," ujarnya.
Nadiem berkomitmen transformasi yang akan Kemendikbud lakukan dibawah kepemimpinannya, agar segala sesuatu yang selama ini membuat bangsa ini hanya berjalan di tempat, dapat berubah menjadi lompatan-lompatan kemajuan.
Mendikbud Ristek mengatakan terobosan-terobosan Merdeka Belajar agar betul-betul dapat menyasar seluruh masyarakat, mulai pendidik dan pelajar dari PAUD sampai pendidikan tinggi.
Termasuk para orang tua, para wakil rakyat, pemerintah daerah, organisasi kemasyarakatan, hingga dunia usaha dan dunia industri yang ada di seluruh Indonesia.
Baca juga: Peringati Hardiknas, Sandiaga Uno Bagikan Buku untuk Pemulung di Bantargebang
"Dari Sabang sampai Merauke, Miangas sampai Pulau Rote," kata Nadiem.
Menurutnya krisis pandemi Covid-19 adalah ladang optimisme yang menunggu untuk kita panen.
Krisis yang diakibatkan pandemi covid-19 menurut Nadiem adalah kesempatan untuk menuai kemajuan, dengan adanya sejumlah sekolah yang sudah menerapkan pembelajaran tatap muka (PTM) secara terbatas, maupun yang tengah bersiap melaksanakan PTM.
Karena pandemi baginya bukanlah satu-satunya tantangan yang akan dihadapi Indonesia kedepan.
"Saya sangat bersemangat, melihat masyarakat sadar bahwa kita harus terus bergerak maju dan melakukan berbagai lompatan kemajuan tanpa keraguan, tentunya dengan mengedepankan keselamatan dan kesehatan," kata Nadiem.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.