1001 Cara Dilakukan Pemudik untuk Kelabui Petugas: Gunakan Ambulans hingga Numpang Truk Sayur
Berbagai cara dilakukan demi mengelabui petugas yang berjaga di titik penyekatan selama periode larangan mudik Lebaran pada 6-17 Mei 2021.
Editor: Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Meski larangan mudik sudah diberlakukan, masih banyak warga yang coba "peruntungan" mereka. Berbagai cara dilakukan demi mengelabui petugas yang berjaga di titik penyekatan selama periode larangan mudik Lebaran pada 6-17 Mei 2021.
Seperti diketahui, pemerintah melalui Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 menerbitkan Surat Edaran (SE) Nomor 13 Tahun 2021 tentang Peniadaan Mudik Hari Raya Idul Fitri Tahun 1442 Hijriah dan Upaya Pengendalian Penyebaran Covid-19.
Dalam SE tersebut, pemerintah menetapkan tanggal 6-17 Mei 2021 sebagai periode larangan mudik Lebaran. Aturan tersebut berlaku untuk semua pelaku perjalanan, baik darat, laut, dan udara.
Namun baru dua hari pemberlakuan penyekatan, polisi telah menjaring sejumlah orang yang nekat mudik dengan berbagai modus. Berikut catatan Tribunnews.
Baca juga: Kisah Masitoh, Mudik Jalan Kaki dari Jateng ke Bandung, Bawa 2 Anaknya yang Masih Balita
Naik travel gelap
Di hari pertama larangan mudik Lebaran 2021, bersama tim gabungan, Polres Bogor amankan dua mobil travel gelap, Kamis (6/5/2021).
Polisi mengamankan dua mobil travel gelap di momen larangan mudik Lebaran 2021 di Megamendung, Puncak, Bogor.
Menurut Kasatlantas Polres Bogor, Iptu Dicky Anggi Pranata, travel gelap ini hendak mengantar penumpang ke Ciamis, Jawa Barat.
"Mobil minibus elf tersebut mengangkut 26 orang pemudik ke Ciamis," katanya Iptu Dicky Anggi Pranata.
Polisi langsung melakukan penilangan dan menahan kendaraannya hingga selesai Operasi Ketupat Lodaya.
"Penumpang kami suruh putar balik," ujarnya
Naik truk sayur
Polisi menjaring satu truk pengangkut sayur yang rupanya juga diisi sejumlah pemudik di Tol Cikarang.
Truk tersebut terjaring razia di kilometer 31 Tol Cikarang arah Cikampek, Kamis (6/5/2021) dini hari.
Informasi itu disampaikan akun Twitter resmi TMC Polda Metro, @tmcpoldametro.
Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Pol Sambodo Purnomo Yogo kemudian membenarkan kabar tersebut.
"Iya itu truk muatan sayur yang digunakan untuk mengangkut pemudik," kata Sambodo saat dikonfirmasi, Kamis.
Diketahui, ada tujuh pemudik yang menumpang truk sayuran itu.
Saat terjaring, mereka tengah melakukan perjalanan dari arah Bekasi menuju Garut, Jawa Barat.
Terobos pembatas jalan tol
Sejumlah kendaraan menerobos pembatas jalan Tol Jakarta-Cikampek di Cikarang pada Kamis dini hari.
Para sopir kendaraan pribadi tersebut diduga sengaja menerobos pembatas tol demi menghindari petugas gabungan yang berjaga di Tol Cikarang Barat.
Dilaporkan dengan bukti 2 foto, kendaraan-kendaraan yang sedang berada di jalur menuju Jakarta dan Bogor berusaha melewati pembatas demi berada di jalur menuju Cikampek dan Bandung.
Bahkan, di salah satu foto, tampak 4 orang membantu mendorong mobil jenis sedan warna putih yang berupaya menerobos pembatas tersebut.
Jalanan sendiri terlihat lengang saat aksi tersebut dilakukan oleh para pemudik.
Mudik dengan mobil ambulans
Pada Jumat (7/5/2021) dini hari, sebanyak 5 pemudik terjaring ketika berupaya mengelabui petugas dengan menumpang mobil ambulans.
Aksi tersebut terungkap saat polisi memeriksa ambulans tersebut di pos penyekatan Jalan Pantura, Kedungwaringin, Kabupaten Bekasi.
"Tadi kami lihat ada ambulans yang mengangkut penumpang pemudik," kata Kapolres Metro Bekasi Kombes Hendra Gunawan dalam tayangan Kompas TV, Jumat.
Saat pemeriksaan, dipaparkan Hendra, para pemudik itu sempat beradu mulut dengan petugas.
Pengemudi ambulans bahkan menegaskan, penumpang adalah keluarga yang hendak mengunjungi saudaranya yang meninggal dunia.
Akan tetapi, mereka tidak bisa menunjukkan bukti apapun ke petugas untuk memperkuat argumen tersebut.
"Setelah ditanyakan tujuannya untuk apa, mengantar orang sakitkah? Atau mengantar jenazah, ini tidak bisa menunjukkan apa-apa," sambungnya.
Alhasil, petugas pun menyuruh sopir ambulans untuk memutar balik kendaraan.
Menurut Hendra, modus mudik dengan menggunakan ambulans telah digunakan sejak pemberlakuan larangan mudik pada 2020.
Batal Lamaran di Madiun karena Terjaring Larangan Mudik
Seorang pemuda asal Klaten bernama Agus Suryadi (23) harus menunda keinginannya untuk melamar gadis pujaannya akibat terjaring larangan mudik 2021.
Siang itu, Kamis (6/5/2021), Agus dan keluarganya hendak pergi ke Winongo Kabupaten Madiun untuk melamar, namun tertunda karena diminta putar balik saat melintas di pos penyekatan Mantingan.
Saat diperiksa petugas, Agus hanya dapat menunjukkan surat hasil rapid miliknya.
Sementara 13 orang anggota keluarganya, tidak membawa hasil rapid tes, termasuk sopir travel yang mengantarnya.
Agus beralasan, sebelum melintas di perbatasan Mantingan (Ngawi-Sragen), ia dan rombongan keluarganya sudah diperiksa di pos di Sragen.
Pada saat itu, petugas hanya meminta satu orang saja untuk dirapid.
"Tadi dari petugasnya bilang satu saja," katanya.
Perwira Pengendali ( Padal) Pos Penyekatan Mantingan, Ipda Daryono, mengatakan, petugas terpaksa meminta sopir travel putar balik karena hanya satu orang penumpang yang memiliki surat rapid tes.
Sedangkan 13 orang lainnya, tidak melakukan rapid tes.
Daryono mengatakan, ia sudah menawarkan kepada penumpang dan sopir travel untuk rapid tes apabila ingin melanjutkan perjalan , tetapi mereka tidak mau, sehingga mereka dipaksa putar balik.
"Tadi sudah kami minta untuk rapid, tapi merek tidak mau, terpaksa kami minta putar balik," katanya.
"Makanya dari pengalaman tahun lalu, begitu ada ambulans kami cek," ucapnya.
WNA Tiba di Indonesia
Di tengah ketatnya larangan mudik, sebuah video viral di media sosial terkait puluhan warga negara Tiongkok yang dikabarkan tiba di Indonesia melalui Bandara Soekarno Hatta pada Selasa (4/5/2021).
Kedatangan warga negara China itu sontak mendapat sorotan, lantaran berbanding terbalik dengan kebijakan pemerintah yang melarang masyarakat untuk mudik pada Hari Raya Idul Fitri 1442 Hijriah.
“Benar, pada Selasa, 04 Mei 2021, jam 14.55 WIB telah mendarat 85 WN Tiongkok dan 3 WNI dengan pesawat China Southern Airlines (charter flight) dengan nomor penerbangan CZ8353 dari Shenzhen di Terminal 3 Kedatangan Internasional Bandara Soekarno-Hatta," kata Kepala Bagian Humas dan Umum Direktorat Jenderal (Ditjen) Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham), Arya Pradhana Anggakara.
Menurut Arya, pihaknya sudah melakukan pemeriksaan terhadap berkas keimigrasian puluhan WNA asal Cina tersebut. Ia juga memastikan 85 orang itu telah melalui pemeriksaan kesehatan sesuai protokol kedatangan orang dari luar negeri oleh pihak KKP Kemenkes.