Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

POPULER NASIONAL Sidang Isbat Idul Fitri 1442 H | Firli Bahuri Diyakini Tak akan Lolos TWK

Berita populer nasional: Penyelenggaraan sidang isbat Idul Fitri 1442 H hingga Ketua KPK, Firli Bahuri, diyakini tak akan lolos TWK.

Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Daryono
zoom-in POPULER NASIONAL Sidang Isbat Idul Fitri 1442 H | Firli Bahuri Diyakini Tak akan Lolos TWK
Tribunnews/Dany Permana
Warga melaksanakan Salat Id di Masjid Jami Al Hidayah, Desa Tegalkarang, Palimanan, Cirebon, Jawa Barat, Minggu (24/5/2020). Meski ada imbauan dari pemerintah untuk melaksanakan Salat Id di rumah, warga Desa Tegalkarang, Palimanan, tetap melaksanakan ibadah Hari Raya Idulfitri secara berjemaah. TRIBUNNEWS/DANY PERMANA 

TRIBUNNEWS.COM - Simak berita populer nasional Tribunnews selama 24 jam terakhir.

Hari Raya Idulfitri 1 Syawal 1442 H sudah di depan mata.

Diketahui, PP Muhammadiyah telah menetapkan 1 Syawal 1442 H jatuh pada Kamis, 13 Mei 2021 mendatang.

Sementara itu, polemik Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) masih menjadi sorotan.

Indonesia Corruption Watch (ICW) buka suara terkait hal ini.

Dirangkum Tribunnews, inilah berita populer nasional yang dapat Anda simak:

1. Sidang Isbat Idulfitri 1442 H

Umat muslim melaksanakan salat ied pada Hari Raya Idulfitri 1440 H di Taman Alun-Alun Masjid Raya Bandung Provinsi Jawa Barat, Jalan Asia Afrika, Kota Bandung, Rabu (5/6/2019). Pelaksanaan salat Idulfitri 1440 H di Kota Bandung berjalan aman dan tertib. (TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN)
Umat muslim melaksanakan salat ied pada Hari Raya Idulfitri 1440 H di Taman Alun-Alun Masjid Raya Bandung Provinsi Jawa Barat, Jalan Asia Afrika, Kota Bandung, Rabu (5/6/2019). Pelaksanaan salat Idulfitri 1440 H di Kota Bandung berjalan aman dan tertib. (TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN) (TRIBUN JABAR/TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN)
Berita Rekomendasi

Beberapa hari lagi seluruh umat Muslim menyambut Hari Raya Idulfitri 1 Syawal 1442 H.

Berdasarkan SKB 3 Menteri tentang Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2021, libur Lebaran 2021 jatuh pada tanggal 13 dan 14 Mei.

Sementara itu, PP Muhammadiyah menetapkan Hari Raya Idulfitri 1 Syawal 1442 H jatuh pada Kamis Wage, 13 Mei 2021.

Baca juga: Silaturahmi Virtual, Tradisi Baru dan Solusi Saat Mudik Dilarang

Baca juga: Gadis Tak Sengaja Bertemu Ayah saat Mudik, Pengunggah: Ayah Saya Buntutin Busnya

Hal itu diumumkan situs resmi Muhammadiyah melalui Maklumat Nomor 01/MLM/I.0/E/2021 tentang penetapan hasil hisab Ramadan, Syawal, dan Zulhijah 1442 Hijriah.

Keputusan tersebut berdasarkan hasil hisab hakiki wujudul hilal yang dipedomani oleh Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah sebagai berikut:

Baca selengkapnya >>>

2. Kata Pengamat soal Puluhan WNA China Masuk Indonesia

Puluhan warga Fouchou, China yang masih tertahan di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta selama 24 jam karena pemeriksaan dokumen penerbangan, Jumat (7/5/2021).
Puluhan warga Fouchou, China yang masih tertahan di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta selama 24 jam karena pemeriksaan dokumen penerbangan, Jumat (7/5/2021). (ISTIMEWA)

Pengamat Kebijakan Publik, Jehansyah Siregar, ikut menanggapi soal ramainya puluhan warga negara asing (WNA) asal China yang masuk ke Indonesia di tengah larangan mudik.

Jehansyah menuturkan, secara kebijakan, dua hal tersebut berada dalam area kebijakan yang berbeda.

Namun, waktu yang sama menunjukkan seolah pemerintah memang membebaskan WNA dari China itu masuk ke Indonesia.

"Dari sisi kebijakan, ini dua area kebijakan yang berbeda, mudik ini terkait dengan libur lebaran dan ini sangat berpotensi penyebaran Covid-19 di daerah."

"Sementara kedatangan warga negara China itu sebenarnya isunya ketenagakerjaan."

"Namun karena datangnya mereka ke Indonesia di saat mudik, jadi memberikan persepsi ke masyarakat bahwa pemerintah seolah-olah membebaskan," kata Jehansyah, dalam tayangan YouTube tvOne, Sabtu (8/5/2021).

Baca selengkapnya >>>

Baca juga: PPP Pertanyakan Masuknya WN China ke Indonesia Saat Masyarakat Dilarang Mudik

Baca juga: Soal 85 Orang WNA China Masuk Indonesia, Sahroni: Sudah Dicek Ketat, Sesuai Prosedur

3. Apa Itu Bipang Ambawang?

Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali mengingatkan agar masyarakat waspada terhadap penularan Covid-19. Jokowi minta masyarakat tidak menyepelekan virus Corona atau SARS-CoV-2.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali mengingatkan agar masyarakat waspada terhadap penularan Covid-19. Jokowi minta masyarakat tidak menyepelekan virus Corona atau SARS-CoV-2. (Sekretariat Presiden)

Media sosial tengah ramai dengan pergunjingan soal kata 'bipang'.

Hal ini menyusul beredarnya video pidato Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang mempromosikan bipang Ambawang, Kalimantan Barat.

Potongan video Jokowi itu ramai di Twitter.

Kata "bipang" bahkan menjadi trending topic di media sosial tersebut.

Bipang bisa berupa kue beras dan ada pula bipang babi panggang.

Namun, narasi yang beredar di media sosial adalah bipang babi panggang.

Netizen banyak yang menyoroti bipang yang dinarasikan sebagai babi panggang yang termasuk makanan haram bagi umat Islam.

Baca selengkapnya >>>

Baca juga: Soal Bipang Ambawang, Mendag Muhammad Lutfi Niat Mengklarifikasi Malah Kena Sentil Politisi PDIP

Baca juga: Video Jokowi Promosikan Bipang Ambawang Viral di Medsos, Ini Kata Mendag

4. Ketua KPK Diyakini Tak akan Lolos TWK

Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Firli Bahuri memberikan keterangan pers terkait Operasi Tangkap Tangan (OTT) Gubernur Sulawesi Selatan, Nurdin Abdullah oleh KPK, di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Minggu (28/2/2021) dini hari. Pada konferensi pers tersebut, KPK menyatakan telah menetapkan Gubernur Sulawesi Selatan, Nurdin Abdullah sebagai tersangka kasus proyek pembangunan infrastruktur karena diduga menerima gratifikasi atau janji. Selain Nurdin Abdullah, KPK juga menetapkan tersangka kepada Sekdis PUPR Sulsel, Edy Rahmat (ER) sebagai penerima dan Agung Sucipto (AS) selaku pemberi. Tribunnews/Jeprima
Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Firli Bahuri memberikan keterangan pers terkait Operasi Tangkap Tangan (OTT) Gubernur Sulawesi Selatan, Nurdin Abdullah oleh KPK, di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Minggu (28/2/2021) dini hari. Pada konferensi pers tersebut, KPK menyatakan telah menetapkan Gubernur Sulawesi Selatan, Nurdin Abdullah sebagai tersangka kasus proyek pembangunan infrastruktur karena diduga menerima gratifikasi atau janji. Selain Nurdin Abdullah, KPK juga menetapkan tersangka kepada Sekdis PUPR Sulsel, Edy Rahmat (ER) sebagai penerima dan Agung Sucipto (AS) selaku pemberi. Tribunnews/Jeprima (Tribunnews/Jeprima)

Koordinator Indonesia Coruuption Watch (ICW), Adnan Topan Husodo, meyakini Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tidak akan lolos Tes Wawasan Kebangsaan (TWK).

Hal ini karena Firli pernah melakukan pelanggaran kode etik. 

Adnan menilai pimpinan KPK tidak tegas terkait adanya TWK

"Pimpinan KPK tidak tegas, padahal dalam Undang-Undang itu, leadership kolektif kolegial pengambil keputusannya. Kalau ini yang mau cuma pak Firli, yang empat menolak (TWK) sebenarnya selesai."

"Terus akan diproses mekanisme yang ada langsung dialihkan sebagai PNS," ujar Adnan saat berbicara di diskusi Polemik Trijaya "Dramaturgi KPK", Sabtu (8/5/2021).

Baca selengkapnya >>>

Baca juga: Begini Pernyataan Resmi BKN Ihwal Tidak Lolosnya 75 Pegawai KPK karena Tes Wawasan Kebangsaan

Baca juga: Pimpinan KPK: Tuduhan Taliban Itu Framing, Saya Jenggotan Gini. . .

5. Cerita Ketua WP KPK Ikuti TWK

Ketua WP KPK Yudi Purnomo di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Rabu (16/10/2019).
Ketua WP KPK Yudi Purnomo di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Rabu (16/10/2019). (Tribunnews.com/ Ilham Rian Pratama)

Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) yang membuat 75 pegawai KPK dinyatakan tak memenuhi syarat menjadi ASN terus menuai sorotan.

Sebab, sejumlah pertanyaan di dalam tes dinilai melenceng dan dituding menjadi alat untuk menyingkirkan pihak-pihak tertentu.

Ketua Wadah Pegawai (WP) KPK, Yudi Purnomo Harahap, bercerita pengalamannya mengikuti tes tersebut.

Yudi mengaku heran saat mendapat pertanyaan apakah dia pernah mengucapkan selamat hari raya kepada penganut agama lain.

Menurutnya, hal itu lumrah dilakukan seluruh pegawai KPK jika salah satu rekan mereka tengah merayakan hari agamanya masing-masing.

”Saya pikir seharusnya pewancara sudah mendapatkan informasi bahwa di KPK mengucapkan selamat hari raya kepada rekannya yang merayakan merupakan hal biasa, baik secara langsung maupun melalui Grup WA,” kata Yudi kepada wartawan, Jumat (7/5).

Baca selengkapnya >>>

Baca berita populer lainnya

(Tribunnews.com)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas