Menparekraf: Lokomotif Pembangunan Ekonomi Bangsa Ada di Pedesaan
Sandiaga Uno menyadari desa-desa memberi kontribusi besar bagi pembangunan perekonomian bangsa, khususnya desa wisata.
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno menyadari desa-desa memberi kontribusi besar bagi pembangunan perekonomian bangsa, khususnya desa wisata.
Itu dia sadari saat beberapa kali melakukan kunjungan ke desa wisata di seluruh Indonesia.
"Challenges kita membangun desa yang holistik. Jadi bukan hanya kita membangun desa, tapi juga desa yang membangun Indonesia. Saya melihatnya terbalik bahwa lokomotif pembangunan ekonomi bangsa ada di pedesaan," kata Menparekraf dalam webinar Diskusi Gerak Bersama,Untuk Desa Wisata - Desa Wirausaha Jawa Tengah, Senin (10/5/2021) malam.
Menurutnya, perlu ada rasa tanggung jawab yang besar untuk mengoptimalkan potensi desa wisata.
"Perlu 3C untuk mencapai tujuan tersebut yakni commitment, competence, dan champion. Saya yakin dengan kerja bersama ini kita bisa bisa hadirkan kepulihan ekonomi, membuka lapangan pekerjaan, serta program pemerintah yang tempat sasaran dan tepat waktu," tambahnya.
Baca juga: Kapasitas Destinasi Wisata DKI Dibatasi 30 Persen, Menparekraf Minta Pengelola Patuh Jalankan Aturan
Baca juga: Dirjen Imigrasi: 157 WN China ke Indonesia Bukan Kunjungan Wisata Tapi Keperluan Pekerjaan
Menparekraf menjelaskan bahwa sesuai RPJMN 2020-2024 Kemenparekraf menargetkan sebanyak 244 desa wisata tersertifikasi menjadi desa wisata mandiri.
Namun diharapkan bisa melebihi target yang dicanangkan mengingat besarnya potensi desa wisata di mana tercatat sebanyak 74 ribu desa di Indonesia.
"Kami memetakan ada 1.200 potensi desa wisata di tanah air yang siap dikembangkan secara berkelanjutan karena memiliki nilai kearifan lokal dan budaya yang kuat. Ini menjadi target kita ke depan," tuturnya.
Baca juga: Jelang Libur Lebaran, Mendes PDTT Minta Desa Wisata untuk Terapkan Protokol Kesehatan
Wakil Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal, Transmigrasi, dan Daerah Tertinggal (Wamendes PDTT), Budi Arie Setiadi, mengatakan, desa dengan status sangat tertinggal di Provinsi Jawa Tengah hanya tersisa dua desa.
Data ini diperoleh berdasarkan rekapitulasi pencapaian desa-desa di Provinsi Jawa Tengah dari tahun 2015-2020.
"Untuk 7.809 desa di Jawa Tengah, selama 5-6 tahun terakhir, desa sangat tertinggal tinggal 2 desa," ujar Budi Arie dalam webinar 'Diskusi Gerak Bersama Untuk Desa Wisata-Desa Wirausaha Jawa Tengah' yang diadakan Senin (10/5/2021) malam.
Saat ini di Jawa Tengah desa dengan status tertinggal masih ada 262 desa, desa berkembang sudah mencapai 5.365 desa, desa maju sudah 1840 desa, dan desa mandiri sudah ada 140 desa.
Budi Arie mengatakan, grafik ini merupakan bukti bahwa jumlah desa sangat tertinggal di Jawa Tengah mengalami penurunan signifikan.
"Saya pesan ke Pak Gub (Ganjar Pranowo) agar Jawa Tengah selatan perlu perhatian khusus Kebumen, Purbalingga. Karena saya yakin yang utara sudah lebih maju," tuturnya.