Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Jadwal, Harga, dan Merk Vaksin yang Gunakan Dalam Program Vaksinasi Gotong Royong

Pelaksanaan program vaksinasi Gotong Royong dijadwalkan berlangsung setelah hari raya Idulfitri 2021, teknisnya sedang dipersiapkan.

Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Theresia Felisiani
zoom-in Jadwal, Harga, dan Merk Vaksin yang Gunakan Dalam Program Vaksinasi Gotong Royong
Lukas-Biro Pers Sekretariat Presiden
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito 

Pemerintah memutuskan merk vaksin yang digunakan berbeda dengan vaksinasi nasional.

Satu di antaranya adalah vaksin asal Tiongkok, Sinopharm.

Untuk tahap awal ini, Wiku menerangkan pemerintah akan menggunakan 1 juta dosis vaksin Sinopharm yang telah tiba di Indonesia beberapa waktu lalu.

Sebelumnya, Badan POM RI menerbitkan Emergency Use Authorization (EUA) terhadap Vaksin Sinopharm.

Vaksin produksi Beijing Bio Institute Biological Product ini berdasarkan hasil uji klinik fase III memiliki efikasi 78 persen dengan efek samping kategori ringan.

"Studi klinik fase tiga yang telah dilakukan Uni Emirat Arab dan beberapa negara lain dengan subyek 42 ribu orang menunjukkan efikasi vaksin sebesar 78 persen," ujar Kepala BPOM RI Penny K Lukito dalam acara Konferensi Pers terkait Penerbitan EUA Vaksin Sinopharm yang disiarkan secara virtual, Jumat (30/4/2021).

Baca juga: Pria 22 Tahun Diduga Meninggal Usai Disuntik AstraZeneca, Satgas: Vaksinasi Masih Berjalan

Ia menerangkan, kejadian efek samping lokal yang sering dilaporkan adalah  bengkak, rasa sakit, kemerahan

Berita Rekomendasi

"Itu termasuk ke kategori ringan sangat kecil sekitar 0,01 persen kejadian sangat jarang. Dari aspek keamanan aman," terang perempuan berhijab ini.

Selain Sinopharm, vaksin lain yang dipersiapkan untuk program vaksinasi Gotong Royong yaitu Cansino sebanyak 5 juta dosis.

Baca juga: Gubernur Anies Angkat Bicara Soal Warganya Sakit, Kejang dan Meninggal Setelah Vaksin AstraZeneca

Ribuan Perusahaan Mendaftar

Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia, Shinta Widjaja Kamdani
menyampaikan, sejak Februari-Maret 2021 sudah hampir 17.832 perusahaan yang mendaftar ke KADIN.

"Jumlah pesertanya hampir mencapai 8,6 juta. Sekali lagi, niatan KADIN ini, untuk bisa membantu Pemerintah,mencapai herd immunity,” ujar Shinta dalam diskusi virtual KCPEN, Jumat (7/5/2021).

“Karena jumlah yang datang ini juga bertahap dan awalnya terbatas, kita tidak mungkin bisa sekaligus semua. Jadi, memang perusahaan yang mendaftar ini juga harus bersabar, ya, untuk mendapatkan gilirannya nanti,” lanjut dia.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas