Mengapa Idul Fitri di Indonesia Sering Disebut Lebaran? Simak Penjelasannya Berikut Ini
Berikut ini merupakan penjelasan dari Dosen Fakultas Ilmu Tarbiyah IAIN Surakarta, Khasan Ubaidillah, M Pd I, tentang penyebutan Lebaran.
Penulis: Faryyanida Putwiliani
Editor: Citra Agusta Putri Anastasia
TRIBUNNEWS.COM - Sudah menjadi kebiasaan, Idul Fitri di Indonesia banyak disebut masyarakat sebagai Lebaran.
Namun, apa sebenarnya makna penyebutan Lebaran ini?
Berikut ini merupakan penjelasan dari Dosen Fakultas Ilmu Tarbiyah IAIN Surakarta, Khasan Ubaidillah, M Pd I, tentang penyebutan Lebaran menurut filosofi orang Jawa.
Khasan mengatakan, jika menarik kata Lebaran dari kosakata masyarakat Jawa, maka bisa diartikan lebar, lebur dan luber.
"Kenapa Idul Fitri di Indonesia sangat identik dengan sebutan Lebaran. Maka sebagai orang jawa mencoba menarik kata lebaran ini dari kosakata yang sebenarnya memang ada di masyarakat jawa. Paling tidak kita bisa menarik dari kata lebar, kemudian lebur, serta luber," kata Khasan dalam Program Oase di kanal YouTube Tribunnews.com, Jumat (8/5/2021).
Baca juga: 30 Ucapan Selamat Idul Fitri 1442 H/ Lebaran 2021 dalam Bahasa Inggris Dilengkapi Terjemahan
1. Lebar
Menurut Khasan, lebar bisa dimaknai dengan, selesai dari kemaksiatan dan hal-hal yang kurang baik dari diri kita.
Kemudian, kita menuju ke hal-hal yang lebih baik yang menyempurnakan kita sebagai manusia.
"Lebar ini coba kita maknai pada sisi positifnya bahwa mari kita berlebaran, lebar, selesai. Selesai dari kemaksiatan-kemaksiatan kita, dari hal-hal yang kurang baik pada diri kita, dari hal-hal negatif yang ada pada diri kita."
"Kemudian menuju ke hal-hal yang lebih baik dan menyempurnakan kita sebagai manusia. Jadi lebaran ini adalah momentum bagi kita untuk pamitan dari kemaksiatan-kemaksiatan untuk menuju ke yang lebih baik," terang Khasan.
Baca juga: Bacaan Takbiran Idul Fitri 2021 versi Pendek dan Panjang, Ini Panduan Takbiran pada Malam Lebaran
2. Lebur
Khasan menuturkan, makna lebur ini diambil karena lebaran adalah momentum yang luar biasa bagi semua orang untuk melebur dosanya.
Caranya yakni dengan saling meminta maaf kepada semua orang yang ada di sekitar kita.
"Kemudian yang kedua lebur, kenapa kemudian maknanya lebur. Karena memang lebaran adalah momentum yang luar biasa bagi semua orang untuk melebur dosanya dengan cara minimal saling mohon maaf kepada semua orang yang ada di sekitar kita."
"Kemudian yang kedua lebur, kenapa kemudian maknanya lebur. Karena memang lebaran adalah momentum yang luar biasa bagi semua orang untuk melebur dosanya dengan cara minimal saling mohon maaf kepada semua orang yang ada di sekitar kita," tuturnya.
Baca juga: Jawaban Taqabbalallahu Minna Waminkum sebagai Ucapan Selamat Lebaran/Idul Fitri 2021
Dengan adanya Idul Fitri ini diharapkan bisa membuat umat Muslim mengupayakan jalan-jalan rekonsiliasi saling meminta maaf ke semua orang,
Sehingga, setelah Lebaran ini, umat Muslim bisa menjadi orang yang berupaya untuk melebur dosa-dosanya dengan meminta maaf atau memberikan maaf.
"Maka dengan adanya Idul Fitri ini minimal kita bisa mengupayakan jalan-jalan rekonsiliasi untuk minta maaf ke semua orang. Walaupun mungkin kita bisa jadi merasa, 'saya dengan orang itu tidak merasa bersalah kok,' tapi tetap saja momentum terbaik untuk meminta maaf, memberi maaf dan saling bermaaf-maafan."
"Sehingga kita kemudian masuk di lebaran ini, Idul Fitri ini sudah menjadi orang yang berupaya untuk melebur dosa-dosanya dengan meminta maaf atau memberikan maaf," ujar Dosen Fakultas Ilmu Tarbiyah IAIN Surakarta tersebut.
Baca juga: IDI Ingatkan Potensi Lonjakan Kasus Covid-19 Setelah Libur Lebaran
3. Luber
Makna yang terakhir dari Lebaran yakni luber, yang berarti telah meluberkan pahala, kebaikan, hal-hal yang baik.
Tidak hanya bagi diri kita tapi juga kepada orang lain.
"Dalam proses ini sebenarnya kita sudah mengupayakan untuk memperbanyak hal-hal baik, melakukan ibadah, maka lebaran ini sebenarnya momentum untuk apa, luber. Meluberkan pahala, kebaikan, hal-hal yang baik."
"Tidak hanya sekedar ke diri kita, tapi ke orang lain, masyarakat yang lebih umum. Sehingga ini bisa menjadi momentum untuk mari bersama-sama berbuat baik, berwasiat kebaikan dan menciptakan kebaikan ke semua orang," jelas Khasan.
Baca juga: Masyarakat Diimbau Patuhi Peraturan Terkait Pembatasan Wisata Saat Libur Lebaran
Maka dapat disimpulkan bahwa, Lebaran ini berarti lebar dari maksiat, leburnya dosa-dosa dan meluberkan kebaikan.
Lebaran dianggap bertujuan untuk menciptakan masyarakat yang lebih baik di masa yang akan datang.
"Maka lebar, lebur, luber. Lebar dari maksiat, lebur dosa-dosa kita dan meluberkan kebaikan untuk menciptakan masyarakat yang lebih baik di masa yang akan datang."
"Inilah kemudian yang kita sebut dengan Idul Fitri identik dengan sebutan Lebaran, sebagaimana jika diambil dari kebahasaan orang Jawa," pungkasnya.
(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani)