Tribunnews.com dan Kitabisa.com Salurkan Bantuan ke Empat Pesantren di Kabupaten Bogor
Ada empat Ponpes yang didatangi Tribunnews.com dan Kitabisa.com. Sebagian santrinya berasal dari kaum dhuafa, yatim dan yatim piatu.
Editor: Willem Jonata
![Tribunnews.com dan Kitabisa.com Salurkan Bantuan ke Empat Pesantren di Kabupaten Bogor](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/tribun-dan-kitabisa-955.jpg)
Ustaz Anggi yang masih terlihat muda ini dulunya adalah cucu pendiri dan pemilik salah satu Ponpes di kawasan Bojonggede.
Ia sempat menjadi fotografer wedding sebelum kemudian hijrah total menjadi pendiri sekaligus pengelola Ponpes Assyifa.
"Awalnya hanya satu santri, yakni siswa kelas V SD. Dan saya tinggal di Kobong kecil di samping Masjid ini," kenangnya.
![Tribunnews.com dan Kitabisa 099505](https://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/tribunnewscom-dan-kitabisa-099505.jpg)
Kobong yang ditempati Ustaz Anggi saat ini adalah Kobong pertama yang ditempati bersama para santri.
Kobongnya berupa rumah panggung dengan dinding dari bambu dan berlantai kayu. "Jendelanya beda-beda itu karena pemberian orang. Jendela bekas pakai, lalu kita pasang. Jadinya seperti ini. Kata para tamu, malah artistik," ujar Ustaz Anggi.
Saat ini di Ponpes Assyifa terdapat 75 orang santri yang berasal dari berbagai daerah.
Ustaz Anggi dibantu sekitar 10 pengajar dan juga beberapa rekannya yang memiliki keahlian masing-masing.
" Ada Sarjana Farmatika yang memilih mengajar di sini. Ada juga yang jago melukis, jago bikin bangunan dan jago keterampilan-keterampilan yang diajarkan ke para santri," ujar Ustaz Anggi.
Mengenai biaya, Ustaz Anggi mengatakan, para santri tidak dipungut biaya.
Memang ada santri yang berasal dari keluarga dhuafa, anak yatim hingga ada juga yang orangtuanya mampu.
"Meskipun orangtuanya mampu, kita tetap tidak memungut biaya," jelasnya.
Meski demikian, Ustaz Anggi dan para pengasuh dan pengajar, sangat yakin mereka diberikan kemudahan rezeki untuk mengurus santri didikannya.
"Pernah satu kali di hari Jumat, kami tak punya beras. Hanya tinggal 1 mangkuk. Sebelum Jumatan, saya sudah sampaikan ke anak-anak, bahwa hari ini kita puasa," cerita Ustaz Anggi.
Saat mereka sedang salat Jumat, tiba-tiba ada orang yang mengatar satu karung beras ke Ponpesnya.