Kemenkes Siapkan 100 Ribu Tracer Covid-19 Hadapi Arus Balik Lebaran 2021
Selain itu, Kementerian Kesehatan juga telah menambah jumlah pelacak (tracer) dari 5 ribu menjadi 100 ribu orang.
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Akhir pekan ini diprediksi menjadi puncak arus balik lebaran 2021.
Sejumlah antisipasi dipersiapkan pemerintah, seperti mempersiapkan fasilitas tambahan tempat tidur rumah sakit, ruang ICU, serta ketersediaan oksigen.
Selain itu, Kementerian Kesehatan juga telah menambah jumlah pelacak (tracer) dari 5 ribu menjadi 100 ribu orang.
Hal itu disampaikan, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy saat wawancara langsung di acara Sapa Indonesia Malam, Kompas TV, Sabtu (15/5/2021).
"Mudah-mudahan ini akan bisa lebih mengefektifkan untuk mencegah terjadinya penyebaran varian baru yang sudah berada di Singapura, Malaysia, Filipina, dan mudah-mudahan tidak sampai seperti yang terjadi di negara yang sangat parah," ujar Muhajir.
Baca juga: Angka Kematian akibat Virus Corona di Jepang Naik 62 Persen Per Bulan
Ia mengatakan antisipasi dilakukan bukan hanya di DKI Jakarta.
Melainkan, di beberapa pusat kota termasuk masing-masing ibu kota provinsi.
"Ibu kota bukan satu-satunya. Ini semua sudah kita hitung termasuk ibukota di setiap provinsi yang nanti juga akan menjadi tujuan arus balik. Ini sudah kita hitung betul, mudah-mudahan nanti perhitungan kita mendekati benar," ujar mantan Mendikbud ini.
Baca juga: Kapolda Metro Jaya Minta Warga Bawa Surat Swab Tes Covid-19 Sebelum Kembali ke Jakarta
Muhadjir menyatakan pemerintah juga telah mengevaluasi terkait pelaksanaan kebijakan peniadaan mudik lebaran tahun ini.
Secara umum ia mengklaim kebijakan tersebut sudah bagus, termasuk penjagaan ketat jalur-jalur tikus dan mempelajari secara detail modus operandi mereka yang nekat mudik.
Baca juga: Warga AS Boleh Lepas Masker Jika Vaksinasi Covid-19 Lengkap, Ahli: Vaksin di Indonesia Berbeda
"Memang kebijakan peniadaan mudik ini tidak berhasil 100% tapi bukan berarti gagal sama sekali," ungkap Muhajir.
Berdasarkan data kepolisian pada tahun ini jumlah pemudik berkisar 1 juta orang.
Jumlah tersebut berkurang signifikan dibandingkan tahun lalu.