Vaksin AstraZeneca di Luar Batch CTMAV547 Masih Boleh Digunakan, Masyarakat Tak Perlu Ragu
Tidak seluruh penggunaan vaksin AstraZeneca dengan total dosis mencapai 3,85 juta di Indonesia yang dihentikan.
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Dewi Agustina
Hal ini untuk membuktikan pengaruh imunisasi terhadap wafatnya pemuda asal Buaran, Jakarta Timur itu yang meninggal sehari usai divaksin AstraZeneca.
Baca juga: Dihentikan Sementara, Vaksin AstraZeneca Batch CTMAV547 Hanya Didistribusikan di DKI dan Sulut
"Sekarang sedang diuji vaksinnya dari segi sterilitas dan toksisitas, apakah vaksin yang disuntikkan itu steril atau tidak. Kami juga cek apakah ada kandungan toksisitasnya atau tidak," kata Ketua Komnas KIPI Hindra Irawan Satari, Minggu (16/5/2021).
Toksisitas adalah sifat suatu zat yang merusak bila dipaparkan terhadap struktur organisme seperti sel atau organ tubuh.
Sementara sterilitas diuji untuk mengetahui apakah vaksin tersebut bersih dari kuman atau mikroorganisme lain.
Hindra mengatakan kajian terhadap kandungan vaksin itu sedang dilakukan oleh BPOM.
"Uji BPOM biasanya dua sampai tiga pekan. Itu meliputi toksisitas dan sterilitas," ujarnya.
Trio Fauqi Virdaus meninggal setelah menjalani vaksinasi AstraZeneca pada Rabu (5/5/2021).
Pemuda yang bekerja di Pegadaian itu meninggal sehari setelah melakukan vaksinasi, Kamis (6/5/2021). Sementara proses investigas Komnas KIPI baru dimulai pada Jumat (7/5/2021).
Komnas KIPI telah berupaya menginvestigasi wafatnya Trio berdasarkan riwayat penyakit atau komorbid yang mungkin berkaitan dengan KIPI.
Namun berdasarkan rekam medis dari pihak dokter yang pernah melayani Trio, Komnas KIPI menemukan ada penyakit kronis yang diderita.
Namun Hindra memastikan kejadian Trio wafat tidak dipicu oleh penyakit kronis itu.
"Kalau terkait penyakit kronisnya apa dan bagaimana, itu rahasia medis yang tidak bisa kami ungkapkan," katanya.
Menurut Hindra, investigasi terhadap kejadian yang dialami Trio bisa dinyatakan selesai apabila BPOM telah melaporkan hasil uji terhadap sterilitas maupun toksisitas dari vaksin yang disuntik kepada almarhum.(tribun network/rin/dod)