Usai Libur Panjang Lebaran, Ada Potensi Kenaikan Kasus Baru Virus Corona 30 Hingga 80 Persen
Budi Sadikin menyebut, setelah libur panjang ada potensi kenaikan kasus 30 hingga 80 persen.
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan, rumah sakit (RS) secara nasional bersiap untuk menghadapi potensi kenaikan kasus Covid-19 pasca Lebaran.
Budi Sadikin menyebut, setelah libur panjang ada potensi kenaikan kasus 30 hingga 80 persen.
Ia menyebut, RS telah mempersiapkan ketersediaan tempat tidur untuk penanganan Covid-19.
"Antisipasi sudah kita lakukan, total tempat tidur tersedia isolasi untuk pasien Covid secara nasional ada 70 ribu, keterisian ada 20 ribu," ujar Budi Sadikin dalam keterangan pers di Istana Negara, Senin (17/5/2021).
Sehingga, masih ada cadangan sebanyak 50 ribu, atau 250 persen dari keterisian tempat tidur isolasi.
Sementara itu untuk tempat tidur ICU, Indonesia mempunyai 7.500 tempat tidur ICU untuk Covid-19.
"Per kemarin yang terisi 2.500. Jadi masih memiliki kapasitas tambahan sekitar 200 persen," ujarnya.
Meski ketersediaan tempat tidur rumah sakit masih memadai, Budi berharap tidak ada kenaikan kasus Covid-19 yang signifikan.
"Mudah-mudahan, setelah Lebaran, liburan panjang, kenaikannya tidak akan setinggi itu, sehingga cadangan tempat tidur baik isolasi maupun ICU tidak sampai penuh," ungkap Budi.
Adapun selain kesediaan tempat tidur, Menkes juga menegaskan kesiapan fasilitas kesehatan lainnya.
"Kami juga memastikan obat-obatan kami lengkapi, stok sudah kami isi, demikian tenaga kesehatan sudah kami persiapkan," ujar Budi Sadikin.
Menkes Budi Sadikin juga meminta pemerintah daerah menggenjot vaksinasi Covid-19 setelah Lebaran.
Budi Sadikin menyebut, hingga 9 Mei 2021 kemarin, cakupan vaksinasi telah mencapai sekira 22 juta dosis dengan kapasitas vaksinasi mencapai 500 ribu per hari.
"Kita menembus angka 10 juta (dosis vaksinasi) sejak 13 Januari itu di 26 Maret, 20 juta itu di tanggal 30 April. Jadi dari dalam sebulan kita bisa naik 10 juta. Ini membuat totalnya kita sudah sampai sekarang 22 juta (dosis)," ujarnya.
Baca juga: Update Corona Global 18 Mei 2021: AS Catat Lebih dari 600 Ribu Pasien Meninggal karena Covid
Budi Sadikin menyampaikan, setelah sempat terjadi penurunan laju vaksinasi karena adanya penurunan suplai, pada bulan Mei pasokan vaksin guna memenuhi kebutuhan program vaksinasi di Tanah Air kembali mengalir.
"Alhamdulillah dengan bantuan banyak kementerian, sehingga stok kita akan naik lagi di bulan Mei ini," ujarnya.
Oleh karena itu, Budi Sadikin meminta jajaran pemerintah di daerah untuk kembali mengakselerasi laju penyuntikan vaksin.
"Pesan saya ke seluruh aparat di daerah kita mulai menggenjot lagi ya karena jumlah stok vaksinnya sudah cukup. Di bulan Mei sesudah Lebaran segera kita genjot lagi vaksinasinya untuk bisa naik. Kalau bisa kita coba menyentuh satu juta per bulan di bulan Juni," ujarnya.(Tribun Network/rin/why/wly)