Dirjen Pemasyarakatan Luncurkan SABer PAS Sebagai Bentuk Keterbukaan Informasi
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang sangat pesat dan cepat di masa pandemi Covid-19 seperti saat ini
Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang sangat pesat dan cepat di masa pandemi Covid-19 seperti saat ini menjadi sebuah kebutuhan primer.
Hal ini tentunya jadi peluang bagi jajaran Pemasyarakatan untuk merespon dengan cepat dan meningkatkan kualitas dan kuantitas kinerja.
Khususnya bagi fungsi kehumasan Pemasyarakatan baik di tingkat Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pemasyarakatan, wilayah, dan pusat.
Baca juga: Perlunya Keterbukaan dan Kesetaraan Akses Vaksinasi Bagi Penyandang Disabilitas
"Humas Pemasyarakatan harus mampu menjawab tantangan akan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi secara cepat dan tepat, baik secara strategis maupun praktis," ujar Dirjen Pemasyarakatan, Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM), Reynhard Silitonga, dalam acara Pembentukan Agen Informasi dan Publikasi Pemasyarakatan, Rabu (19/5/2021).
Dikatakan, Humas Pemasyarakatan adalah bagian penting dari organisasi. Oleh karena itu, Reynhard menyebut Humas Pemasyarakatan bukan sekadar menyampaikan visi, misi, dan tujuan dan representasi kinerja pemasyarakatan.
Melainkan juga memenuhi hak masyarakat untuk mendapatkan informasi serta membentuk kesadaran publik dan sarana partisipasi publik sebagai wujud good governance di ranah Pemasyarakatan.
Baca juga: Presiden Jokowi: Keterbukaan Informasi Percepat Penanganan Pandemi
"Kesadaran akan hal tersebut memberikan motivasi bagi Humas Pemasyarakatan untuk terus meningkatkan kinerjanya. Berbagai hal dilakukan seperti peningkatan kompetensi sumber daya manusia, optimalisasi pemanfaatan media komunikasi hingga monitoring berita yang berlangsung setiap hari.
Setiap hari ratusan berita seputar pemasyarakatan hadir di kolom public, positif dan negatif, yang harus dianalisa sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan kebijakan untuk pemasyarakatan yang lebih baik," kata Reynhard.
Hal tersebut, kata dia, membuktikan bahwa media massa dan masyarakat berperan penting dalam penyelenggaraan Pemasyarakatan, sehingga diperlukan sinergi yang lebih kuat, antara Pemasyarakatan dengan rekan-rekan media dan masyarakat.
Baca juga: Keterbukaan Informasi Publik Penting untuk Wujudkan Good Governance
"Saya yakin bahwa media dan masyarakat dapat menjadi akselerator dalam penyampaian informasi kinerja Pemasyarakatan. Terlebih melihat bagaimana berita seputar Pemasyarakatan terus menjadi trending topic.
Meskipun sayangnya, berita negatif dan hoaks seputar penyelenggaraan Pemasyarakatan masih mendominasi headline di media massa dan media sosial dibandingkan dengan berita positif hasil kinerja baik Pemasyarakatan yang juga telah terpublikasi secara masif untuk membangun opini positif masyarakat terhadap pemasyarakatan," kata mantan Kapolres Bandara Soekarno Hatta ini.
"Maka sinergi dengan media massa dan masyarakat di tengah era disrupsi digital seperti saat ini juga memberikan keuntungan bagi masyarakat yang memiliki hak untuk mendapatkan informasi yang aktual, jelas, dan berimbang dari sumber terpercaya.
Hal tersebut mampu memberikan rasa aman bagi masyarakat, meningkatkan kepercayaan masyarakat, dan juga meningkatkan citra positif Pemasyarakatan," tambahnya.
Lebih lanjut, dia menuturkan demi mempermudah sinergi tersebut, Pemasyarakatan berinovasi dengan menghadirkan SABer PAS atau Sistem Analisa Berita dan Publikasi Pemasyarakatan.
Sistem ini disebutnya berbasis website dan diharapkan mampu mengintegrasikan analisa pemberitaan dan publikasi Pemasyarakatan di seluruh Indonesia, baik wilayah maupun pusat, dan menjadi bagian dari keterbukaan informasi publik sekaligus meningkatkan citra positif Pemasyarakatan.
"SABer PAS diharapkan akan menjadi wujud sinergi pemasyarakatan, media, dan masyarakat agar publikasi cerita positif pemasyarakatan semakin meningkat dan menjadi pemahaman serta opini publik.
Walaupun berita negatif pun tetap adalah tantangan sebagai koreksi dan masukan bagi pemasyarakatan yang lebih baik," tandasnya.