Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Selamat HARKITNAS 2021, Mengenal Lebih Dekat Tugu Kebangkitan Nasional yang Berbentuk Lilin

Sebagai perayaan Hari Kebangkitan Nasional 20 Mei 2021, tidak ada salahnya belajar tentang Tugu Kebangkitan Nasional yang Berbentuk Lilin.

Penulis: Arif Fajar Nasucha
Editor: Gigih
zoom-in Selamat HARKITNAS 2021, Mengenal Lebih Dekat Tugu Kebangkitan Nasional yang Berbentuk Lilin
cagarbudaya.kemdikbud.go.id
Struktur Cagar Budaya Tugu Kebangkitan Nasional (Tugu Lilin)/Sebagai perayaan Hari Kebangkitan Nasional 20 Mei 2021, tidak ada salahnya belajar tentang Tugu Kebangkitan Nasional yang Berbentuk Lilin. 

TRIBUNNEWS.COM - Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) 2021 atau yang ke-113 jatuh tepat pada hari ini, Kamis (20/5/2021).

Tema yang diusung dalam perayaan Hari Kebangkitan Nasional 2021 yakni "Bangkit! Kita Bangsa yang Tangguh."

Menilik sejarah singkat, alasan Hari Kebangkitan Nasional diperingati setiap 20 Mei karena ditanggal tersebut merupakan tanggal berdirinya Boedi Oetomo tepatnya 113 tahun yang lalu.

Melalui Keppres No 316 Tahun 1959 tanggal 16 Desember 1959, Hari Kebangkitan Nasional ditetapkan sebagai hari nasional bukan hari libur yang diperingati setiap 20 Mei.

Baca juga: Sejarah Hari Kebangkitan Nasional 20 Mei, Berikut Ucapan dan Link Twibbon Hari Kebangkitan Nasional

Baca juga: Cara Membuat Twibbon Perayaan Hari Kebangkitan Nasional 2021 untuk Dibagikan ke Medsos

Lantas, apakah kamu sudah tahu jika ada Tugu Kebangkitan Nasional?

Tugu Kebangkitan Nasional

Tugu Kebangkitan Nasional juga disebut sebagai Tugu Lilin, karena bentuknya mirip lilin.

Berita Rekomendasi

Dikutip dari laman Cagar Budaya Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud-ristek), Tugu Kebangkitan Nasional terletak di Kota Surakarta (Solo), Jawa Tengah.

Tugu Kebangkitan Nasional ditetapkan menjadi cagar budaya melalui Surat Keputusan Walikota Surakarta nomor 646/1-R/1/2013 tertanggal 3 Mei 2013.

Mengingat keberadaannya sebagai bukti semangat kebangkitan nasional dalam perjuangan merebut kemerdekaan Tim Ahli Cagar Budaya Nasional merekomendasikan tugu ini untuk menjadi Cagar Budaya peringkat nasional.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia kemudian memutuskan Tugu Lilin sebagai Cagar Budaya peringkat nasional melalui Surat Keputusan Nomor 369/M/2017.

Tugu Kebangkitan Nasional (Tugu Lilin) terletak di daerah perkotaan Kota Surakarta tepatnya di sudut antara Jalan Kebangkitan Nasional dan Jalan dr. Wahidin.

Tugu ini berdiri gagah di atas lahan seluas 140 m2 dengan tinggi 9 m.

Jika dipandang, tugu ini memiliki wujud seperti lilin menyala untuk menyimbolkan semangat yang menerangi.

Wujud visual api, lilin, dan bagian lapik pada Tugu ini merupakan perwujudan bentuk lingga-yoni yang berkembang pada masa Hindu-Buddha.

Tugu Kebangkitan Nasional (Tugu Lilin)
Tugu Kebangkitan Nasional (Tugu Lilin) (kebudayaan.kemdikbud.go.id)

Baca juga: 30 Ucapan Hari Kebangkitan Nasional 20 Mei 2021, Cocok Dibagikan di WA, IG, Twitter, dan Facebook

Sejarah Tugu Kebangkitan Nasional

Tugu ini dibangun pada 1933 untuk memperingati 25 tahun berdirinya Boedi Oetomo.

Niat pendirian tugu ini dicetuskan oleh perwakilan masyarakat Surakarta (Solo) saat mengikuti Kongres Indonesia Raya I pada tahun 1931 di Surabaya.

Pelaksanaan pembangunan dipercayakan kepada KRT Woerjaningrat, menantu Paku Buwono PB X yang juga merupakan Wakil Ketua Boedi Oetomo.

Menurut KRMT Drs Suwitadi Kusumadilaga, SH, MM, Msi, sebagai salah satu pendiri Yayasan Murni, KRT Woerjaningrat dibantu sekelompok panitia yang terdiri atas tujuh orang yang dipimpin oleh Mr. Singgih.

Selanjutnya, panitia mengadakan sayembara untuk mencari rancangan yang sekiranya bisa dijadikan tanda pergerakan kebangsaan Indonesia.

Total, ada tiga orang yang mengikuti sayembara ini.

Panitia memilih rancangan yang dibuat oleh Ir Soetedjo.

Karyanya dianggap memenuhi harapan mengungkapkan cita-cita kebangsaan dengan bahasa yang mudah dimengerti oleh masyarakat umum.

Rancangan yang dibuat oleh Ir Soetedjo adalah tugu berbentuk lilin yang akan dibangun di sebuah tanah lapang.

Tugu ini gagal dibangun di di beberapa kota seperti Batavia, Surabaya, dan Semarang.

Pada akhirnya Pakubuwono X selaku penguasa Kasunanan Surakarta mengizinkan dan mendukung pembangunan Tugu ini.

Pada akhirnya, Tugu Kebangkitan Nasional dibangun di Surakarta (Solo).

Peletakan batu pertama dilakukan pada awal Desember 1933 dan pembangunannya diserahkan kepada R.M. Sosrosaputro.

Namun, pemerintah Hindia Belanda menolak pembangunan tugu tersebut.

Residen Surakarta sempat menghambat pembangunan.

Bahkan, Gubernur Jenderal Hindia Belanda saat itu Bonifacius Cornelis de Jonge mengundang Pakubuwono X untuk membicarakan terkait masalah ini.

Pembangunan masih terus dilanjutkan dan selesai pada Oktober 1934.

Tugu ini kemudian diberi nama "Toegoe peringatan pergerakan kebangsaan 1908-1933".

Nama tersebut ditolak oleh pemerintah dan mereka juga mengancam akan membongkar tugu Lilin.

Pakubuwono X kemudian ikut turun tangan agar mendapatkan izin dari pemerintah.

Di akhir Januari 1935, PB X datang ke Batavia untuk bertemu Gubernur Jenderal.

Namun, usahan PB X ini menemui kegagalan.

Pada bulan April 1935 residen Treur kembali mengancam akan membongkar tugu ini jika usulan teksnya yang berbunyi "Toegoe peringatan kemadjoean ra’jat 1908-1933" tidak diterima.

Pada akhirnya, usulan dari Treur ini terpaksa diterima dan dituliskan pada prasasti di tugu.

Peletakan gumpalan tanah dari berbagai penjuru tanah di Nusantara juga dilakukan di pelataran tugu.

Namun, masih ada perbedaan mengenai waktu gumpalan tanah ini.

Para anggota PPPKI yang tersebar di seluruh Nusantara itu datang ke Solo dengan membawa gumpalan tanah dari daerah mereka masing-masing.

Pada tahun 1948 Tugu Lilin dijadikan simbol peringatan Kebangunan Nasional (yang kemudian disebut Kebangkitan Nasional) yang pertama.

Pada tahun 1953 Tugu Lilin dijadikan bagian dari logo Kota Surakarta.

(Tribunnews.com/Fajar)

Berita terkait Hari Kebangkitan Nasional lainnya

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
Berita Populer
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas