Biofarma Telah Evaluasi Kesiapan 352 Klinik dan 17 Rumah Sakit untuk Vaksinasi Gotong Royong
Ada 163 perusahaan swasta dan 36 badan usaha milik negara (BUMN) ikut serta vaksinasi gotong royong.
Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Utama PT Biofarma (Persero) Honesti Basyir menyebutkan ada 163 perusahaan swasta dan 36 badan usaha milik negara (BUMN) ikut serta vaksinasi gotong royong.
Biofarma sendiri telah mendistribusikan 69.732 dosis vaksin covid-19 ke sejumlah perusahaan yang terlibat dalam program Vaksin Gotong Royong per 18 Mei 2021.
Dengan kata lain, sudah ada 13,95 persen dari total target vaksin yang akan didistribusikan yaitu 500 ribu dosis vaksin dalam program tersebut.
Untuk menyukseskan program tersebut, Biofarma telah menyiapkan 352 klinik untuk melayani vaksinasi gotong royong.
Baca juga: Bakal Tiba Juli, Bagaimana Izin Darurat Vaksin Cansino untuk Vaksinasi Gotong Royong?
Baca juga: Ikut Vaksinasi Covid-19 Dosis Kedua, Dwi Sasono dan Istri Tetap Patuhi Protokol Kesehatan
Tidak hanya itu, Biofarma juga sedang menyiapkan 244 klinik dan 298 rumah sakit (RS) swasta maupun Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang sedang melalui proses verifikasi.
"Proses verifikasi terkait dengan validasi sistem kelayakan atau syarat vaksinasi yang ditetapkan pemerintah," kata Honesti Basyir, saat Raker bersama Komisi IX DPR, Kamis (20/5/2021).
Ia juga mengungkapkan jika jalannya program ini nanti merupakan bentuk sinergi pemerintah melalui BUMN Farmasi bersama Kamar Dagang dan Industri (Kadin). Serta mengajak sejumlah fasilitas kesehatan (faskes) dan perusahaan distributor.
Baca juga: Vaksinasi Gotong Royong Dimulai, Bio Farma Telah Distribusikan 69.730 Dosis Vaksin Sinopharm
"Kita sudah melakukan kerjasama sama dengan mitra distributor yang ada di semua provinsi. Total yang terlibat ada 72 mitra atau perusahaan distributor yang sudah memenuhi persyaratan," katanya lagi.
Di sisi lain, Biofarma pun akan memaksimalkan terjaminnha kualitas dan keamanan lewat proses distribusi berbasis IT dan Digital.
Nantinya akan diintegrasikan dengan program satu data pemerintah pada kelengkapan administrasi. Sehingga vaksin bisa sampai kepada mereka yang berhak.