Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Usai Libur Lebaran, Sejumlah RS Laporkan Kenaikan Kasus Covid-19

Sejumlah rumah sakit di berbagai provinsi di Indonesia melaporkan adanya kenaikan kasus Covid-19 setelah libur Lebaran.

Penulis: Taufik Ismail
Editor: Sanusi
zoom-in Usai Libur Lebaran, Sejumlah RS Laporkan Kenaikan Kasus Covid-19
Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sekaligus Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Doni Monardo melakukan kunjungan ke Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta Pusat, Kamis (20/5/2021). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Sejumlah rumah sakit di berbagai provinsi di Indonesia melaporkan adanya kenaikan kasus Covid-19 setelah libur Lebaran.

Sekjen Perhimpunan RS Indonesia (PERSI), Dr dr Lia G Partakusum SpPK MM MARS menuturkan, peningkatan jumlah kasus bervariasi, mulai dari di bawah 10 persen hingga lebih dari 50 persen.

Lia mengatakan, provinsi dengan kenaikan kasus di atas 50 persen adalah Provinsi Aceh dan Sulawesi Barat.

Baca juga: Update Corona: India Catat 26 Juta Kasus Infeksi Covid, 22 Juta Pasien Sembuh dan 3 Juta Kasus Aktif

Kenaikan 25-50 persen kasus Covid-19 terjadi di Kalimantan Utara, Kalimantan Barat, dan Riau.
Kenaikan jumlah kasus 10-24 persen, katanya, terjadi di Provinsi Bangka Belitung, Kepulauan Riau, Sumatra Barat, dan Jambi.

"Masih ada peningkatan juga seperti Bengkulu, Yogyakarta, Sumatera Selatan itu di bawah 10 persen," kata Lia dalam diskusi virtual, Kamis (20/5/2021).

Dari kenaikan tersebut, Lia merinci sekitar 80 persen pasien datang tanpa gejala sehingga tidak membutuhkan perawatan.

Namun 20 persen pasien lain membutuhkan perawatan karena mengalami gejala ringan, sedang, maupun berat

Berita Rekomendasi

"Dan 5 persen di antara itu membutuhkan perawatan yang khusus. Kalau makin banyak jumlah pasien yang positif bisa dipastikan jumlah orang yang harus dirawat semestinya juga naik. Ini merupakan indikator," kata Lia.

Kenaikan angka kasus aktif selalu dibarengi dengan penggunaan tempat tidur di rumah sakit atau (BOR).
Sebagai antisipasi lonjakan kasus Covid-19, pihak rumah sakit terus berkordinasi dengan Kementerian Kesehatan terkait kesiapan dan kesiapsiagaan.

Warga menjalani vaksinasi Covid-19 di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Pinang Ranti 02 Pagi, Kecamatan Makasar, Jakarta Timur, Kamis (20/5/2021). Vaksinasi tahap ketiga sudah dimulai di Jakarta menyasar 445 RW kumuh sesuai Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 90 Tahun 2018 tentang Peningkatan Kualitas Permukiman Dalam Rangka Penataan Kawasan Permukiman Terpadu dan Instruksi Gubernur DKI Jakarta Nomor 66 Tahun 2020 tentang Persiapan Penyelenggaraan Vaksinasi Covid-19. Tribunnews/Herudin
Warga menjalani vaksinasi Covid-19 di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Pinang Ranti 02 Pagi, Kecamatan Makasar, Jakarta Timur, Kamis (20/5/2021). Vaksinasi tahap ketiga sudah dimulai di Jakarta menyasar 445 RW kumuh sesuai Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 90 Tahun 2018 tentang Peningkatan Kualitas Permukiman Dalam Rangka Penataan Kawasan Permukiman Terpadu dan Instruksi Gubernur DKI Jakarta Nomor 66 Tahun 2020 tentang Persiapan Penyelenggaraan Vaksinasi Covid-19. Tribunnews/Herudin (Tribunnews/Herudin)

"Sekarang huniannya sekitar 30 persen dengan kasus per hari empat ribuan. Tapi kalau naik terus sampai 7.000-8.000 kasus, itu yang dikhawatirkan apalagi diwaktu yang bersamaan," jelasnya.

Tinjau Wisma Atlet

Di hari yang sama, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sekaligus Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Letnan Jenderal TNI Doni Monardo meninjau Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta Pusat.

Kunjungan ini untuk memastikan kesiapan antisipasi lonjakan kasus Covid-19 paska libur lebaran 1442 Hijriah.

Menurut Doni, perlu kerja keras untuk mengurangi jumlah pasien yang dirawat dengan berbagai cara. Satu di antaranya dengan mematuhi protokol kesehatan dan melakukan karantina mandiri selama 5x24 jam bagi mereka yang melakukan perjalanan.

"Kita semua harus bekerja keras untuk mengurangi jumlah pasien yang dirawat untuk antisipasi lonjakan kasus" kata Doni.

"Salah satunya dengan mematuhi protokol kesehatan dan melakukan karantina mandiri usai melakukan perjalanan" tambahnya.

Tinjauan Doni ke RS Darurat Wisma Atlet menjadi penting karena berkaca dari tahun sebelumnya, angka kasus Covid-19 mengalami kenaikan yang cukup signifikan pasca libur lebaran.

Apalagi masih ada masyarakat yang nekad mudik meskipun secara resmi pemerintah sudah mengeluarkan larangan.

Menurutnya, trend kenaikan jumlah pasien Covid-19 di rumah sakit akan bertambah setiap akhir libur lebaran. Ketika pasien di rumah sakit bertambah, maka akan diikuti dengan angka kematian yang cukup tinggi.

Hal ini akan berdampak kepada Tenaga Kesehatan (Nakes) dan Dokter yang merawatnya.
Dalam kunjungannnya tersebut, Doni memastikan jumlah tenaga medis cukup untuk mengantisipasi lonjakan Covid-19.

Sementara itu untuk mencegah meluasnya penyebaran Covid-19 pasca lebaran Idul Fitri , Doni mengimbau para perangkat pemerintah setempat melakukan mikro lockdown, apabila terdapat lebih dari lima rumah dalam satu Rukun Tetangga (RT) yang terjangkit Covid-19.

"Strategi lainnya adalah apabila terdapat 5 rumah dalam 1 RT positif covid, maka Posko PPKM mikro di tingkat kelurahan berinisiatif melakukan mikro lockdown," kata Doni.

Selain itu Doni mengimbau petugas baik pusat maupun daerah untuk mengantisipasi terjadinya gelombang kedua mudik lebaran.

Swab Acak

Polda Metro Jaya melaksanakan tes swab antigen secara acak kepada pemudik yang masuk ke wilayah DKI Jakarta.

Tercatat, dari 16 sampai 19 Mei 2021, sudah hampir 200 pemudik yang baru tiba di Jakarta dinyatakan reaktif Covid-19, setelah dilakukan tes swab antigen secara gratis pada 14 titik.

“Dari tanggal 16 sampai 19 Mei 2021 sudah 40.916 tes swab antigen, 9.302 kendaraan secara random, 192 reaktif,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus, kemarin

Ia menyampaikan, dari 192 pemudik yang dinyatakan reaktif Covid-19, sebanyak 99 orang menjalani isolasi mandiri.

Yusri lantas merinci dari tiga orang yang mulanya dinyatakan reaktif Covid-19 di wilayah Ciracas, Jakarta Timur kemudian menyebar menjadi 10 orang.

Polri bersama tim satgas Covid-19 pun melakukan pengetatan dan penanganan agar tidak menyebar ke lain-lain pihak.

“Selain itu, di Cipayung 25 diperiksa, ada 16 positif semua kita lakukan isolasi mandiri. Secara umum, di RT tersebut kita lakukan mikrolockdown,” kata Yusri.

Yusri kembali mengingatkan kepada para pemudik yang akan kembali ke Jakarta agar menyiapkan surat bebas Covid-19. (Tribun Network/Rina Ayu/Taufik Ismail/Reza Deni/sam)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas