Wakil Ketua DPR Minta Indonesia Jadi Mediator Perdamaian Israel dan Palestina
Konflik Palestina dan Israel yang berlangsung beberapa hari belakangan ini telah menyebabkan kehancuran.
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Konflik Palestina dan Israel yang berlangsung beberapa hari belakangan ini telah menyebabkan kehancuran dan korban jiwa yang tidak sedikit, terutama rakyat sipil Palestina.
Setelah beberapa hari terjadi serangan yang dilakukan pasukan Israel dan serangan balasan dari pasukan Hamas, Palestina, kedua negara akhirnya bersepakat untuk melakukan gencatan senjata.
Israel dan Hamas sepakat untuk mengakhiri kekerasan di kawasan tersebut.
Wakil Ketua DPR RI Bidang Korkesra Abdul Muhaimin Iskandar mengapresiasi keputusan kedua negara untuk mengakhiri gencatan senjata sebagai upaya mengakhiri kekerasan di wilayah Gaza.
”Alhamdulillah soal Palestina sudah ada perkembangan baik (gencatan senjata,red), tapi harus ada solusi. Sangat bagus kalau Indonesia menjadi penengah. Karena cara keras, protes semua tak ada hasilnya. Cara mengancam juga tidak ada hasilnya semua tetap sama. Persoalannya sama. Tidak ada jalan lain selain duduk bersama," kata Gus AMI- sapaan akrab Muhaimin Iskandar, di Jakarta, Jumat (21/5/2021).
Baca juga: Pria Mengaku Tukang Ondel-ondel Ikut Diamankan Polisi Saat Aksi Bela Palestina di Kedubes AS
Dalam kesempatan nobar tersebut, Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini juga mengenakan kaos bertuliskan 'Save Gaza Palestine' sebagai bentuk dukungan moral kepada rakyat Palestina.
Dikatakan Gus AMI, selain gencatan senjata, kedua negara harus duduk bersama untuk mewujudkan kedamaian yang sejati.
Sebab, konflik kedua negara telah berlangsung cukup lama dan selalu terulang berkali-kali.
”Setelah adanya kesepakatan gencatan senjata, harus dilakukan dengan pertemuan lanjutan, kedua negara duduk bersama. Indonesia sebagai negara dengan jumlah penduduk Islam terbesar di dunia, bila perlu cukup strategis untuk mengambil peran sebagai mediator.
Indonesia harus membantu Palestina menegosiasikan dengan Israel untuk solusi perdamaian,” tutur Gus AMI.
Dukungan terhadap Palestina ini bahkan sudah cukup lama disuarakan Gus AMI.
Pada 2017 silam, misalnya, Gus AMI menggelar pertemuan dengan sejumlah duta besar negara-negara Timur Tengah di Jakarta.
Dalam pertemuan tersebut dibahas konflik Palestina dan Israel. Hadir duta besar dari Mesir, Palestina, Iran, Qatar, Saudi Arabia, dan Yaman.
Saat itu Gus AMI mengajak para duta besar untuk terus memperjuangkan kemerdekaan Palestina dengan jalan diplomasi.
“Saya berharap perjuangan terhadap kemerdekaan Palestina terus dilakukan. Alhamdulillah negara-negara Islam bersatu memperjuangkan Palestina,” katanya.
Seruan Gus AMI juga sejalan dengan sikap Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) yang meminta agresi militer Israel di Palestina segera dihentikan untuk mengakhiri krisis kemanusiaan.
Pasalnya, peperangan yang kembali pecah dalam beberapa hari terakhir telah memakan korban jiwa yang tidak sedikit.