Marzuki Alie Merasa Dizalimi atas Pemecatannya, Demokrat: Jangan Umbar Fitnah, Harusnya Tahu Diri
Mantan Sekjen Demokrat, Marzuki Alie merasa dizalimi atas pemecatannya, Demokrat menyebut seharusnya Marzuki Alie tahu diri.
Penulis: Inza Maliana
Editor: Arif Fajar Nasucha

TRIBUNNEWS.COM - Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra ikut buka suara mengenai tudingan mantan Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, Marzuki Alie yang merasa dizalimi atas pemecatannya.
Marzuki merasa memiliki andil saat berjuang membesarkan nama Demokrat di masa lalu.
Hal ini dikatakan Marzuki setelah mengikuti persidangan mediasi di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Kamis (20/3/2021).
Baca juga: Tanggapi Kubu KLB, Demokrat Kubu AHY: Mediasi Itu Perlu Itikad Baik
Menanggapi hal itu, Herzaky mengaku kesal dengan sikap Marzuki yang merasa dirinya sebagai korban fitnah.
"Janganlah playing victim terus, mengaku korban fitnah, tapi kerjanya mengumbar fitnah terus ke Partai Demokrat dan jajarannya," kata Herzaky, dalam keterangan yang diterima Tribunnews.com, Sabtu (22/5/2021).

Menurut Herzaky, ada beberapa hal yang perlu diklarifikasi atas fitnah terbaru Marzuki.
Pertama, keberadaan Marzuki Alie sebagai bagian dari pendukung Kongres Luar Biasa (KLB) ilegal di Deli Serdang adalah sebuah fakta.
Hal itu diperkuat dengan kehadirannya saat Kongres hingga terpilih sebagai Dewan Pembina dalam gelaran ilegal tersebut.
Baca juga: Absen di Sidang Mediasi Kedua, Demokrat Kubu KLB Sebut AHY Lecehkan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat
Baca juga: Demokrat Kubu KLB Deli Serdang: Tak Ada Satupun Gugatan Kami yang Dikalahkan Kubu AHY
Padahal, sebagai mantan Ketua DPR RI, Herzaky menilai seharusnya Marzuki Alie tahu aturan, tahu diri, dan bisa memberi contoh yang baik.
"Ini malah menjadi salah satu pelaku gerakan ilegal yang melanggar kepantasan dan etika serta aturan perundang-undangan yang berlaku," katanya.
Kemudian, Herzaky menyebut, pemecatan Marzukie Alie adalah bentuk ketegasan Partai Demokrat atas perbuatannya.

Bahkan, keputusan itu sudah melalui tahapan-tahapan yang sesuai dengan mekanisme aturan internal partai.
Herzaky juga mengatakan, pemecatan para penggagas KLB ilegal merupakan aspirasi dari bawah, khususnya dari DPC dan DPD.
"Kalau pun Marzukie Alie mau mempersoalkan pemecatan silahkan sampaikan keberatan melalui forum yang sudah dijamin oleh UU Parpol," ungkap Herzaky.
Baca juga: Demokrat KLB: SBY-AHY Mestinya Manfaatkan Lebaran untuk Minta Maaf ke Jokowi hingga Moeldoko
Baca juga: Elektabilitas Partai Demokrat Moncer di Sejumlah Hasil Survei, Pengamat: Dipengaruhi Isu Kudeta
Lalu ketiga, Herzaky menyebut, Partai Demokrat selalu mengedepankan itikad baik terhadap para kader yang melakukan kesalahan.
Namun, partai berlambang bintang mercy itu tidak bisa memaafkan begitu saja para mantan kader yang telah mencoba merusak kedaulatan dan eksistensi partai.
"Silakan Marzukie Alie cs mengikuti proses hukum yang ada, biar nanti hakim yang menentukan," tegasnya.
Terakhir, Herzaky memastikan, tidak ada dinasti politik di tubuh Partai Demokrat.
Sebab, pemilihan ketua umum dilakukan secara demokratis sesuai aturan partai serta diperkuat dengan suara DPD dan DPC yang bulat dalam kongres.
"Termasuk, solidaritas dan soliditas DPD, DPC, sayap partai, dan kader Demokrat seluruh Indonesia ketika melawan GPK-PD beberapa waktu lalu," ungkapnya.
Baca juga: Reaksi Kubu Moeldoko soal Pemerintah Tolak Hasil KLB Demokrat, Marzuki Alie: Keputusan Terbaik
Baca juga: Tim Hukum AHY: Pelaku KLB Ilegal Deli Serdang Kalah Telak 0-4
Untuk itu, ia meminta agar Marzuki Alie tidak mengada-ada.
Sebagai tokoh senior di politik, Herzaky menyebut, seharusnya Marzuki Alie bisa memberikan contoh dengan melakukan politik berintegritas, serta tidak menyebar fitnah dan kabar bohong.
"Kalau memang Marzuki Alie orang yang bermoral, tentu dia harus sadar bahwa jabatan sekjen partai dan ketua DPR RI yang didapatnya ketika itu, tak lepas dari peran besar SBY (Susilo Bambang Yudhoyono), orang yang sekarang ia fitnah dan hina dengan keji," jelasnya.
(Tribunnews.com/Maliana)
Berita lain terkait Gejolak di Partai Demokrat