Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Jokowi Dinilai Bisa Jadi King Maker di Pilpres 2024, Pengamat: Pasti Dukung Capres yang Diusung PDIP

Hasil survei Akar Rumput Strategic Consulting (ARSC) menyebut publik menilai Presiden Joko Widodo (Jokowi) bisa menjadi king maker dalam Pilpres 2024.

Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Adi Suhendi
zoom-in Jokowi Dinilai Bisa Jadi King Maker di Pilpres 2024, Pengamat: Pasti Dukung Capres yang Diusung PDIP
Tribunnews.com/ Chaerul Umam
Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hasil survei Akar Rumput Strategic Consulting (ARSC) menyebut publik menilai Presiden Joko Widodo (Jokowi) bisa menjadi king maker dalam Pilpres 2024.

Jika nantinya memang menjadi king maker, lantas siapakah capres yang akan didukung Jokowi?

Direktur Eksekutif Parameter Politik Adi Prayitno memprediksi Jokowi akan mendukung atau mengendorse calon presiden yang diusung PDI Perjuangan (PDIP).

"Jokowi pasti mendukung dan mengendorse capres yang diusung PDIP. Itu rumus sederhananya. Sangat mustahil Jokowi berseberangan dengan capres jagoan PDIP," kata Adi, ketika dihubungi Tribunnews.com, Minggu (23/5/2021).

"Kecuali ada sesuatu yang ekstrim terjadi, mungkin juga Jokowi akan mendukung capres lain. Tapi itu sangat mustahil (melihat keadaan saat ini)," lanjut dia.

Baca juga: Survei ARSC Sebut Jokowi Dinilai Publik Bisa Jadi King Maker di Pilpres 2024 

Adi menjelaskan karir politik Jokowi tak bisa dipisahkan dari kontribusi PDIP yang mendorongnya sejak masih menjadi Walikota Solo, Gubernur DKI Jakarta, hingga menjadi presiden selama 2 periode.

Berita Rekomendasi

Karena itu, dia melihat Jokowi akan mendukung jagoan yang diusung partai berlambang banteng moncong putih tersebut.

"Apapun alasannya, Jokowi itu anak kandung yang dilahirkan dari rahim PDIP. Tentunya Jokowi tak akan memungkiri sejarah ini. Tanpa PDIP, sulit bagi Jokowi jadi walikota, gubernur, dan presiden," jelasnya.

"Jadi, rumus politiknya sederhana. Jokowi bakal dukung capres jagoan PDIP. Selain itu, tak ada sejarahnya elit penting PDIP beda pilihan politik di pilpres. Jika itu ada pastinya sudah dipecat," kata Adi.

Baca juga: Survei ARSC Sebut Jokowi Dinilai Publik Bisa Jadi King Maker di Pilpres 2024 

Sebelumnya diberitakan, lembaga survei Akar Rumput Strategic Consulting (ARSC) merilis hasil survei dimana Presiden Joko Widodo (Jokowi) disebut bisa menjadi 'king maker' dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang.

Peneliti ARSC Bagus Balghi mengatakan publik menilai Jokowi dapat mempengaruhi pilihan masyarakat dalam menentukan siapa yang akan terpilih menjadi presiden.

“Dari hasil survei ini Presiden Jokowi dinilai publik menjadi ‘king maker’ yang dapat memengaruhi publik untuk menentukan siapa yang akan menjadi presiden 2024,” ujar Bagus, dalam rilis survei bertajuk 'Sumber Kepemimpinan Nasional : Menuju 2024', Sabtu (22/5/2021).

Kesimpulan ini didapat setelah ARSC memberikan pertanyaan kepada responden sebagai berikut : 'Jokowi sebaiknya menyatakan dukungan kepada salah satu sosok calon presiden yang akan meneruskan program-programnya selama ini?'

Dari situ, sebanyak 74,13 persen responden setuju apabila Jokowi menyatakan dukungan kepada salah satu sosok calon presiden dalam rangka meneruskan program kerjanya selama ini.

Sementara responden yang tidak setuju sebesar 23,99 persen, 1,65 persen tidak tahu, dan 0,33 persen tidak tahu.

Baca juga: Tiga Menteri Jokowi yang Punya Elektabilitas Tertinggi: Sandiaga, Prabowo dan Airlangga

“Publik berharap program-program kerja Presiden Jokowi dalam hal pembangunan strategis terjaga estafetnya. ‘Faktor Jokowi’ menjadi penting,” katanya.

Survei ARSC menggunakan metode multistage random sampling dengan memperhatikan jumlah proporsionalitas antara jumlah sampel dengan jumlah pemilih di setiap provinsi.

Margin of error dalam survei ini kurang lebih 2,9% dengan tingkat kepercayaan hingga 95%.

Proses pengumpulan data dilaksanakan sejak 26 April hingga 8 Mei 2021 melalui telepon untuk responden usia minimum adalah 17 tahun atau sudah memenuhi syarat pemilih.

Dengan 1.200 reponden dari perwakilan 34 provinsi di Indonesia.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas