Asal-Usul Orang Jawa di Thailand, Dari Tukang Kebun Istana Hingga Pelatih Pengawal Raja
Duta Besar RI untuk Thailand Rachmat Budiman menceritakan tentang sejarah jejak masyarakat Jawa di Thailand.
Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Duta Besar RI untuk Thailand Rachmat Budiman menceritakan tentang sejarah jejak masyarakat Jawa di Thailand.
Rachmat menceritakan hubungan erat Indonesia dan Thailand sudah terjalin sejak zaman kerajaan di masa lalu.
Misalnya, terdapat Kitab suci Alquran tertua asal Indonesia masih tersimpan dengan baik di museum Ahmadiyah Islamiyah, Provinsi Narathiwat, Thailand.
Alquran tertua dari Indonesia yang ada di museum Ahmadiyah Islamiyah selesai ditulis pada 1634.
Penulisnya Syekh Nuruddin Mohammad Hamid Roniri, yang berasal dari ujung Indonesia, Samudra Pasai.
"Secara hubungan diplomatik resmi, kita hubungan Indonesia dan Thailand dimulai 7 Maret 1950," ujar Rachmat kepada Tribun Network, Senin (24/5/2021).
Baca juga: Kisah Dramatis Pengibaran Bendera Merah Putih di Thailand dan Aksi Desersi Tentara KNIL
Disampaikan Rachmat dalam wawancara eksklusif dengan tema, "Kerajaan Sriwijaya, Majapahit, dan KH Ahmad Dahlan".
Acara dipandu Direktur Pemberitaan Tribun Network Febby Mahendra Putra dengan dimoderatori Manager Pemberitaan Tribun Network Rachmat Hidayat.
Menurut Rachmat jejak orang Jawa di Thailand bermula ketika Raja Narai berkuasa atau berkisar tahun 1656.
Ketika itu, berdatangan orang Jawa dari Kendal dan Bawean.
Baca juga: Sosok Irfan Dahlan, Putra KH Ahmad Dahlan yang Mengajarkan Islam Modern di Thailand
"Untuk melatih dan menjadi pengawal raja saat peperangan dengan Myanmar. Karena orang Indonesia termasuk dari Bugis dan Makassar dinilai orang pemberani. Di situ diminta untuk melatih pasukan," ujar Rachmat.
Kemudian, berlanjut ketika Raja Rama Lima Chulalongkorn sangat dekat dengan Indonesia.
Chulalongkorn melakukan kunjungan ke Indonesia tiga kali, yakni pada 1871, 1896, dan 1901.
"Pada saat itu raja membawa sekitar 6 orang Jawa untuk dijadikan orang-orang yang nanti mengurus halaman tanaman yang ada di kerajaan," ucapnya.
Baca juga: Jejak Masyarakat Jawa di Thailand, Berawal Saat Raja Narai Berkuasa Sekitar Tahun 1656
Menurut Rachmat, Raja Rama Lima Chulalongkorn sangat terpikat dengan halaman indah di Keraton Yogyakarta dan ketika berkunjung ke Kebun Raya Bogor.
Orang-orang Jawa kala itu dikenal ahli dalam pertanian.
Jadi dibawa enam orang itu sekaligus mengajarkan cara-cara bercocok tanam.
"Kalau kita lihat sejarah 1656 itu ketika Raja Narai ada orang Indonesia kemudian Raja Rama Lima 1871 ke Indonesia, kemudian tahun 1920an ini banyak dari warga kita dari Sumatera khususnya Minangkabau banyak lari ketika terjadi pergerakan 1920 dikejar oleh Belanda. Romusa juga menjadikan cikal bakal orang Indonesia ke sini," ucapnya.