Pengamat Nilai Ada Pihak yang Tak Nyaman dengan Elektabilitas Ganjar Pranowo
Pengamat politik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Adi Prayitno menilai ada kelompok tertentu di PDIP yang tak nyaman dengan elektabilitas Ganjar.
Penulis: Arif Tio Buqi Abdulah
Editor: Daryono
TRIBUNNEWS.COM - Pengamat politik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Adi Prayitno menilai ada sekelompok orang di PDIP yang merasa tak nyaman dengan naiknya elektabilitas Ganjar Pranowo.
Hal itu disampaikan Adi menanggapi tidak diundangnya Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo, di acara PDI Perjuangan (PDIP).
Ganjar yang merupakan kader PDIP, tak diundang di acara yang digelar di Panti Marhaen, Kantor DPD PDIP Jateng, Semarang, Sabtu (22/5/2021).
Tidak diundangnya Ganjar itu disebut oleh Ketua Bidang Pemenangan Pemilu DPP PDI Perjuangan yang juga Ketua DPD PDI Perjuangan Jateng, Bambang Wuryanto, karena kebablasan.
Ganjar dinilai terlalu berambisi maju nyapres sehingga meninggalkan norma kepartaian.
Adi pun mempertanyakan situasi di internal PDIP saat ini, yang seakan justru ada upaya penjegalan terhadap Ganjar.
"Pertanyaan publik, apakah salah jika seorang kader partai yang kinerjanya dinilai baik di Jawa Tengah di basis pemilih yang luar biasa punya mimpi untuk menjadi Calon Presiden di 2024," kata Adi saat berbincang di program Kompas Siang, Senin (24/5/2021).
Baca juga: Sejarah 2004 Disebut Bisa Terulang jika PDIP Usung Puan Jadi Capres Dibanding Ganjar Pranowo
Baca juga: Fx Rudy Kaget Ganjar Pranowo Tak Diundang ke Acara PDIP di Semarang
Menurut Adi, jika memang benar ada upaya tersebut, maka hal itu cukup aneh.
"Justru aneh kalau punya kader potensial justru diruntuhkan kredibilitasnya oleh teman partainya sendiri," kata dia.
Ia pun menilai jika ada kelompok tertentu yang tak ingin Ganjar untuk maju di bursa Pilpres 2024.
"Ada sekelompok pihak tertentu yang merasa tak nyaman dengan elektiabilitas Ganjar yang terus menjulang karena bersamaan orang tersebut punya golden tiket yang kemungkinan besar mempunyai rekomendasi untuk maju di 2024 tapi elektabilitasnya tak setinggi Ganjar," kata dia.
Ia tak menampik jika selama ini nama Ganjar disandingkan kuat dengan nama Puan Maharani sebagai sosok yang juga digadang akan maju di bursa Pilpres 2024.
Namun menurutnya, ada pula nama lain yang juga berpeluang untuk maju selain Ganjar dan Puan.
"Kan banyak figur yang punya peluang untuk maju, ada Risma, Puan bahkan Ahok muncul, jadi memang aroma persaingang di PDIP ini cukup kentara," jelasnya.
Menurutnya, jika tidak ada kompetisi di internal partai, harusnya PDIP tetap membiarkan Ganjar dengan elektabilitasnya.
"Kalau tidak ada kompetisi di internal mestinya Ganjar dibiarkan terus melaju dengan elektabiltasnya yang menjulang," ujarnya.
Baca juga: PDIP Diprediksi Mengulang Sukses Jokowi Tahun 2014 Jika Usung Ganjar di Pilpres 2024
Baca juga: Menggeser Puan, Apa Strategi Ganjar Pranowo?
Dinilai Kebablasan
Sebelumnya, Ketua Bidang Pemenangan Pemilu DPP PDI Perjuangan yang juga Ketua DPD PDI Perjuangan Jateng, Bambang Wuryanto, membenarkan semua kepala daerah di Jateng dari PDI Perjuangan diundang, kecuali Ganjar Pranowo.
Ia pun mengungkapkan alasan tidak diundangnya orang nomor satu di Jateng tersebut.
"Tidak diundang! (Ganjar) wis kemajon (kelewatan atau kebablasan). Yen kowe pinter, ojo keminter (kalau kamu pintar, jangan merasa pintar)" ujarnya, Minggu (23/5/2021), dikutip dari TribunJateng.com.
Menurutnya, DPD PDI Perjuangan Jateng berseberangan dengan sikap Ganjar Pranowo perihal langkah pencapresan di 2024.
Ia menyebut dengan terang-terangan bahwa Ganjar terlalu berambisi maju nyapres sehingga meninggalkan norma kepartaian.
Karena perbedaan pendapat itu, Ganjar Pranowo sebagai Gubernur Jateng tak diundang dalam kegiatan tersebut.
Padahal, semua kepala daerah dan wakilnya dari partai berlambang kepala banteng itu hadir secara langsung.
Sementara itu, anggota DPR Fraksi PDI Perjuangan, Edy Wuryanto, memastikan, Ganjar Pranowo dan Puan Maharani tidak memiliki konflik apapun.
"Enggak ada, kalau konflik tidak," ujarnya, Minggu, seperti diberitakan TribunJateng.com.
Menurutnya, Ganjar Pranowo masih menjadi kader unggul yang dimiliki oleh PDI Perjuangan.
"Saya kira beliau tetap kader baik ya, dan diakui publik."
"Tinggal kita tunggu saja bagaimana mekanisme di PDI Perjuangan pada saat nanti ada kongres, siapa yang di-endorse, terus semuanya harus tunduk patuh," jelasnya.
(Tribunnews.com/Tio/Nuryanti) (TribunJateng.com/Mamdukh Adi Priyanto)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.