Sindiran Puan Maharani Tak Jelas untuk Siapa, Pengamat Nilai Ganjar Pranowo Bisa Terkena Dampaknya
Ketua DPP PDIP, Puan Maharani, menyindir soal pemimpin saat menghadiri pengarahan kader di Semarang, Sabtu (22/5/2021).
Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
Qodari pun menyarankan agar Ganjar maju lewat partai lain.
Baca juga: PDIP Diprediksi Mengulang Sukses Jokowi Tahun 2014 Jika Usung Ganjar di Pilpres 2024
Baca juga: Menggeser Puan, Apa Strategi Ganjar Pranowo?
"Fakta yang tersedia bagi Mas Ganjar sebagai kader PDIP tentu adalah pertama-pertama PDIP (itu sendiri)."
"Apalagi PDIP itu kursinya 128, sudah bisa maju sendiri tanpa harus berkoalisi dengan partai lain," ujarnya.
"Dengan konflik yang sedalam ini saya kira maka peluangnya sudah habis dan Mas Ganjar perlu mempertimbangkan untuk maju lewat partai lain sebagai calon presiden," imbuhnya.
Seperti diketahui, nama Ganjar ramai dibicarkan setelah ia tak diundang dalam acara PDIP di Semarang yang digelar Sabtu lalu.
Mengutip Tribun Jateng, tertulis jelas 'Kecuali Gubernur' dalam susunan acara PDIP di Semarang.
Padahal acara tersebut turut mengundang seluruh kader PDIP di Jateng, seperti anggota DPR RI Jateng, DPD Jateng, DPRD Provinsi Jateng, serta kepala dan wakil daerah kader se-Jateng.
Ganjar pun membenarkan dirinya memang tak diundang dalam acara tersebut.
"Saya tidak diundang (acara PDI-P)," kata Ganjar lewat pesan singkat, Minggu, dilansir Kompas.com.
Meski begitu, Ganjar enggan berkomentar saat ditanya apakah terjadi konflik antara dirinya dengan PDIP.
Baca juga: Elektabilitas Ganjar Naik Membayangi Anies dan Prabowo Versi Lembaga Survei, Puan Melempem
Baca juga: Tak Diundang ke Acara Puan, Ganjar Gowes di JLNT Kampung Melayu dan Temui Megawati
Alasan Ganjar Pranowo Tak Diundang
Ketua Bidang Pemenangan Pemilu DPP PDIP yang juga Ketua DPD PDI Jateng, Bambang Wuryanto, mengungkapkan alasan mengapa Ganjar Pranowo tak diundang.
Menurutnya, Ganjar sudah melewati batas.
"Tidak diundang! (Ganjar) wis kemajon (kelewatan atau kebablasan). Yen kowe pinter, ojo keminter (kalau kamu pintar, jangan merasa pintar)" kata Bambang Wuryanto, dalam pernyataan tertulis yang diterima Tribun Jateng, Minggu.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.