Survei Elektabilitas Anies di Atas Prabowo, Pengamat Jelaskan Penyebabnya
Dalam survei tersebut elektabilitas Gubernur DKI Jakarta, tertinggi apabila Pilpres dilakukan sekarang ini.
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Hasanudin Aco
"Kenapa di atas terus? Bukan karena Prabowo kinerjanya bagus tapi karena pemberitaannya besar. Orang memilih karena kenal Prabowo," ujar Ujang.
Sebelumnya Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan masih menjadi sosok terkuat yang akan memenangkan pemilihan presiden 2024 mendatang.
Dari hasil rilis survei terbaru, eks Mendikbud itu masih berada di posisi teratas.
Seperti hasil survei nasional yang dirilis oleh Akar Rumput Strategic Consulting (ARSC).
Dalam rilis tersebut, jika pemilihan presiden dilakukan pada hari ini, maka Anies Baswedan bakal terpilih menjadi presiden.
"Jika pemilihan presiden dilakukan saat ini dari nama-nama berikut siapakah yang akan Anda pilih menjadi presiden Republik Indonesia? Hasilnya yang pertama ada Anies Baswedan 17,01 persen," kata Peneliti Akar Rumput Strategic Consulting (ARSC) Bagis Balghi dalam diskusi daring, Sabtu (22/5/2021).
Setelah Anies, kandidat yang paling banyak dipilih adalah Menteri Pertahanan Prabowo Subianto 14,31 persen, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo 11,25 persen, dan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno 6,87 persen.
Selanjutnya, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil 5,86 persen, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono 5,55 persen, dan Menteri Sosial Tri Rismaharini 3,97 persen.
Kemudian, menteri koordinator perekonomian Airlangga Hartarto 3,83 persen, Ketua DPR RI Puan Maharani 2,48 pesen, dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa 0,66 persen.
Sisanya, elektabilitasnya di bawah 0,50 persen yaitu Menteri BUMN Erick Thohir, Ketua PBNU Said Aqil Siroj, Mendagri Tito Karnavian, Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin dan Ketua MPR RI Bambang Soesatyo.
Menurut Bagis, alasan responden memilih kandidat tersebut lantaran sosok tersebut dinilai telah memberikan kerja nyata.
Selain itu, mereka dinilai sebagai tokoh yang jujur dan berpengalaman.
"Alasan kenapa responden memilih kandidat tersebut yang pertama adalah 12,20 persen menyatakan karena kinerjanya terbukti. Kemudian disusul 13,70 persen adalah mereka yang berpengalaman. yang ketiga presiden jujur 10,58 persen," jelasnya.
Namun demikian, Bagis menuturkan banyak responden yang mengaku pilihannya masih belum bulat.