BKN Ungkap 97 Ribu Data PNS Palsu yang Dapat Gaji, Fadli Zon: Siapa yang Terima?
Politikus Gerindra Fadli Zon memberi tanggapannya soal 97 ribu data PNS misterius yang dapat gaji: Siapa yang Terima?
Penulis: Shella Latifa A
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Badan Kepegawaian Negara (BKN) mengungkap adanya data Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang palsu, beberapa waktu ini.
Sebanyak 97 ribu data PNS dinilai misterius oleh BKN.
Hal itu membuat pemerintah membayar gaji kepada data yang tak ada orangnya.
Menanggapi hal itu, politikus Partai Gerindra Fadli Zon menanyakan siapa pihak yang menerima gaji sejumlah 97 ribu PNS ini?
Baca juga: Kemenpan RB Tetapkan Ambang Batas SKD Sekolah Kedinasan Untuk Seleksi CPNS
"Hanya di negeri kita ada gaji n uang pensiun pd 97,000 siluman PNS n pensiunan. Siapa yang terima?," tulis Fadli Zon melalui akun Twitternya, @fadlizon, Senin (24/5/2021).
Menurut Fadli Zon, sejumlah gaji yang dibayarkan misterius itu bisa untuk menaikkan upah guru honorer hingga golongan petani.
"Padahal bisa diarahkan untuk naikkan honorer guru, perawat, penyuluh pertanian, dan lain-lain," lanjut Fadli Zon.
Sebelumnya, diketahui, adanya data PNS misterius ini diungkapkan oleh Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN) Bima Haria Wibisana.
Awalnya, ia mengingatkan aparatur sipil negara (ASN/PNS) untuk memperbaharui datanya.
Pasalnya, Bima menyebut adanya kumpulan data para ASN selama ini ada yang palsu.
Bahkan, Bima menyebut ada sebanyak kurang lebih 100 ribuan data PNS yang disinyalir misterius. Sehingga, hal tersebut membuat pemerintah hanya membayar gaji kepada data misterius tersebut.
Baca juga: Banyak Informasi Palsu, Hati-Hati Penipuan Penerimaan CPNS Kemenkumham
Namun, setelah ditelusuri, tidak ada orangnya.
"Pada 2014 kita melakukan kembali pendataan ulang PNS tapi saat itu kita sudah melakukannya melalui elektronik dan dilakukan oleh masing-masing PNS sendiri. Hasilnya apa? Ternyata hampir 100.000 tepatnya 97.000 data itu misterius. Dibayarkan gajinya, membayarkan iuran pensiun, tapi tidak ada orangnya," kata Bima seperti dikutip dari YouTube BKN #ASNKINIBEDA, Senin (24/5/2021).
Bima pun menjelaskan, bahwa semenjak pemutahiran data pada tahun 2014 itu, database ASN menjadi lebih akurat walaupun masih banyak yang belum melakukan pendaftaran ulang.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.