Gus AMI Ajak Bersholawat Nabi untuk Palestina dan Wabah Covid-19
Tidak hanya wabah Covid-19, berbagai bencana juga terjadi di berbagai belahan dunia, termasuk peperangan.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pandemi Covid-19 sudah berlangsung selama lebih dari setahun namun belum ada tanda-tanda akan berakhir.
Berbagai upaya atau ikhtiyar sudah dilakukan semua pihak baik oleh pemerintah ataupun masyarakat.
Baik secara individu maupun kelompok.
Namun pandemi masih berlangsung di seluruh penjuru dunia.
Tidak hanya wabah Covid-19, berbagai bencana juga terjadi di berbagai belahan dunia, termasuk peperangan.
Terbaru adalah agresi militer Israel ke Palestina.
Deklarator Majelis Pesona (Pecinta Sholawat Nabi) Abdul Muhaimin Iskandar (Gus AMI) mengatakan, seluruh upaya sudah dijalankan sebagai kewajiban umat manusia untuk berikhtiyar.
”Namun, itu sepenuhnya takdir Allah SWT. Tidak ada lain kecuali kita memohon, berdoa kepada Allah SWT semoga seluruh badai ini segera berakhir. Semoga semua musibah yang menimpa umat Islam di Palestina segera berakhir. Pandemi yang selama setahun lebih ini melanda dunia semoga segera berakhir,” ujar Gus AMI dalam acara “Sholawat untuk Keselamatan Dunia dan Doa untuk Palestina, Wabah Covid-19, serta Bencana-Bencana Lain” di Kantor DPP PKB, Jakarta, Rabu (26/5/20210).
Baca juga: Kader PKB Diminta Manfaatkan Media Sosial Guna Genjot Elektabilitas Partai
Dikatakan Gus AMI, selama ini istighosah dan majelis zikir sudah dijalankan. Namun, belum banyak pembacaan salawat nabi yang dilakukan secara berjamaah di negeri ini.
”Harapan kita dengan bersholawat Nabi, Insya Allah seluruh harapan dikabulkan. Ikhtiyar kita dipermudah. Jalan-jalan yang sulit dipermudah,” tutur Wakil Ketua DPR RI bidang Korkesra ini.
Sekjen Majelis Pesona Nashim Khan menambahkan, kegiatan Sholawat untuk Keselamatan Dunia ini merupakan ikhtiyar untuk keselamatan dunia yang diikuti seluruh jaringan secara internasional melalui akun Zoom dan live streaming YouTube.
”Melalui kegiatan ini, kami ingin mengingatkan dan berharap ridha dari Allah SWT dan Rasulullah SAW agar wabah-wabah di dunia ini segera teratasi. Selain itu, juga untuk menguatkan keimanan dan rasa kemanusiaan kita karena sholawat adalah tonggak, panji karena Allah, Rasul dan Malaikat selalu membacakan sholawat. Kita sebagai manusia selayaknya juga bersholawat,” tuturnya.
Menurutnya, melalui kegiatan ini akan menjadi benih untuk membangun kebersamaan, kemanusiaan dan persatuan untuk menggapai ridha Allah dan keselamatan bangsa dan dunia,” tuturnya.
Anggota Komisi VII DPR ini mengatakan bahwa saat ini Majelis Pesona telah tersebar di seluruh Indonesia dan memiliki jaringan hingga ke desa-desa dan berbagai belahan dunia.
Sementara itu, KHR Cholil As’ad dari Pesantren Walisongo Bumi Sholawat Nariyah, Situbondo, mengatakan bahwa Allah mencintai orang-orang yang mau berdoa.
”Semoga doa-doa kita disenangi oleh Allah. Kita berdoa lewat Kanjeng Nabi Muhammad. Kita mengharapkan apa yang menjadi cita-cita kita, doa-doanya Nabi semoga terus mengalir kepada kita. Mengalir untuk kita semua, untuk Indonesia dan untuk semua muslimin muslimat di dunia,” tuturnya.
Hadir dalam acara tersebut sejumlah tokoh antara lain KH Manarul Hidayat, KH Shihabuddin, KHR Cholil As’ad, KH Ali Mashuri Sidoarjo, Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal Abdul Halim Iskandar, Wakil Ketua MPR Jazilul Fawaid, KH Ali Mashuri Sidoarjo, Sekjen DPP PKB Hasanuddin Wahid, Ketua Fraksi PKB DPR Cucun Ahmad Syamsurijal, dan sejumlah tokoh lain. (*)