Ketua MPR RI: Daerah Yang Mulai Sekolah Tatap Muka Wajib Tes Covid-19 Menyeluruh, Bukan Acak
Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI Bambang Soesatyo menanggapi soal rencana pembukaan sekolah tatap muka secara serentak akan dilakukan mul
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI Bambang Soesatyo menanggapi soal rencana pembukaan sekolah tatap muka secara serentak akan dilakukan mulai Juli 2021.
Namun, sejumlah sekolah dasar dan sekolah menengah pertama saat ini telah membuka sistem pembelajaran tatap muka.
Pria yang akrab disapa Bamsoet ini pun meminta pemerintah daerah yang wilayahnya sudah mulai membuka pembelajaran tatap muka, harus tetap memperhatikan informasi perkembangan terkait Covid-19.
Tentunya, juga melakukan tes Covid-19 secara berkala secara menyeluruh bagi murid dan pengajar maupun pihak lainnya yang terlibat dalam kegiatan sekolah, guna memastikan serta menghindarkan murid dan guru dari terpapar virus.
"Tes yang dilakukan bukan merupakan tes acak, namun tes secara menyeluruh, mengingat hal ini menyangkut kondisi kesehatan murid dan guru," kata Bamsoet dalam keterangannya, Kamis (27/5/2021).
Lebih lanjut, Bamsoet meminta pemerintah sebelum melaksanakan rencana tersebut, sudah melalui kajian dan evaluasi mendalam dan uji kelayakan. Termasuk kepada sekolah-sekolah yang saat ini sudah mulai melakukan pembelajaran tatap muka.
Hal ini diharapkan agar jangan sampai tindakan pencegahan atau penanganan Covid-19 dilakukan setelah klaster terbentuk.
"MPR berpendapat, upaya antisipasi sejak dini diperlukan agar kondisi pembelajaran tatap muka nantinya dapat dilaksanakan secara aman," terang Bamsoet.
Baca juga: Oknum Kepala Sekolah dan Staf Disdik DKI Diduga Sekongkol Korupsi, Dana BOP Sekolah Buat Beli Vila
Politisi Partai Golkar ini juga meminta pemerintah daerah, melalui Dinas pendidikan, terus memantau kesehatan para guru dan siswa selama kegiatan pembelajaran tatap muka berlangsung.
Salah satunya melalui tes rutin secara menyeluruh.
"Dalam situasi pandemi saat ini yang masih terus mengalami fluktuasi angka naik turun, agar sekolah dapat benar-benar mempertimbangkan berbagai risiko yang timbul apabila dilakukan pembelajaran secara tatap muka," jelas Bamsoet.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.