Firli Bahuri Disebut Pernah Bikin Daftar Nama Pegawai yang Diwaspadai, Wakil Ketua KPK Bantah
Firli Bahuri dikatakan pernah membuat daftar nama-nama pegawai yang diwaspadai saat awal-awal dirinya menduduki jabatan sebagai orang nomor satu di
Penulis: Rizki Sandi Saputra
Editor: Johnson Simanjuntak
Harun juga sempat menanyakan kepada Nawawi terkait keberadaan daftar nama pegawai itu, namun Nawawi kata Harun mengaku kalau daftar itu sudah hilang.
"Loh saya ini siapa saya bilang gitu, kok kemudian saya ini menjadi orang yang paling berbahaya di situ (KPK). saya juga sempat tanya ke Pak Nawawi bapak masih menyimpan daftar itu? 'saya waktu itu dikasih mas tapi di mana sekarang ya entah sudah, mungkin sudah hilang' kata Beliau," ucapnya.
Hal senada juga disampaikan Novel Baswedan, penyidik senior KPK itu membeberkan kalau Ketua KPK Firli Bahuri pernah membuat daftar nama-nama pegawai KPK yang diwaspadai.
Novel menegaskan kalau kejadian pembuatan daftar nama itu dilakukan Firli saat dirinya baru saja menjabat sebagai ketua KPK.
Dalam penjelasannya, Novel mengaku kalau dirinya mendapat bocoran dari beberapa pimpinan KPK yang lain terkait list nama para pegawai lembaga antirasuah itu.
"Bahwa katanya (anggota pimpinan KPK) Ketua KPK pernah menunjukkan nama-nama, atau bahkan memberikan daftar nama-nama yang dari nama-nama itu dianggap ada orang-orang yang harus diwaspadai," kata Novel dalam tayangan itu dikutip pada Sabtu (29/5/2021).
Lanjut Novel mengatakan, kalau pada saat itu dirinya sempat menelusuri hasil pembicaraan yang dilakukan pimpinan KPK tersebut.
Ironisnya kata Novel, sebagian besar nama pegawai yang tercantum dalam list itu merupakan orang yang memiliki integritas dan diketahui telah bekerja dengan baik.
"Diwaspadai dalam hal apa? Ternyata setelah kami mencari tahu orang itu siapa-siapa, kami ketahuinya ternyata orang itu adalah yang bekerja baik," ucap Novel.
Meski tidak menyebutkan seluruh nama yang berada dalam daftar itu, namun Novel menduga yang melatarbelakangi Firli membuat daftar tersebut karena sebelumnya Ketua KPK itu pernah memiliki masalah kode etik berat.
Novel menjelaskan, kala itu Firli Bahuri sempat bertemu dengan pihak berperkara dan melakukan hal-hal yang menghalangi proses penegakan hukum yang kemudian akhirnya dilakukan pemeriksaan kode etik.
"Saya khawatirnya itu yang menjadi masalah, yang melatarbelakangi," tutur Novel.
Menyikapi hal itu, Najwa lantas menegaskan kembali kepada Novel Baswedan mengenai daftar nama pegawai KPK itu apakah berkaitan dengan 75 pegawai KPK yang tak lulus asesmen tes wawasan kebangsaan (TWK) atau tidak.
"Jadi anda mau mengatakan, sebelum ini (pemecatan pegawai karena TWK). Ketua KPK sempat membuat list nama-nama pegawai yang perlu diwaspadai?," tanya Najwa.