Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pemerintah Belum Prioritaskan Vaksinasi Covid-19 pada Anak-anak, Ini Sebabnya

Sampai saat ini Indonesia belum memprioritaskan anak-anak dalam daftar penerima vaksin Covid-19.

Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Sanusi
zoom-in Pemerintah Belum Prioritaskan Vaksinasi Covid-19 pada Anak-anak, Ini Sebabnya
WARTA KOTA/WARTA KOTA/NUR ICHSAN
VAKSINASI MASSAL 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sampai saat ini Indonesia belum memprioritaskan anak-anak dalam daftar penerima vaksin Covid-19.

Dijelaskan Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito hal itu didasari karena di tingkat dunia sebagian merk vaksin belum sepenuhnya diuji pada kategori pada anak-anak.

"Belum masifnya vaksinasi Covid-19 bagi anak-anak di dunia, diakibatkan hanya sebagian merek vaksin yang diujicobakan kepada anak-anak saat proses pengadaannya,” ungkap Wiku dalam keterangan tertulis, Sabtu (29/5/2021).

Baca juga: Vaksin Moderna Akan Diberikan juga Kepada Semua Kota di Jepang

Wiku melanjutkan, Indonesia kini memfokuskan vaksinasi pada kelompok rentan terpapar Covid-19 yakni kelompok usia produktif 18 tahuh ke atas sampai lansia.

"Saat ini Indonesia berfokus pada kelompok rentan, dan secara statistik didominasi usia 18 tahun. Hal ini untuk memperlambat laju penularan," jelas dia.

Namun kedepan ia menuturkan, pemerintah tidak menutup kemungkinan akan pula memberikan vaksin kepada anak-anak secara bertahap.

BERITA TERKAIT

"Karena sesuai dengan amanat presiden, untuk berupaya keras setiap orang mendapatkan haknya untuk divaksin,” jelas Wiku.

Satgas Covid-19: Vaksin Sinopharm Miliki Efikasi 78,2 Persen

Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menyatakan vaksin Covid-19 produksi Sinopharm memiliki efikasi tinggi yakni sebesar 78,02 persen.

"Studi klinis fase 3 pada lebih dari 42 ribu subjek di Uni Emirat Arab dan beberapa negara, menunjukkan efikasi vaksin Sinopharm sebesar 78,02 persen," kata Wiku dalam keterangan tertulis, Sabtu (29/5/2021).

"Hasil pengukuran imunogenesitas penggunaan vaksin menunjukkan pembentukan antibodi tergolong tinggi pada orang lansia dan dewasa," lanjut Wiku.

Baca juga: Satgas Covid-19: Vaksin Sinopharm Memiliki Tingkat Efikasi Tinggi

Ia memaparkan, vaksin mendapatkan persetujuan Emergency Use of Authorization (EUA) di lebih dari 27 negara termasuk Indonesia mengeluarkan EUA sejak April 2021.

Vaksin ini juga telah mendapatkan Emergency Use of Listing (EUL) dari WHO pada 7 Mei 2021.

Meski demikian, vaksinasi saja belum cukup memberi perlindungan dalam mencegah penularan.

Baca juga: Kimia Farma Sepakati Pengadaan 7,5 Juta Dosis Vaksin Sinopharm Guna Percepat Vaksinasi Gotong Royong

Karena seluruh jenis pengendalian Covid-19 saling melengkapi, dan tidak bisa berdiri sendiri dan dijalankan dalam waktu bersamaan.

Indonesia saat ini masih memfokuskan pada kelompok rentan terpapar Covid-19.

Karena itu juga, untuk vaksin terhadap anak-anak belum diutamakan mengingat di tingkat dunia sebagian merk vaksin belum sepenuhnya diuji pada kategori pada anak-anak.

"Saat ini Indonesia fokus kelompok rentan, dan secara statistik didominasi usia 18 tahun. Hal ini untuk memperlambat laju penularan," lanjutnya.

Satgas: Vaksin Sinopharm Memiliki Pembentukan Antibodi Tergolong Tinggi pada Lansia dan Dewasa

uru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito menyebut, vaksin Covid-19 produksi Sinopharm telah mendapatkan persetujuan Emergency Use of Authorization (EUA) di lebih dari 27 negara termasuk Indonesia mengeluarkan EUA sejak April 2021.

Vaksin ini juga telah mendapatkan Emergency Use of Listing (EUL) dari WHO pada 7 Mei 2021. 

"Studi klinis fase 3 pada lebih dari 42 ribu subjek di Uni Emirat Arab dan beberapa negara, menunjukkan efikasi vaksin Sinopharm sebesar 78,02 persen. Hasil pengukuran imunogenesitas penggunaan vaksin menunjukkan pembentukan antibodi tergolong tinggi pada orang lansia dan dewasa," kata Wiku dalam keterangan pers Perkembangan Penanganan Covid-19, Jumat (28/5/2021).

Meski demikian, perlu diingat bahwa vaksinasi saja belum cukup memberi perlindungan prima dalam mencegah penularan. 

Baca juga: Kimia Farma Sepakati Pengadaan 7,5 Juta Dosis Vaksin Sinopharm Guna Percepat Vaksinasi Gotong Royong

Karena seluruh jenis pengendalian Covid-19 saling melengkapi, dan tidak bisa berdiri sendiri dan dijalankan dalam waktu bersamaan. Indonesia saat ini masih memfokuskan pada kelompok rentan terpapar Covid-19

Karena itu juga, untuk vaksin terhadap anak-anak belum diutamakan mengingat di tingkat dunia sebagian merk vaksin belum sepenuhnya diuji pada kategori pada anak-anak. 

"Saat ini Indonesia fokus kelompok rentan, dan secara statistik didominasi usia 18 tahun. Hal ini untuk memperlambat laju penularan," lanjutnya. 

Lalu, perkembangan terbaru dari hasil Whole Genome Sequencing (WGS) per 25 Mei 2021, ada sebanyak 1.744 WGS yang dikumpulkan ke bank data GISAIDM, dimana sebanyak  1.711 diantaranya sudah selesai dilakukan. 

Sedangkan untuk varian of concern yang terdeteksi ialah jenis B117 sebanyak 16 kasus, varian B1617+ sebanyak 27 kasus, varian B1351 sebanyak 2 kasus dan varian B1525 sebanyak 1 kasus. 

Namun masyarakat sebaiknya tidak fokus terhadap penemuan varian virus. Melainkan adanya data terbaru hasil WGS dijadikan upaya meningkatkan kewaspadaan dengan semakin mematuhi protokol kesehatan. 

"Dan adanya varian baru tidak menimbulkan ketakutan yang berlebihan. Karena dapat berujung pada melemahkan imunitas diri," pesan Wiku.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas