Hasil Survei SMRC: Mayoritas Masyarakat Indonesia Menolak Akui Keberadaan Israel
Hasil survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) mengungkap sikap masyarakat Indonesia terkait konflik Israel dan Palestina.
Penulis: Rizki Sandi Saputra
Editor: Adi Suhendi
Laporan Reporter Tribunnews.com, Rizki Sandi Saputra
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hasil survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) mengungkap sikap masyarakat Indonesia terkait konflik Israel dan Palestina.
Berdasar survei, sebagian asyarakat Indonesia tidak mengakui keberadaan negara Israel.
Sebagian lagi mengakui negara Israel dan Palestina, serta keduanya harus hidup berdampingan.
Dalam survei ini menunjukkan mayoritas masyarakat Indonesia yakni sebesar 88 persen mengetahui bahwa terjadi peningkatan konflik antara Israel dan Palestina beberapa waktu terakhir.
Direktur Komunikasi SMRC Ade Armando mengatakan, dari yang mengetahui konflik antara Israel dan Palestina ini, sekitar 35 persen setuju dengan opsi bahwa 'Negara Palestina dan negara Israel harus diakui adanya dan hidup berdampingan'.
Data itu diungkapkan Ade, dalam peluncuran hasil survei SMRC bertajuk 'Sikap Publik Nasional terhadap Konflik Israel dan Palestina' yang diselenggarakan secara daring, Senin (31/5/2021).
Baca juga: 65 Persen Masyarakat Indonesia Meyakini Konflik Israel-Palestina Soal Agama
"Sekitar 41 persen setuju dengan opsi bahwa 'Negaora Isroael tidak boleh diakui adanya karena berdiri di atas tanah Palestina', yang tidak punya sikap 24 persen," kata Ade dalam sambutannya.
Survei ini kata Ade dilakukan via telepon pada periode 25 hingga 28 Mei 2021 dengan sampel 1.201 responden yang dipilih secara random.
"Margin of error diperkirakan kurang lebih 2,9 persen," kata Ade.
Menurut Ade, temuan ini menunjukkan masih kuatnya penolakan terhadap berdirinya negara Israel.
Baca juga: Ade Armando: 71 Persen Masyarakat Indonesia sebut Israel Bersalah
"Data menunjukkan mereka yang mendukung perdamaian dengan solusi dua negara hidup berdampingan masih lebih rendah dibandingkan mereka yang menganggap Israel harus diusir dari Palestina, seperti sikap Hamas selama ini,” kata Ade.
Sebelumnya, Ade Armando mengatakan dari 88 persen masyarakat yang mengetahui konflik antara Palestina Israel, ada sekitar 48 persen dari mereka yang berharap pemerintah menyatakan dukungan terhadap Palestina.
Sedangkan, yang mengharapkan pemerintah mendukung Israel hanya sebanyak 2 persen.
Baca juga: Survei SMRC: 88 Persen Masyarakat Indonesia Tahu Konflik Israel-Palestina
"Dari temuan itu masyarakat yang berharap pemerintah netral dalam artian membantu mencari jalan tengah untuk kedamaian kedua belah pihak yakni sebanyak 42 persen dan yang tidak punya sikap 9 persen," kata Ade.
Ade mengatakan, survei tersebut dilakukan via telepon pada periode 18 hingga 21 Mei 2021.
Adapun untuk menentukan survei ini telah dipilih sampel 1203 responden secara random.
Survei tersebut juga kata Ade menunjukkan mayoritas Indonesia memandang pemerintah selama ini telah berperan besar dalam membantu penyelesaian konflik Israel-Palestina.
"Dari yang tahu konflik Israel-Palestina, sekitar 63 persen menilai bahwa peran pemerintah Indonesia dalam membantu penyelesaian konflik Israel-Palestina sejauh ini besar atau sangat besar. Yang menilai kecil atau sangat kecil 19 persen, dan yang tidak menjawab 18 persen," katanya.