Malaysia Lockdown Total, Pemerintah Siapkan Rp 28 Miliar untuk Bantu WNI
Pemerintah mengucurkan anggaran sebesar Rp 28 miliar untuk membantu WNI yang terkena imbas lockdown total jilid 2
Penulis: Larasati Dyah Utami
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews, Larasati Dyah Utami
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah mengucurkan anggaran sebesar Rp 28 miliar untuk membantu WNI yang terkena imbas lockdown total jilid 2 di Malaysia yang akan berlaku 1-14 Juni 2021.
Direktur Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri, Judha Nugraha mengatakan anggaran belanja tahunan telah diterima Kemlu RI dari Kementerian Keuangan.
"Total ada Rp 64 miliar untuk penangan covid di luar negeri, dimana Rp 28 miliar kami alokasikan kepada 6 perwakilan yang ada di Malaysia," kata Judha di Rakor Satgas Covid-19 Nasional pada Senin (31/5/2021).
Baca juga: 7.200 WNI di Malaysia Akan Dideportasi
Judha menjelaskan bahwa telah terjadi lonjakan kasus yang sangat tinggi sebesar 42 persen selama seminggu terakhir di Malaysia.
Hingga 29 Mei, Malaysia mencatat 558 ribu kasus Covid-19 dengan 2.650 kematian dan 9.020 kasus tambahan per hari.
"Bahkan jumlah kasus baru per 1 juta populasi lebih tinggi dari India. Hal ini yang memaksa pemerintah Malaysia menetapkan kebijakan total lockdown," jelasnya.
Baca juga: Berdasarkan Data Lapor Diri Tercatat Ada 1.907 WNI di Thailand
Malaysia menghentikan seluruh aktivitas sosial dan ekonomi kecuali sektor esensial.
Untuk itu, perwakilan RI di Malaysia akan mempersiapkan distribusi bantuan logistik besok, atau pada tanggal 1 Juni 2021.
Kemlu lewat perwakilan RI akan mengantisipasi kebijakan total lockdown Malaysia khususnya kepada pekerja migran yang berstatus tanpa dokumen dan pekerja harian lepas.
"Kami mengantisipasi dampaknya pada pekerja migran yang berstatus tanpa dokumen dan pekerja harian lepas, karena penghasilan mereka akan berdampak pada total lockdown," ujarnya.
Baca juga: Jadwal Acara TV Jumat, 21 Mei 2021: Ada Ikatan Cinta di RCTI hingga Brownies di TransTV
Namun menurutnya, dampak lockdown kali ini dibanding dengan MCO tahun lalu diperkirakan akan lebih kecil, karena sudah ada lebih dari 148 ribu WNI yang pulang kembali ke Indonesia.
Adapula program rekalibrasi pekerja migran tanpa dokumen untuk kembali ke daerah asalnya masing-masing.
"Sebagian WNI tanpa dukumen telah pulang selama program rekalibrasi," ujarnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.