Pidato Firli Usai Lantik Pegawai KPK Jadi ASN: Perang Badar hingga Koruptor Pengkhianat Pancasila
Jenderal bintang tiga polisi itu langsung menyatakan perang badar melawan korupsi di Indonesia usai pegawainya jadi ASN.
Editor: Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Firli Bahuri banyak menyinggung Pancasila dalam pidatonya di acara pelantikan pegawai menjadi Aparatur Sipil Negara.
Salah satunya, dia mengatakan Pancasila bisa menjadi sumber kekuatan bagi bangsa Indonesia dalam perang badar melawan korupsi.
Seperti diketahui, Firli Bahuri resmi melantik 1.271 pegawai menjadi aparatur sipil negara (ASN) di Gedung Juang, Gedung Merah Putih KPK, Selasa (1/6/2021) sekitar pukul 13.30 WIB.
Adapun, 1.271 pegawai itu telah dinyatakan memenuhi syarat dalam asesmen tes wawasan kebangsaan (TWK).
Seperti disiarkan langsung oleh Kompas TV, prosesi pelantikan ini diikuti oleh 53 perwakilan pegawai, dan pegawai lainnya mengikuti prosesi pelantikan secara daring.
Baca juga: Lantik 1.271 Pegawai KPK jadi ASN, Firli Bahuri Ingatkan Koruptor adalah Pengkhianat Pancasila
Dalam kesempatan itu Firli juga melantik Sekjen KPK Cahya Hardianto Harefa dan Deputi Bidang Pencegahan dan Monitoring KPK Pahala Nainggolan.
Firli juga menyampaikan pidatonya dalam kesempatan tersebut. Terdapat sejumlah poin penting yang ditegaskan mantan Kapolda Sumsel itu.
Perang Badar
Jenderal bintang tiga polisi itu langsung menyatakan perang badar melawan korupsi di Indonesia usai pegawainya jadi ASN.
"Dengan menjadi manusia yang adil dan beradab Insya Allah sila ketiga persatuan Indonesia akan menjadi kekuatan segenap bangsa indonesia dalam perang badar melawan korupsi," ucap Firli di Gedung Juang KPK, Jakarta Selatan, Selasa (1/6/2021).
Firli mengatakan pernyataan perang ini didasari karena dia menilai korupsi merupakan kejahatan kemanusiaan.
Ia menegaskan korupsi bukan hanya merugikan keuangan namun turut menghambat kemajuan negara.
Para pegawai diminta siap melakukan perang itu.
Firli menegaskan perang dengan korupsi wajib digaungkan untuk membuat bangsa dan negara berhasil mencapai cita-citanya.