Pimpin Upacara Hari Lahir Pancasila, Jokowi Ajak Antisipasi Ideologi Transnasional
Jokowi memimpin jalannya upacara dengan menjadi inspektur upacara dari Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat.
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Sanusi
"Ideologi transnasional cenderung terus meningkat masuk berbagai lini kehidupan masyarakat dengan berbagai cara dan strategi," lanjutnya.
Selain itu, Jokowi juga meminta masyarakat mengantisipasi masuknya ideologi transnasional radikal. Namun ia tak merinci apa yang dimaksud dengan konsep transnasional radikal.
"Ketika konektivitas 5G melanda dunia maka interaksi antar dunia juga semakin mudah dan cepat. Kemudahan ini bisa digunakan oleh ideolog-ideolog transnasional radikal untuk merambah ke semua pelosok Indonesia, ke seluruh kalangan dan ke seluruh usia, tidak mengenal lokasi dan waktu," ujarnya
Baginya, kecepatan ekspansi ideologi radikal bisa melampaui standar normal ketika memanfaatkan disrupsi teknologi saat ini.
Untuk mencegah hal ini terjadi, diperlukan sebuah pemahaman Pancasila yang mendalam. Sehingga, tidak terpengaruh dengan ideologi ini.
"Saudara-saudara sebangsa setanah air, menghadapi semua ini perluasan dan pendalaman nilai-nilai Pancasila tidak bisa dilakukan dengan cara-cara biasa, diperlukan cara-cara baru yang luar biasa," ujarnya.
Jokowi mengajak seluruh pihak, yaitu aparat pemerintahan, tokoh agama, tokoh masyarakat, para pendidik, kaum profesional, generasi muda Indonesia dan seluruh rakyat indonesia untuk terus bersatu dan bergerak aktif memperkokoh nilai-nilai Pancasila.
Optimisme
Di sisi lain itu Ketua MPR RI Bambang Soesatyo mengajak seluruh elemen bangsa menjadikan peringatan Hari Kelahiran Pancasila sebagai momentum membangun kembali kebersamaan, gotong royong serta optimisme rasa kebangsaan di tengah pandemi Covid-19.
Gotong royong dan optimisme rasa kebangsaan di tengah pandemi Covid-19 dengan tetap mematuhi protokol kesehatan akan membawa Indonesia menjadi lebih tangguh dan lebih maju.
"Presiden Republik Indonesia pertama Soekarno pada 76 tahun lalu telah menegaskan bahwa Indonesia adalah negara gotong royong. Sikap gotong royong yang merupakan pengejewantahan dari sila Pancasila harus terus ditumbuhkan kembangkan seluruh elemen bangsa agar Indonesia mampu segera terbebas dari Pandemi Covid-19," kata Bamsoet usai mengikuti Upacara Hari Kelahiran Pancasila secara daring di Jakarta.
Bamsoet menilai semangat gotong royong yang digelorakan Bung Karno sangat terasa di tengah-tengah masyarakat selama Pandemi Covid-19.
Rasa senasib sepenanggungan muncul dengan melakukan berbagai aksi kemanusiaan membantu sesama yang terkena dampak Covid-19.
Rakyat pun mematuhi imbauan pemerintah untuk menerapkan protokol kesehatan dengan menjaga jarak, memakai masker serta mencuci tangan sebagai bagian untuk bersama memutus mata rantai Covid-19.