Suku Anak Dalam Jambi Resah, Temukan Ratusan Bangkai Babi, Ular dan Biawak di Aliran Sungai
Malenggang, salah seorang SAD, Minggu (31/5/2021) mengatakan, saat ini masyarakat jarang menemukan hewan buruan.
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribun Jambi HR Hendro Sandi
TRIBUNNEWS.COM, JAMBI - Masyarakat Hukum Adat (MHA) Suku Anak Dalam (SAD) kelompok Temenggung Apung, yang berada di Desa Muara Kilis, Kecamatan Tengah Ilir, Kabupaten Tebo, Provinsi Jambi resah.
Pasalnya, banyak ditemukan ratusan bangkai babi, ular dan biawak yang sebagian besar ditemukan tidak jauh dari air atau di di pinggir-pinggir sungai.
Malenggang, salah seorang SAD, Minggu (31/5/2021) mengatakan, saat ini masyarakat jarang menemukan hewan buruan.
"Kalau sekarang ini, jangankan mau ketemu babi. Ketemu jejak babi saja boleh dikatakan tidak ada," ujarnya lagi.
Baca juga: Viral 10 Anjing Dipukuli Pakai Linggis hingga Dibakar Sadis, Bangkainya Tergeletak, Begini Ceritanya
Ia mengaku menemukan bangkai hewan liar yang terbilang dilindungi, seperti beruang, kijang dan rusa.
"Anehnya, tidak satupun rajo besak (gajah) dan rajo belang (harimau) yang ditemukan mati," kata dia.
Hal yang sama juga dikatakan Ketua Adat MHA SAD Kelompok Temenggung Apung, Sril. Kejadian menurutnya baru pertama kali terjadi.
Baca juga: Wanita 40 Tahun Tewas Tersambar Kereta Api, Potongan Tubuhnya Sempat Dikira Bangkai Hewan
"Dimana ditemukan hewan yang mati, jika kita menangkap ikan di sana dan kita makan, kita langsung merasa pusing," ungkapnya.
Sril menduga, kematian hewan-hewan ini akibat rancun. Pasalnya, hampir rata-rata wilayah yang menjadi jelajahan dia ditemukan bangkai hewan.
Baca juga: Viral 10 Anjing Dipukuli Pakai Linggis hingga Dibakar Sadis, Bangkainya Tergeletak, Begini Ceritanya
Bangkai hewan yang paling banyak ditemukan di Sungai Landai, Sungai Pedeman, Sungai Manggatal, Sungai Sekalo dan sungai -sungai lainnya.
"Kalau makanan untuk rajo belang (harimau) sudah habis, rajo belangnya mau cari makan dimana lagi."
"Ya, ujung-ujungnya bakal masuk kampung untuk mencari makan," katanya.
Dia pun minta kepada intansi terkait untuk mencari solusi dan mencari penyebab mengapa banyak ditemukan hewan liar bergelimpangan mati.