Suku Anak Dalam Jambi Resah, Temukan Ratusan Bangkai Babi, Ular dan Biawak di Aliran Sungai
Malenggang, salah seorang SAD, Minggu (31/5/2021) mengatakan, saat ini masyarakat jarang menemukan hewan buruan.
Editor: Choirul Arifin
"Dukcapil itu harus melindungi segenap bangsa, siapapun warga negara Indonesia harus mendapatkan dokumen kependudukan. Ini wujud nyata bahwa negara hadir di tengah warga SAD,” kata Dirjen Dukcapil Zudan Arif Fakrullah dalam keterangannya, Kamis (11/3/2021).
Baca juga: Sinergi Kemendagri dan Kemensos Lakukan Pemenuhan Hak Sipil Suku Anak Dalam Jambi
Pelayanan jebol perekaman KTP-el bagi warga Suku Anak Dalam (SAD) dilakukan selama dua hari sejak Selasa (9/3/2021) hingga Rabu (10/3/2021) serentak di dua kabupaten, yakni Batanghari dan Sarolangun.
Dirjen Zudan mengatakan kegiatan ini berlangsung bukan hanya dikomando langsung dirinya, bahkan turut dipantau oleh Menteri Dalam Negeri, Muhammad Tito Karnavian.
“Mereka (SAD) itu warga negara Indonesia yang memiliki hak dan kewajiban yang sama dengan masyarakat Indonesia lainnya. Mereka perlu sekolah, layanan kesehatan dan jaminan sosial. Itu sulit mereka peroleh kalau tidak punya dokumen kependudukan," ujar Zudan.
Baca juga: Mensos Risma Pantau Perekaman Data e-KTP bagi Warga Suku Anak Dalam Jambi
Perekaman data warga SAD dilakukan di pos pelayanan di Desa Jelutih, Kecamatan Batin XXIV, Kabupaten Batanghari.
Pemukiman terpadu warga SAD sendiri terletak di Desa Lubuk Jering, Kecamatan Air Hitam, yang berada di Kawasan Taman Nasional Bukit 12, Kabupaten Sarolangun, Provinsi Jambi.
Hingga Rabu petang sebanyak 556 dokumen kependudukan dicetak dan diserahkan ke warga SAD melalui para Temenggung atau Kepala Dusun bagi masyarakat SAD.
Baca juga: Ribut dengan Suami, IRT di Jambi Bakar Diri dan Tewaskan Anak Berusia 1,5 Tahun
Jumlah itu terdiri dari 112 lembar Kartu Keluarga, perekaman KTP-el bagi 231 warga SAD, 207 keping KTP-el yang dicetak, 3 keping Kartu Identitas Anak, dan 3 akta lahir.
Namun secara keseluruhan, Dukcapil telah mencetak sebanyak 3.180 dokumen kependudukan bagi warga SAD di 6 kabupaten di Provinsi Jambi.
“Target kami semua warga SAD terdata dalam database Dukcapil dan juga Kartu keluarga. Sehingga program pemerintah berupa bantuan sosial, pendidikan dan program kesehatan bisa masuk sampai ke warga SAD di sini," ungkap Zudan.
Artikel ini telah tayang di TribunJambi.com dengan judul Diduga Diracun, Warga SAD di Muara Kilis Tebo Temukan Banyak Hewan Liar Mati di Hutan