Megawati: Patung Bung Karno di Kemenhan untuk Mengingatkan Bagaimana TNI Dibangun
Megawati mengatakan, momentum peresmian Patung Bung Karno di hari yang sama pada peringatan kelahiran Bung Karno yang ke-120 tahun sangat istimewa.
Penulis: Gita Irawan
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden kelima Republik Indonesia sekaligus putri dari Presiden pertama RI Soekarno, Megawati Soekarnoputri memaknai berdirinya patung ayahnya sedang naik kuda di Kementerian Pertahanan sebagai pengingat upaya sang ayah membangun kekuatan TNI yang disegani.
Ia mengatakan, peresmian patung Bung Karno di Kementerian Pertahanan menjadikan seluruh api sejarah perjuangan bangsa bergelora kembali.
Selain itu patung tersebut juga menjadi api semangat yang tak kunjung padam sebagai energi perjuangan untuk membawa bangsa ini semakin berdaulat, semakin maju dalam seluruh aspek kehidupan namun tetap kokoh pada karakter dan budaya bangsa.
Hal tersebut disampaikan Mega saat meresmikan Patung Bung Karno di Kantor Kementerian Pertahanan Jakarta pada Minggu (6/6/2021).
"Karena itulah peresmian Patung Bung Karno yang mengambil momentum ketika ibu kota berada di Yogyakarta tersebut mengingatkan bagaimana Bung Karno membangun kekuatan Tentara Nasional Indonesia (TNI) sebagai kekuatan pertahanan yang sangat disegani, karena kesat paduan dengan rakyat," kata Megawati.
Baca juga: Peresmian Patung Bung Karno di Kemenhan, Prabowo Cerita Asal Usul Patung Bung Karno Naik Kuda
Dalam sambutannya, Megawati, atas nama pribadi dan keluarga besar Bung Karno mengucapkan terima kasih dan penghormatan secara khusus kepada Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto atas peresmian Patung Bung Karno ini.
Megawati mengatakan, momentum peresmian di hari yang sama pada peringatan kelahiran Bung Karno yang ke-120 tahun sangat istimewa.
Momentum itu, kata dia, tidak hanya mengingatkan seluruh perjuangan Putra Sang Fajar tersebut namun juga bagi seluruh ide gagasan cita-cita dan perjuanganan bagi bangsa dan negara Indonesia.
Bung Karno, lanjut dia, melalui seluruh peran kuncinya di Konferensi Asia Afrika sehingga konferensi tersebut diterima oleh PBB melalui UNESCO menjadi sebuah heritage of the world.
Sehingga sebagai bangsa Indonesia, kata Mega, sebenarnya seluruh elemen masyarakat seharusnya bangga bahwa sebuah konferensi yang mungkin tidak akan ada lagi mengenai Asia Afrika itu menjadi milik dunia.
"Lalu, dengan gerakan non-blok nya Conference All The New Emerging Forces, lalu Konferensi Anti Pangkalan Militer Asing dan tentunya pada waktu itu sebenarnya akan merencanakan untuk mengadakan sebuah konferensi yang disebut Konferensi Tri Kontinental, tiga benua telah ikut memaknai sejarah peradaban dunia," kata Megawati.