Bertindak Cepat Atasi Kasus Covid-19 di Kudus, Moeldoko Akan Bagikan Ivermectin di 3 Kecamatan
Moeldoko akan bagikan Ivermectin gratis kepada ratusan warga di tiga Kecamatan wilayah Kudus yang paling berat situasinya.
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menanggapi keadaan darurat hitam dengan korban yang terus berjatuhan di Kudus, Ketum Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI)
Moeldoko segera bertindak cepat menolong tiga Kecamatan yang paling berat situasinya.
Tiga kecamatan tersebut adalah Kecamatan Jati, Kecamatan Kota, dan Kecamatan Mejobo untuk dibagikan Ivermectin gratis kepada ratusan warga yang sedang dalam perawatan di rumah sakit maupun yang sedang Isolasi Mandiri.
Moeldoko mengatakan, keadaan darurat ini seperti rumah yang terbakar baru depannya saja.
Sehingga, jangan sampai tunggu api melahap seluruh rumah baru berbuat sesuatu karena akan sangat terlambat.
"Demikian pula kejadian kasus Covid-19 di Kudus yang telah menjadi zona hitam dan dengan cepat menyebar ke kota-kotak lainnya. Juga dengan adanya perkiraan dari Kemenkes akan adanya kenaikan kasus Covid 19 eksponensial di akhir Juni yg akan mencapai 50.000 sampai 100.000 kasus per hari, kita sudah harus waspada dan bersiap diri mengatasinya," kata Moeldoko dalam keterangannya, Senin (7/6/2021).
Baca juga: Krisis Covid-19, Nakes dari Kemenkes dan TNI/Polri Diperbantukan ke Kudus
Moeldoko mengatakan, belajar dari pengalaman pahit India yang telah berhasil keluar dari Krisis Covid 19 dengan cara yang sederhana, yaitu dengan membagikan Ivermectin secara masal ke semua penduduknya di empat Provinsi dengan total penduduk 333 juta orang dan berhasil menurunkan 80 sampai 90 persen kasus Covid-nya dalam waktu yang cepat.
"Maka saya berinisiatif untuk membagikan obat yang sama ini di tiga kecamatan di Kudus yang paling parah keadaannya. Semoga dalam 10 hari ke depan, hasil data yang ilmiah sudah bisa kita dapatkan untuk dijadikan bahan pertimbangan para pemimpin kita dan berhasil memberikan solusi untuk menyelamatkan bangsa Indonesia dari Badai Tsunami Covid yang sudah siap menyerang kita di akhir Juni ini," jelas Moldoko.
Sementara, Vice President PT Harsen Laboratories Sofia Koswara mengatakan, sejak bulan September 2020 lalu telah membagikan Ivermectin kepada ribuan orang yang terkena Covid-19 dengan hasil yang luar biasa bagusnya.
Tidak heran obat antiparasit yang sudah ada sejak 39 tahun yang lalu ini mendapat julukan “Wonder Drug” atau “Obat Ajaib” yang menang hadiah Nobel tahun 2015.
Baca juga: Kapolri: 4 Kompi Gabungan TNI/Polri Diterjunkan Jaga Klaster Covid-19 Kudus
"Ivermectin sangat aman, murah, dan efektif, telah digunakan oleh 3,7 miliar orang di seluruh dunia. Ketika kami sampaikan laporan tentang Ivermectin kepada Bapak Moeldoko, beliau segera memberikan arahan agar diurus izin edarnya supaya segera bisa diproduksi di dalam negeri dan tidak perlu import lagi," ucap Sofia Koswara
"Semoga obat ini dapat mengalahkan Covid di negeri kita dan membawa kita keluar dari Pandemi seperti yang telah dicontohkan oleh India dan 16 negara lain seperti Slovakia, Mexico, Peru, dan lain-lain. Semoga Kerjasama PT Harsen Laboratories dengan HKTI untuk membagikan Ivermax gratis di tiga kecamatan segera bisa menjadi terobosan solusi utk Indonesia keluar dari Pandemi ini," jelasnya.
Dokter Ahli Paru dari Persatuan Dokter Paru Indonesia (PDPI) Dr. Budhi Antariksa yang memimpin uji Klinis Ivermectin dengan Balitbangkes Kemenkes di RS Persahabatan dan RS Sulianti mengatakan Kota Kudus mengalami kasus positif Covid-19 yang secara signifikan meningkat menjadi 21 persen dibandingkan kasus nasional yang 5.47 persen.
Pemerintah sudah berikan segala upaya untuk menanggulangi musibah ini, dari obat-obatan dan pelayanan kesehatan bagi warganya. Obat-obat yang mempunyai potensi untuk melawan Covid-19 juga dipersiapkan.
"Obat Ivermectin yang merupakan obat minum dan memiliki potensi menghambat pembelahan (anti replikasi) virus serta memiliki kemampuan sebagai anti peradangan," terangnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.