Duet Megawati-Prabowo Kembali Didorong Maju di Pilpres 2024
Mochtar mengatakan, duet Megawati dan Prabowo merupakan kesuksesan yang tertunda pada Pemilu 2009 lalu.
Penulis: Chaerul Umam
Editor: Hasanudin Aco
Kata Gerindra
Partai Gerindra menampung usulan publik yang mewacanakan menduetkan kembali Megawati Soekarnoputri-Prabowo Subianto di Pilpres 2024.
"Saya pikir semua opsi masih bisa terbuka, usulan dari masyarakat kita tampung, kita pikirkan," kata Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Habiburokhman di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (7/6/2021).
Habiburokhman mengatakan, keputusan terkait pilpres tetap menunggu keputusan Prabowo selaku Ketua Umum Partai Gerindra.
Kesediaan Menteri Pertahanan itu maju pada pesta demokrasi 2024 dinanti kader.
"Beliau harus menyatakan kesediaannya nanti, baru kita benar-benar resmi mencalonkan beliau," ujar anggota Komisi III DPR RI itu.
Lebih lanjut, Habiburokhman mengatakan Kader Gerindra kukuh mendorong Prabowo maju sebagai capres.
Restu kader tersebut disuarakan sejak 2019.
"Pada akhirnya kesediaan beliaulah (Prabowo) yang akan menentukan (jadi capres)," pungkasnya.
Kedekatan Megawati dan Prabowo
Megawati Soekarnoputri mengungkapkan kedekatannya dengan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dalam acara peresmian Patung Bung Karno di Kemenhan, Jakarta, kemarin.
Dalam momen itu, Megawati bahkan menyebut Prabowo sebagai sahabatnya.
"Atas nama pribadi dan keluarga Bung Karno, saya mengucapkan terima kasih dan penghormatan secara khusus kepada Bapak Prabowo, Menteri Pertahanan Republik Indonesia dan sekaligus sahabat saya, atas peresmian patung Bung Karno ini," kata Megawati saat peresmian patung Bung Karno di Kemenhan, Jakarta, Minggu (6/6/2021).
PDIP-Gerindra koalisi?
Pengamat Politik sekaligus Direktur Lingkar Madani Indonesia (LIMA) Ray Rangkuti menilai, momen keakraban antara Megawati dan Prabowo saat peresmian Patung Bung Karno merupakan bagian dari membangun kedekatan jelang pilpres 2024.
Menurut Ray, perekatan emosional terus dilakukan oleh kedua pihak agar kendala-kendala non emosional juga dapat dihindarkan.
"Sudah sulit mengabaikan bahwa PDIP dan Gerindra akan berkoalisi di pilpres yang akan datang. Masalahnya siapa dari PDIP dan di posisi apa? Meskipun secara umum, kita mendapat kesan adakah Prabowo dengan Puan," kata Ray saat dihubungi Tribunnews, Senin (7/6/2021).
Ray menambahkan, bahwa kesan umum Prabowo-Puan bisa juga berubah kala duet ini tidak terlalu besar minatnya di ranah pemilih.
Gerindra, khususnya, tentu memungkinkan untuk mengevaluasi nama yang dicalonkan oleh PDIP.
Bahkan tidak mungkin, Gerindra akan mencari nama lain di luar PDIP jika elektabilitas Prabowo-Puan mandeg.