Genjot Produktivitas Pertanian, Kementan Optimasi Lahan Rawa di Musi Rawas Utara
Kementan realisasikan konstruksi optimasi lahan rawa di Kabupten Musi Rawas Utara, Provinsi Sumatera Selatan untuk tingkatkan produktivitas pertanian
Editor: Content Writer
TRIBUNNEWS.COM - Kementerian Pertanian (Kementan) merealisasikan konstruksi optimasi lahan rawa di Kabupten Musi Rawas Utara, Provinsi Sumatera Selatan. Program ini menyasar Kelompok Tani Usaha Tani yang berada di Desa Kertasari, Kecamatan Krang Dapo.
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) menerangkan, optimasi lahan rawa sebagai bagian penting untuk meningkatkan produktivitas pertanian Indonesia. Ia mengatakan, Indonesia memiliki potensi lahan rawa sebesar 33.4 juta hektar, tetapi terdapat beberapa faktor pembatas dalam pengelolaannya.
Faktor pembatas dalam peningkatan indeks pertanaman dan produktivitas di lahan rawa antara lain tingkat kesuburan lahan yang rendah, kemasaman tanah yang tinggi rezim air yang fluktuatif sehingga genangan air biasanya tinggi pada saat banjir/pasang, serta dangkal dan mengalami kekeringan pada saat musim kemarau.
"Selain itu infrastruktur lahan dan air yang masih sangat terbatas dan belum berfungsi dengan optimal. Biaya usaha tani di lahan rawa juga tinggi," ujar Mentan SYL.
Direktur Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan, Ali Jamil menerangkan, rendahnya produktivitas tanaman di daerah rawa dapat disebabkan oleh belum optimalnya suplai air irigasi ke sawah yg disebabkan oleh infrastruktur irigasi yg rusak, belum optimalnya pemberian sarana produksi: dolomit, serta pupuk untuk menyuburkan lahan.
Dengan teknologi, riset, pupuk yang bagus, dan mekanisasi pertanian, maka lahan rawa dapat dimaksimalkal dengan sistem yang lebih baik.
"Maka diperlukan upaya optimasi lahan pertanian di lahan rawa dengan mengoptimalkan pertanian dilahan rawa menjadi lahan pertanian produktif. Yaitu melalui penataan sistem tata air dan penataan lahan," ujar Ali.
Menurut Ali, kegiatan optimasi lahan rawa fokus pada perbaikan infrastruktur lahan dan air. Dengan prioritas pada kegiatan perbaikan tata air mikro, rehabilitasi atau pembangunan pintu-pintu air, pembangunan atau pembenahan infrastruktur lainnya di lahan rawa, serta peningkatan kualitas atau kesuburan lahan rawa.
"Optimasi lahan rawa kini jawaban untuk memastikan ketahanan pangan Indonesia terus terjaga di masa depan. Terutama dengan terus meningkatnya kebutuhan konsumsi masyarakat," ujar Ali.
Direktur Perluasan dan Perlindungan Lahan, Erwin Noorwibowo menambahkan bahwa kegiatan optimasi lahan rawa di Desa Kertasari, Kecamatan Krang Dapo, Kabupaten Musi Rawas Utara telah selesai dilaksanakan sesuai target seluas 60 hektar.
“Kegiatan optimasi lahan rawa disini salah satunya juga membangun pintu air, membuat bak pembagi dengan harapan tata guna air dapat diatur dengan baik, sehingga kondisi lahan dapat digunakan dan diolah sebagai lahan pertanian.” ujar Erwin.(*)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.